Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Sepsis general_alomedika 2022-11-21T16:42:50+07:00 2022-11-21T16:42:50+07:00
Sepsis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Sepsis

Oleh :
dr. Pepi Nurapipah
Share To Social Media:

Etiologi sepsis berkaitan dengan respon terhadap infeksi yang terjadi di organ atau jaringan tertentu, seperti infeksi pernapasan dan saluran cerna. Selain itu, sepsis juga dapat terjadi secara langsung dari masuknya mikroba dalam sirkulasi melalui infus intravena.[5,6]

Infeksi Kulit dan Jaringan Lunak

Infeksi kulit dan jaringan lunak yang dapat menyebabkan sepsis umumnya ditandai dengan eritema, edema, limfangitis, dan hasil pemeriksaan penunjang kulit yang menunjukkan adanya patogen infeksius. Ini mencakup necrotizing fasciitis, selulitis, mionekrosis, dan gas gangrene.[5,6]

Saluran Napas

Infeksi saluran napas yang dapat menyebabkan sepsis umumnya ditandai dengan inflamasi, eksudat, bengkak, limfadenopati, dan hasil positif pada swab atau kultur. Ini mencakup infeksi saluran napas atas seperti faringitis, tonsilitis, atau sinusitis, serta infeksi saluran napas bawah seperti pneumonia, empyema, dan abses paru.[5,6]

Sistem Saraf Pusat

Infeksi sistem saraf pusat yang dapat menyebabkan sepsis umumnya ditandai dengan iritasi meningeal, abnormalitas sel pada analisis cairan serebrospinal, dan hasil kultur positif. Ini mencakup meningitis, abses otak, dan hematoma yang terinfeksi.[5,6]

Sistem Kardiovaskular

Sepsis mungkin berkaitan dengan infark miokard, disfungsi katup akut, miokarditis, ruptur aneurisma aorta, aortitis, atau emboli septik.[5,6]

Gastrointestinal

Sepsis mungkin berkaitan dengan kolitis, diare, appendicitis, pankreatitis, kolesistitis, abses hepar, ataupun kasus perforasi dan abses intraabdomen lainnya. Bakteri yang terlibat umumnya Escherichia coli, Salmonella, Shigella, Campylobacter, atau Clostridium difficile.[5,6]

Traktus Urinarius

Sepsis dapat terjadi pada kasus abses renal, pyelonephritis, sistitis, dan uretritis.[5,6]

Organ Reproduksi

Pada wanita, sepsis bisa berkaitan dengan penyakit radang panggul, servisitis, salpingitis, dan berbagai infeksi organ reproduksi lainnya. Pada laki-laki, sepsis bisa berkaitan dengan orchitis, epididimitis, prostatitis, balanitis, dan abses prostat.[5,6]

Muskuloskeletal

Sepsis juga bisa berkaitan dengan infeksi tulang, seperti osteomyelitis, maupun arthritis septik.[5,6]

Infeksi Lainnya

Sepsis juga bisa berkaitan dengan sindrom febril sistemik, misalnya pada babesiosis, rickettsial diseases, Lyme disease, ataupun demam tifoid.[5,6]

Faktor Risiko

Risiko sepsis meningkat pada pasien dengan penyakit kronis, populasi rentan, dan penyalahgunaan alkohol

Penyakit Kronis

Penyakit kronis seperti penyakit paru obstruktif kronis, sirosis, dan kanker, dapat meningkatkan risiko terjadinya sepsis.[5,6]

Populasi Rentan

Populasi rentan yang dimaksud yaitu pasien usia sangat muda atau tua, wanita hamil, serta pasien imunokompromais seperti pasien HIV atau yang mengonsumsi imunosupresan.[5,6]

Alkohol

Pada pasien yang ketergantungan alkohol, terjadi peningkatan risiko sepsis dan mortalitas. Hal ini diduga karena ketergantungan terhadap alkohol menyebabkan mudah terjadinya infeksi.[8]

Intervensi Medis

Risiko sepsis meningkat pada pasien yang dirawat dalam waktu lama, dan pada pasien yang dirawat di ruang intensif. Adanya transfusi, penggunaan kateter urine, dan kateter vena sentral dapat meningkatkan risiko terjadinya sepsis.[5,6]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Gisheila Ruth Anggitha

Referensi

5. Mahapatra S, Heffner AC. Septic Shock. StatPearls Publishing. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430939/
6. World Health Organization. Sepsis. WHO. 2020. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/sepsis
8. James MO, Bo L, Naeem A, Greg M, et al. Alcohol dependence is independently associated with sepsis, septic shock, and hospital mortality among adult intensive care unit patients. Critical Care. 2017. https://journals.lww.com/ccmjournal/Abstract/2007/02000/Alcohol_dependence_is_independently_associated.1.aspx#:~:text=Patients%20with%20alcohol%20dependence%20had,septic%20shock%2C%20and%20hospital%20mortality.

Patofisiologi Sepsis
Epidemiologi Sepsis

Artikel Terkait

  • Penggunaan Kortikosteroid pada Sepsis
    Penggunaan Kortikosteroid pada Sepsis
  • Penggantian Kateter Intravena Berkala vs Sesuai Indikasi Medis
    Penggantian Kateter Intravena Berkala vs Sesuai Indikasi Medis
  • Pedoman Sepsis dan Syok Sepsis pada Anak Terbaru
    Pedoman Sepsis dan Syok Sepsis pada Anak Terbaru
  • Melakukan De-eskalasi Antibiotik di Rumah Sakit
    Melakukan De-eskalasi Antibiotik di Rumah Sakit
  • Prokalsitonin Vs C-Reactive Protein Sebagai Penanda Sepsis Di ICU
    Prokalsitonin Vs C-Reactive Protein Sebagai Penanda Sepsis Di ICU

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
11 November 2021
Peranan pemeriksaan CRP dan prokalsitonin untuk deteksi sepsis
Oleh: dr. Nurul Falah
2 Balasan
Alo dr. Ardi Putranto, Sp.PK, izin bertanya dokter.Bagaimana peranan pemeriksaan CRP dan prokalsitonin dalam deteksi sepsis? Yang mana yang lebih...
dr. Hendra Gunawan SpPD
06 Mei 2021
Krisis tiroid dan sepsis - Penyakit Dalam Ask The Expert
Oleh: dr. Hendra Gunawan SpPD
1 Balasan
Alo Prof Pradana Sp.PD-KEMD, Izin menanyakan, seringkali pasien hipertiroid sering memiliki risiko infeksi lebih tinggi hingga sepsis dan keduanya dapat...
dr. Renate Parlene Marsaulina
19 Oktober 2020
SKP Artikel ALOMEDIKA - Steroid pada Syok Septik: Hasil Studi ADRENAL dan APROCCHSS
Oleh: dr. Renate Parlene Marsaulina
1 Balasan
Alo Dokter!Pemberian kortikosteroid pada septik syok masih kontroversial. Berdasarkan pedoman surviving sepsis campaign tahun 2016, steroid diberikan jika...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.