Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Sepsis general_alomedika 2023-09-26T08:43:16+07:00 2023-09-26T08:43:16+07:00
Sepsis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Sepsis

Oleh :
dr. Pepi Nurapipah
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan yang perlu diberikan dokter kepada pasien sepsis adalah pentingnya pencegahan infeksi, risiko komplikasi, dan penatalaksanaan apa yang diperlukan pasien. Dua langkah utama untuk mencegah terjadinya sepsis adalah pencegahan transmisi mikroba dan pencegahan infeksi agar tidak berkembang menjadi sepsis.[6,15]

Edukasi Pasien

Sampaikan bahwa sepsis adalah penyakit serius yang mungkin memerlukan perawatan intensif di rumah sakit. Pasien memiliki risiko untuk mengalami komplikasi dan kematian jika terapi tidak dilakukan secara tepat dan tepat, sehingga sampaikan untuk kooperatif selama perawatan.

Setelah perawatan, pasien berisiko lebih tinggi mengalami masalah medis seperti kelemahan, kelelahan, sesak napas, kesulitan berjalan, dan gagal organ. Sampaikan juga bahwa pasien bisa mengalami masalah mental seperti kesulitan tidur, depresi, dan kecemasan. Jika pasien mendapat antibiotik, antivirus, atau antijamur, sampaikan untuk menyelesaikan regimen terapi sesuai saran dokter.

Minta pasien untuk hidup sehat dengan diet seimbang, aktivitas fisik teratur, dan mengelola stres. Sarankan untuk membatasi konsumsi alkohol. Usahakan jumlah dan kualitas tidur cukup.

Hindari duduk dalam waktu lama tanpa bergerak. Sarankan pasien untuk berjalan-jalan pendek setiap 1-2 jam untuk meningkatkan aliran darah dan pernapasan.

Ajarkan cara pencegahan infeksi. Sarankan untuk melengkapi vaksinasi. Sarankan pula untuk rajin mencuci tangan setidaknya selama 20 detik menggunakan sabun dan air.[2,4,6,15]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Gaya hidup sehat akan mencegah terjadinya sepsis. Pasien dengan penyakit kronik perlu menjalani terapi rutin untuk mengontrol kondisinya dan menurunkan risiko sepsis.

Pencegahan Transmisi Mikroba

Proses pencegahan ini terutama dilakukan di masyarakat dengan memberikan edukasi seperti mencuci tangan, proses penyiapan makanan yang aman dan higienis, memperbaiki saluran sanitasi dan menjaga kualitas air, memberikan nutrisi yang baik pada populasi rentan, dan ASI eksklusif untuk neonatus.[6,15]

Pencegahan Infeksi

Pencegahan infeksi merupakan kunci utama mencegah terjadinya sepsis. Pencegahan yang dapat dilakukan adalah menjaga kesehatan terutama pada pasien-pasien dengan kondisi penyakit kronik dan penggunaan agen imunosupresan. Lakukan vaksinasi yang direkomendasikan, seperti vaksinasi influenza dan pneumonia.[3,4,6,15]

Pola Hidup Bersih dan Sehat

Selalu mencuci tangan sebelum dan setelah makan atau buang air. Apabila terdapat luka sebaiknya dilakukan perawatan luka dengan baik sampai luka benar-benar sembuh.[6,15]

Mengenali Tanda dan Gejala

Pasien dan keluarga dengan faktor risiko perlu diedukasi adanya tanda dan gejala sepsis berupa demam tinggi, menggigil, disorientasi, dispnea, nyeri yang berat, atau diaforesis. Periksakan diri ke dokter apabila dirasa timbul tanda dan gejala tersebut atau mengalami sakit infeksi yang tidak kunjung sembuh.[3,4,6,15]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Gisheila Ruth Anggitha

Referensi

2. Gyawali B, Ramakrishna K, Dhamoon AS. Sepsis: The evolution in definition, pathophysiology, and management. Sage Open Medicine. 2019.7: 1–13
3. Marik PE, Taeb AM. SIRS, qSOFA and new sepsis definition. Journal of Thoracic Disease. 2017;9(4):943-945. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5418298/pdf/jtd-09-04-943.pdf
4. Evan L, Rhodes A, Alhazzani W, Antonelli M, et al. Surviving Sepsis Campaign: International Guidelines for Management of Sepsis and Septic Shock 2021. Critical Care Medicine. 2021. https://journals.lww.com/ccmjournal/fulltext/2021/11000/surviving_sepsis_campaign__international.21.aspx
6. World Health Organization. Sepsis. WHO. 2020. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/sepsis
15. Kalil A. Septic Shock Differential Diagnoses. Medscape. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/168402-differential

Prognosis Sepsis

Artikel Terkait

  • Prokalsitonin Vs C-Reactive Protein Sebagai Penanda Sepsis di ICU
    Prokalsitonin Vs C-Reactive Protein Sebagai Penanda Sepsis di ICU
  • Penggunaan Kortikosteroid pada Sepsis
    Penggunaan Kortikosteroid pada Sepsis
  • Pedoman Sepsis dan Syok Sepsis pada Anak Terbaru
    Pedoman Sepsis dan Syok Sepsis pada Anak Terbaru
  • Pedoman Manajemen Sepsis Intraabdominal dalam Perspektif Indonesia
    Pedoman Manajemen Sepsis Intraabdominal dalam Perspektif Indonesia
Diskusi Terkait
dr. Felicia
Dibalas 08 Mei 2023, 09:36
Pemberian Vitamin C Intravena pada Dewasa dengan Sepsis di ICU – Telaah Jurnal Alomedika - Artikel SKP ALOMEDIKA
Oleh: dr. Felicia
1 Balasan
ALO Dokter!Vitamin C intravena sudah lama digunakan pada pasien dewasa dengan sepsis di ICU. Akan tetapi, studi terkait hal ini masih dalam perdebatan. Hal...
dr. Nurul Falah
Dibalas 11 November 2021, 15:50
Peranan pemeriksaan CRP dan prokalsitonin untuk deteksi sepsis
Oleh: dr. Nurul Falah
2 Balasan
Alo dr. Ardi Putranto, Sp.PK, izin bertanya dokter.Bagaimana peranan pemeriksaan CRP dan prokalsitonin dalam deteksi sepsis? Yang mana yang lebih...
dr. Hendra Gunawan SpPD
Dibalas 06 Mei 2021, 12:22
Krisis tiroid dan sepsis - Penyakit Dalam Ask The Expert
Oleh: dr. Hendra Gunawan SpPD
1 Balasan
Alo Prof Pradana Sp.PD-KEMD, Izin menanyakan, seringkali pasien hipertiroid sering memiliki risiko infeksi lebih tinggi hingga sepsis dan keduanya dapat...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.