Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Penatalaksanaan Sepsis general_alomedika 2022-03-07T10:07:28+07:00 2022-03-07T10:07:28+07:00
Sepsis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Sepsis

Oleh :
dr. Gisheila Ruth Anggitha
Share To Social Media:

Penatalaksanaan pasien sepsis terbagi menjadi dua, yaitu manajemen awal untuk stabilisasi hemodinamik dan manajemen lanjutan untuk memperbaiki kondisi klinis dan meningkatkan angka kesembuhan.

Manajemen Awal

Tujuan awal pengobatan adalah untuk mempertahankan jalan napas dan memberikan resusitasi cairan yang adekuat. Pada pasien dengan gangguan hemodinamik atau pernapasan, bantuan pernapasan seperti oksigen supplemental (jika diperlukan dapat dilakukan intubasi endotrakeal dan ventilasi mekanis) merupakan prioritas utama.

Setelah melakukan stabilisasi pernapasan, berikan resusitasi cairan, terapi vasopressor, identifikasi dan kontrol infeksi, pemberian antibiotik, serta drainase sumber infeksi. Konsultasi tindakan pembedahan diperlukan pada kecurigaan kasus abdomen akut dan infeksi necrotizing. [4,7]

Pada awal penatalaksanaan setelah stabilisasi pernapasan, sebaiknya dilakukan pemasangan kateter vena sentral dan arterial untuk menjaga tekanan vena antara 8-12 mmHg, tekanan darah rerata minimal 65 mmHg, dan output urine yang adekuat. [7]

Resusitasi Cairan Awal

Adanya hipovolemia, depresi miokard, dan hipoperfusi pada sepsis dapat menyebabkan terjadinya hipotensi yang akan meningkatkan morbiditas dan mortalitas pada pasien sepsis. Resusitasi cairan segera dilakukan ketika pasien dicurigai mengalami sepsis. Kristaloid isotonik merupakan cairan yang paling sering digunakan. [4,7]

Dapat digunakan pengukuran tekanan vena sentral untuk melihat respon terapi inisial. Pada pasien sebaiknya dilakukan fluid challenge 20 mL/kg selama maksimal 30 menit. Apabila terdapat perbaikan, dilanjutkan dengan resusitasi cairan sebanyak 500 mL. Rerata volume resusitasi cairan pada percobaan sepsis adalah 5 L dalam 6 jam. Respon terhadap resusitasi cairan biasanya dapat dilihat dalam 12 jam pertama yang diukur dari tekanan darah, perfusi jaringan, dan urine output. [7]

Terapi Vasopresor

Bantuan vasopressor direkomendasikan apabila resusitasi cairan gagal untuk mengembalikan perfusi organ. Tekanan arteri rerata yang harus dicapai adalah >65 mmHg. Dopamine dan norepinephrine merupakan agen vasopressor utama yang direkomendasikan dalam tata laksana syok sepsis. Namun, epinefrin juga dapat digunakan untuk menangani hipotensi pada syok sepsis.[7]

Terapi Antibiotik

Pemberian terapi antibiotik sejak awal dapat mempercepat perbaikan klinis. Guidelines merekomendasikan pemberian antibiotik dalam 1 jam setelah sepsis dicurigai. Adanya keterlambatan pemberian antibiotik dapat menurunkan angka survival sebesar 8% setiap jamnya. Pemberian terapi empiris diberikan berdasarkan kemungkinan sumber patogen, konteks klinis (community vs hospital acquired) dan pola resistensi bakteri. [7]

Tabel 1. Contoh Pilihan Antibiotik Empiris untuk Sepsis

Sumber Infeksi Lini Pertama Tambahan

Infeksi kulit dan jaringan lunak yang dicurigai monomikrobial oleh S.pyogenes

Penisilin G dan Klindamisin

Infeksi kulit dan jaringan lunak oleh Methicillin-resistant S.aureus

Vankomisin atau linezolid Klindamisin untuk pasien syok septik
Infeksi kulit dan jaringan lunak yang dicurigai polimikrobial

Vankomisin atau linezolid atau daptomycin ditambah dengan piperacillin-tazobactam atau carbapenem spektrum luas atau sefalosporin generasi ke 3 dan 4 ditambah dengan anti mikroba anaerob

Klindamisin untuk pasien syok septik yang dicurigai disebabkan oleh kuman streptokokus, stafilokokus, atau clostridium
Hospital acquired Pneumonia

