Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prostatitis karyanti 2023-01-13T09:43:55+07:00 2023-01-13T09:43:55+07:00
Prostatitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Komplikasi
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Prostatitis

Oleh :
dr. Khrisna Rangga Permana
Share To Social Media:

Prostatitis adalah inflamasi kelenjar prostat yang muncul sebagai kumpulan gejala dengan berbagai spektrum klinis. Prostatitis bisa terjadi pada laki-laki dari segala kelompok usia, tetapi terutama terjadi pada laki-laki berusia kurang dari 50 tahun.

Prostatitis dapat disebabkan oleh infeksi, kelainan struktural seperti striktur uretra dan batu uretra, dan oleh penyebab noninfeksi lain yang belum diketahui secara definitif. Pasien prostatitis dapat mengalami pembesaran kelenjar prostat dan lower urinary tract symptoms (LUTS) seperti dysuria, peningkatan frekuensi urinasi, hesitancy, urinasi tidak tuntas, dan pancaran urine yang lemah.

shutterstock_244134751

Prostatitis diklasifikasikan menjadi 4 kategori, yaitu:

  1. Kategori I: prostatitis bakterial akut
  2. Kategori II: prostatitis bakterial kronis
  3. Kategori III: prostatitis nonbakterial kronis
  4. Kategori IV: prostatitis inflamasi asimtomatik

Diagnosis prostatitis ditegakkan dengan urinalisis dan kultur urine menggunakan uji dua tabung (urine sebelum dan sesudah masase prostat). Namun, pada pasien dengan demam atau pasien yang mengarah ke diagnosis prostatitis kategori I, masase prostat tidak boleh dilakukan, sehingga urinalisis dan kultur hanya menggunakan urine porsi tengah saja (midstream). Pemeriksaan lain seperti analisis sekresi prostat, analisis urodinamik, dan USG juga dapat dilakukan.

Penatalaksanaan utama prostatitis adalah antibiotik. Antibiotik dapat diberikan secara empiris dengan memperhitungkan ada tidaknya faktor risiko resistensi obat tanpa menunggu hasil kultur. Antibiotik juga tetap diberikan pada prostatitis nonbakterial kronis. Penatalaksanaan lain mencakup kateterisasi suprapubik jika ada retensi urin, pemberian alpha blocker dan obat antiinflamasi nonsteroid bila perlu, serta penanganan operatif seperti transurethral resection of the prostate (TURP) bila ada indikasi.[1-4]

 

Referensi

1. Turek PJ. Prostatitis. Medscape. 2019. https://emedicine.medscape.com/article/785418-overview
2. Davis NG, Silberman M. Bacterial Acute Prostatitis. StatPearls Publishing. 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459257/
3. Pontari MA, Joyce GF, Wise M, et al. Prostatitis. J Urol. 2007;177:2050.
4. Krieger JN, Dobrindt U, Riley DE, Oswald E. Acute Escherichia coli prostatitis in previously healthy young men: Bacterial virulence factors, antimicrobial resistance, and clinical outcomes. Urology. 2011;77:1420.

Patofisiologi Prostatitis
Diskusi Terbaru
dr. Gabriela Widjaja
Hari ini, 15:55
Penggunaan Epinefrin dengan Anestesi Lokal di Jari Tangan dan Kaki Aman - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela Widjaja
1 Balasan
ALO Dokter!Penggunaan epinefrin sebagai tambahan anestesi lokal dulunya didogma berbahaya karena dianggap bisa menyebabkan nekrosis akibat vasokonstriksi....
Anonymous
Hari ini, 11:11
Vitamin A diberikan sampai anak umur berapa
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Dok untuk pemberian vitamin A yg rutin di bulan Febuari dan Agustus itu rutin diberikan sampai anak umur berapa? apa cukup di 1 tahun pertama saja atau harus...
Anonymous
Hari ini, 09:42
Induksi persalinan di puskesmas
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dok.Izin bertanya, kapan kita bisa memutuskan induksi persalinan dg oxytocin jika setting nya di puskesmas ?Dan bagaimana prosedurnya yang tepat dlm...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.