Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Penyakit Lyme general_alomedika 2021-07-30T09:56:21+07:00 2021-07-30T09:56:21+07:00
Penyakit Lyme
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Penyakit Lyme

Oleh :
Audric Albertus
Share To Social Media:

Penyakit Lyme atau borreliosis Lyme adalah infeksi oleh bakteri Borrelia, terutama Borrelia burgdorferi yang ditransmisikan melalui gigitan ticks atau kutu Ixodes. Penyakit ini dibagi menjadi tiga fase, yaitu penyakit lokal awal, penyakit diseminasi awal, dan penyakit Lyme tahap akhir.[1,2]

Pada fase penyakit lokal awal, pasien memiliki ciri khas eritema migrans yang muncul di area gigitan kutu dan tampak berwarna kemerahan atau ungu dengan penyembuhan sentral. Setelah beberapa minggu atau bulan, fase penyakit diseminasi awal mungkin terjadi. Fase ini umumnya disertai komplikasi neurologis, jantung, dan okular. Beberapa manifestasi klinis yang dapat ditemukan adalah palsi nervus fasialis (VII), radikulopati, meningitis, AV blok, miokarditis, perikarditis, dan konjungtivitis.

penyakit lyme

Pasien yang tidak ditangani dengan baik lalu dapat masuk ke fase ketiga, yaitu penyakit Lyme tahap akhir. Pada fase ini, umumnya dapat ditemukan artritis monoartikular atau oligoartikular, ensefalomielitis, neuropati perifer, atau ensefalopati.[3,4]

Pada daerah endemis, diagnosis umumnya dapat ditegakkan hanya dengan riwayat gigitan kutu dan manifestasi klinis yang sesuai. Akan tetapi, bila diagnosis yang lebih definitif diperlukan, tes serologi dua tahap dapat dilakukan. Tahap pertama meliputi tes enzyme-linked immunosorbent assays (ELISA) atau indirect fluorescent-antibody (IFA). Hasil positif pada tes tahap pertama kemudian harus dikonfirmasi dengan tes tahap kedua, yaitu dengan pemeriksaan Western blot.[4,5]

Penatalaksanaan utama penyakit Lyme adalah dengan antibiotik. Pasien dalam dua fase awal yang memiliki manifestasi klinis ringan disarankan menerima antibiotik oral, seperti doxycycline, amoxicillin, atau cefuroxime axetil. Pada penyakit Lyme tahap akhir dengan manifestasi klinis sedang sampai berat, antibiotik intravena seperti ceftriaxone, cefotaxime, dan penicillin G disarankan.[2,4,6]

Referensi

1. Skar GL, Simonsen KA. Lyme Disease. StatPearls Publishing. 2020.
2. Murray TS, Shapiro ED. Lyme disease. Clin Lab Med. 2010;30(1):311–28.
3. Hu L. Clinical manifestations of Lyme disease in adults. UpToDate. 2020.
4. Marques AR. Lyme disease: A review. Curr Allergy Asthma Rep. 2010;10(1):13–20.
5. Ross Russell AL, Dryden MS, Pinto AA, Lovett JK. Lyme disease: diagnosis and management. Pract Neurol. 2018 Dec;18(6):455-464. doi: 10.1136/practneurol-2018-001998. Epub 2018 Oct 3. PMID: 30282764.
6. Carriveau A, Poole H, Thomas A. Lyme Disease. Nurs Clin North Am. 2019 Jun;54(2):261-275. doi: 10.1016/j.cnur.2019.02.003. Epub 2019 Mar 26. PMID: 31027665.

Patofisiologi Penyakit Lyme
Diskusi Terbaru
dr. I Made Bayu Indratama, Sp.PD
Kemarin, 19:58
BRU 2022
Oleh: dr. I Made Bayu Indratama, Sp.PD
1 Balasan
Bali Reumatology Update 2022Link Registrasi: bit.ly/WebinarBRU2022
Anonymous
Kemarin, 16:56
Terapi SLE dengan Diabetes Mellitus Tipe 2 - Penyakit Dalam Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Restie, Sp.PD , saya ingin bertanya bagaimana penyesuaian dosis kortikosteroid pada pasien SLE yang kemudian diketahui mengalami diabetes mellitus...
Anonymous
Kemarin, 16:50
Terapi T-3 hormone replacement therapy pada Hashimoto's Disease - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Restie Warapsari, Sp. PD saya ingin bertanya mengenai kapan diperlukan terapi T-3 hormone replacement therapy pada kasus hashimoto disease ya dok?...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.