Vankomisin atau linezolid ditambah dengan piperacillin-tazobactam atau cefepime atau levofloxacin atau imipenem atau meropenem

Ventilator associated Pneumonia

Vankomisin atau linezolid ditambah dengan piperacillin-tazobactam atau cefepime atau levofloxacin atau imipenem atau meropenem

Untuk syok septik yang dicurigai disebabkan oleh organisme resisten, gunakan obat dari kelas berbeda : piperacillin-tazobactam, cefepime, ceftazidime, ciprofloxacin,  levofloxacin, imipenem, meropenem, aminoglikosida, polymyxin [13]

Manajemen Lanjutan

Terdapat beberapa manajemen pada pasien sepsis untuk membantu memperbaiki gejala klinis dan meningkatkan angka kesembuhan, yaitu :

Terapi Produk Darah

Pemberian packed red blood cells (PRC) direkomendasikan untuk mendapatkan hematokrit >30% ketika saturasi oksigen vena sentral <70% setelah tekanan arteri rerata sudah stabil. Transfusi trombosit juga dapat diberikan jika jumlah trombosit <5000/uL atau jika ada risiko perdarahan.

Kortikosteroid

Studi mengenai penggunaan kortikosteroid pada sepsis belum ada yang dilakukan di Indonesia. Studi yang ada menganjurkan pemberian kortikosteroid pada pasien dengan syok sepsis yang tidak berespon terhadap terapi vasopressor dan resusitasi cairan.

Profilaksis Thrombosis Vena Dalam

Penggunaan heparin unfractionated dosis rendah atau low molecular weight heparin bisa dipertimbangkan apabila tidak terdapat kontraindikasi.

Kontrol Gula Darah

Penggunaan insulin intravena apabila didapatkan adanya hiperglikemia reaktif.

Profilaksis Stress Ulcer

Diberikan terutama pada pasien dengan gagal multi organ atau yang menerima ventilasi mekanik. [7]

Referensi

4. O’Brien JM, Ali NA, Aberegg SK, Abraham E. Sepsis. The American Journal of Medicine. 2007;120:1012-1022.
7. Gauer R. Early recognition and management of sepsis in adults: the first six hours. Am Fam Physician. 2013;889(1):44-53.

Diagnosis Sepsis
Prognosis Sepsis

Artikel Terkait

  • Penggunaan Kortikosteroid untuk Sepsis
    Penggunaan Kortikosteroid untuk Sepsis
  • Apakah Vitamin C Bermanfaat pada Pasien Sepsis?
    Apakah Vitamin C Bermanfaat pada Pasien Sepsis?
  • Perbandingan Cairan Normal Saline dan Solusio Balans untuk Pasien Kritis – Telaah Jurnal Alomedika
    Perbandingan Cairan Normal Saline dan Solusio Balans untuk Pasien Kritis – Telaah Jurnal Alomedika
  • Pedoman Sepsis dan Syok Sepsis pada Anak Terbaru
    Pedoman Sepsis dan Syok Sepsis pada Anak Terbaru
  • Melakukan De-eskalasi Antibiotik di Rumah Sakit
    Melakukan De-eskalasi Antibiotik di Rumah Sakit

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
11 November 2021
Peranan pemeriksaan CRP dan prokalsitonin untuk deteksi sepsis
Oleh: dr. Nurul Falah
2 Balasan
Alo dr. Ardi Putranto, Sp.PK, izin bertanya dokter.Bagaimana peranan pemeriksaan CRP dan prokalsitonin dalam deteksi sepsis? Yang mana yang lebih...
dr. Hendra Gunawan SpPD
06 Mei 2021
Krisis tiroid dan sepsis - Penyakit Dalam Ask The Expert
Oleh: dr. Hendra Gunawan SpPD
1 Balasan
Alo Prof Pradana Sp.PD-KEMD, Izin menanyakan, seringkali pasien hipertiroid sering memiliki risiko infeksi lebih tinggi hingga sepsis dan keduanya dapat...
dr. Renate Parlene Marsaulina
19 Oktober 2020
SKP Artikel ALOMEDIKA - Steroid pada Syok Septik: Hasil Studi ADRENAL dan APROCCHSS
Oleh: dr. Renate Parlene Marsaulina
1 Balasan
Alo Dokter!Pemberian kortikosteroid pada septik syok masih kontroversial. Berdasarkan pedoman surviving sepsis campaign tahun 2016, steroid diberikan jika...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.