Pendahuluan Pankreatitis Akut
Pankreatitis akut merupakan penyakit inflamasi yang terjadi pada pankreas dengan onset tiba-tiba dengan durasi kurang dari 6 bulan. Penyakit yang memiliki nyeri abdomen sebagai gejala utama ini memerlukan diagnosis dini dan penanganan segera sebagai kunci untuk mencapai luaran penyakit yang baik.
Pankreatitis akut terjadi karena proses inflamasi yang terjadi pada pankreas menyebabkan aktivasi enzim-enzim pankreas di dalam sel pankreas sehingga terjadi kerusakan jaringan. Berdasarkan durasinya, pankreatitis dibagi menjadi 3:
- Pankreatitis akut: terjadi secara mendadak dalam durasi kurang dari 6 bulan
- Pankreatitis akut berulang: episode pankreatitis akut terjadi lebih dari 1x tanpa tanda adanya pankreatitis kronik yang mendasari
- Pankreatitis kronik: terjadi hingga lebih dari 6 bulan [1-3]
Pankreatitis akut memiliki insidensi antara 5-80 per 100.000 penduduk. Hingga saat ini, Amerika Serikat dan Finlandia memiliki insidensi pankreatitis akut tertinggi dibandingkan negara lain di dunia.[1,3] Pankreatitis akut lebih banyak terjadi pada pria, dengan etiologi tersering pada pria berhubungan dengan konsumsi alkohol (alcohol use disorder). Sementara pada wanita, penyebab tersering pankreatitis akut adalah penyakit batu empedu (cholelithiasis). [2]
Penegakan diagnosis pankreatitis akut dapat dilakukan bila menemukan dua dari tiga tanda berikut, yaitu:
- Nyeri abdomen hebat dengan onset mendadak terutama pada area epigastrium, dapat menjalar hingga ke punggung
- Kenaikan kadar enzim pankreas (amilase atau lipase) ≥3 kali lipat normal
-
Terdapat gambaran karakteristik pankreatitis akut pada CT scan dengan kontras (Enhanced contrast-CT/ECCT), MRI, atau USG transabdominal [2]
Tujuan penatalaksanaan pada pankreatitis akut adalah menghentikan peradangan dan autodigesti serta menstabilkan keadaan klinis pasien agar dapat terjadinya resolusi penyakit tersebut. Pasien yang dicurigai mengalami pankreatitis akut harus dirawat inap dan tergantung dari tingkat keparahan penyakit, dapat memerlukan penanganan di ICU. Pemantauan tanda vital, rehidrasi, koreksi ketidakseimbangan elektrolit dan nutrisi serta pencegahan terhadap komplikasi baik lokal maupun sistemik sangat penting dilakukan.
Terapi konservatif dasar yang dapat dilakukan pada pankreatitis akut mencakup empat komponen:
-
Pemberian terapi analgesik opioid kuat seperti petidin. Morfin tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan spasme sfingter Oddi
-
Terapi nutrisi enteral dengan makanan rendah lemak, baik per oral, ataupun menggunakan pipa nasogastrik
-
Rehidrasi agresif dengan pemberian cairan kristaloid intravena seperti ringer laktat hingga 250-500 ml/jam untuk mengembalikan cairan yang hilang akibat perpindahan dari vaskular ke rongga intraperitoneal maupun retroperitoneal
Tindakan bedah dapat dilakukan bila dicurigai adanya infeksi dari pankreas yang nekrotik (abses) yang terbukti dari aspirasi dengan jarum halus atau ditemukannya udara pada pankreas dan peripankreas melalui pemeriksaan CT scan. [1-5]