Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Sirosis Hepatis general_alomedika 2021-01-22T16:23:16+07:00 2021-01-22T16:23:16+07:00
Sirosis Hepatis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Sirosis Hepatis

Oleh :
Rainey Ahmad Fajri Putranta
Share To Social Media:

Sirosis hepatis merupakan penyakit pada hepar yang merupakan bentuk lanjutan dari fibrosis hepar berupa konversi jaringan hepar normal menjadi nodul abnormal. Sirosis yang tidak tertangani dengan baik akan menyebabkan penyakit hepar stadium akhir (end stage liver disease). [1,2]

Sirosis hepatis terjadi akibat kerusakan hati dalam jangka waktu yang lama. Sirosis dapat diakibatkan oleh infeksi, misalnya hepatitis B dan C, atau penyebab noninfeksius, seperti hepatitis autoimun, sirosis bilier primer, atau penyakit Wilson. Penyebab tersering sirosis hepatis di seluruh dunia adalah hepatitis B. [1,3,4]

 

Sumber: BruceBlaus, Wikimedia commons, 2015.

Diagnosis sirosis hepatis dapat dilakukan dengan biopsi sebagai baku emas. Namun, apabila diagnosis berdasarkan kondisi klinis sudah jelas, pemeriksaan laboratorium dan penunjang lainnya, termasuk biopsi tidak perlu dilakukan. Hasil pemeriksaan laboratorium yang umum ditemui di antaranya adalah peningkatan nilai international normalized ratio (INR) dan hipoalbuminemia akibat penurunan fungsi sintesis hati, peningkatan aspartat aminotransferase (AST) dan alanine aminotransferase (ALT) akibat sitotoksisitas, serta peningkatan serum bilirubin akibat stasis empedu. Elastografi merupakan pemeriksaan radiologi yang dapat digunakan untuk diagnosis dari sirosis hepatis dengan sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi.

Penatalaksanaan sirosis hepatis dilakukan berdasarkan ada atau tidaknya komplikasi. Tanpa komplikasi, penatalaksanaan sirosis hepatis, dilakukan berdasarkan etiologi penyebab. Pengurangan konsumsi alkohol dan pemberian antivirus hepatitis B dan C terbukti memperbaiki kondisi sirosis hepatis.

Komplikasi yang sering terjadi pada sirosis di antaranya adalah varises esofagus dan gaster, asites, dan ensefalopati hepatikum. Varises berukuran kecil perlu dilakukan endoskopi periodik sedangkan yang berukuran besar dapat diberikan beta blocker seperti propranolol dan/atau ligasi endoskopik variseal. Antibiotik diberikan jika hasil parasentesis positif pada pasien dengan asites dan ensefalopati hepatikum, atau jika terjadi perdarahan akibat pecah varises.

Prognosis dapat dinilai dengan menggunakan skor Child-Pugh dan Model for End-Stage Liver Disease (MELD). Skor Child-Pugh digunakan untuk menghitung tingkat keparahan sirosis sedangkan MELD dapat digunakan sebagai indikator dilakukannya transplantasi hati.

Prevensi sirosis hepatis dapat dilakukan dengan edukasi dan promosi kesehatan mengenai diet dan gaya hidup. Mengurangi konsumsi alkohol dan berhenti merokok dapat mengurangi insidensi sirosis hepatis. Selain itu, penurunan berat badan pada pasien yang obesitas juga membantu mengurangi kemungkinan sirosis hepatis.

Pencegahan sirosis hepatis juga dapat dilakukan dengan memberikan vaksinasi hepatitis A dan B pada orang yang berisiko tinggi mengalami infeksi hepatitis, misalnya tenaga kesehatan atau pengguna narkotik, psikoaktif, atau zat adiktif lainnya (NAPZA) suntik). Edukasi mengenai perilaku seks yang aman juga harus diberikan untuk mencegah transmisi hepatitis melalui hubungan seksual.

Sumber: BruceBlaus, Wikimedia commons, 2015.

Referensi

1. Longo DL, Fauci AS, Kasper DL, Hauser SL, Jameson JL, Loscalzo J. Harrison's principles of internal medicine 18th Ed EB. McGraw Hill Professional; 2012 Nov 8.
2. Schuppan D, Afdhal NH. Liver cirrhosis. The Lancet. 2008 Mar 8;371(9615):838-51.
3. NICE. Cirrhosis in Over 16s: Assessment and Management. National Institute for Health and Care Excellence (UK); 2016.
4. PB PAPDI. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 6th Ed Jakarta: Interna Publishing. 2014.

Patofisiologi Sirosis Hepatis
Diskusi Terkait
dr. Livia Kurniati Saputra
23 Februari 2022
Video Alomedika - Child-Pugh Score untuk Klasifikasi Sirosis Hati
Oleh: dr. Livia Kurniati Saputra
0 Balasan
ALO Dokter,Sirosis hati/hepatis merupakan komplikasi yang terjadi akibat kerusakan hepar kronik. Klasifikasi sirosis hepatis dapat ditetapkan menggunakan...
Anonymous
26 September 2021
Sirosis hepatis apakah bisa ditegakkan dengan pemeriksaan fisik
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Selamat siang teman sejawat sekalian. Saya mau bertanya. Apakah sirosis hepatis bisa ditegakkan dari anamnesis dan pemeriksaan fisik? Karena pada beberapa...
Anonymous
30 Agustus 2021
Suspek primary biliary liver cirrhosis - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo, Dr. dr. Fardah Akil, Sp.PD-KGEH, FINASIMIzin bertanya, Dok. Ada pasien usia 59 tahun yang sebelumnya sempat menjalani pemeriksaan ANA profile menyatakan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.