Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Aneurisma Aorta general_alomedika 2019-11-29T15:45:31+07:00 2019-11-29T15:45:31+07:00
Aneurisma Aorta
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Aneurisma Aorta

Oleh :
Alexandra Francesca Chandra
Share To Social Media:

Aneurisma aorta merupakan penyakit degeneratif vaskular berupa dilatasi arteri, baik terlokalisir maupun difusa, hingga mencapai diameter setidaknya 50% lebih besar dari diameter normal. [1]

Terdapat 2 jenis aneurisma aorta, yakni:

  1. Aneurisma Aorta Abdominalis: aneurisma aorta tersering. 95% muncul di segmen infrarenal. Aneurisma aorta abdominalis bila diameter aorta >3 cm [1,2]
  2. Aneurisma Aorta Torakalis: diameter normal lebih besar dibanding aorta abdominalis, pada aorta torakalis mid-descending 26-28 mm, pada celiac axis 20-23 mm. Aneurisma aorta torakalis jika ukuran aorta >150% ukuran normal tersebut [1]

Etiologi aneurisma aorta diyakini berupa proses degeneratif karena faktor genetik dan proses penuaan. Proses degenerasi ini menyebabkan perubahan kolagen dan elastin pada dinding aorta, yang menyebabkan kelemahan dan dilatasi dinding aorta. [1]

Sumber: National Institutes of Health, Wikimedia commons, 2010. Sumber: National Institutes of Health, Wikimedia commons, 2010.

Secara epidemiologi, aneurisma aorta abdominalis dan torakalis berbeda sebagai berikut:

  • Onset: aneurisma aorta torakalis onsetnya ± 65 tahun sementara onset aneurisma aorta abdominalis ± 75 tahun.
  • Gender: perbandingan laki-laki:perempuan pada aneurisma aorta torakalis 1.7:1 sementara pada aneurisma aorta abdominalis 6:1.[2]

Penegakan diagnosis aneurisma aorta efektif dan tersering dilakukan dengan CT scan. Tata laksana aneurisma aorta (baik abdominalis maupun torakalis) bergantung dari ada atau tidaknya komplikasi berupa ruptur aorta. Meskipun terdapat ruang untuk tata laksana medikamentosa, tata laksana definitif aneurisma aorta adalah dengan pembedahan berupa endovascular surgery / stent graft maupun operasi terbuka. [1-3]

Referensi

1. Tseng, E. Thoracic Aortic Aneurysm. Vascular Surgery 2018 Sep 05, 2018; Available from: https://emedicine.medscape.com/article/424904-overview.
2. Kuivaniemi, H., C.D. Platsoucas, and M.D. Tilson, 3rd, Aortic aneurysms: an immune disease with a strong genetic component. Circulation, 2008. 117(2): p. 242-52.
3. Rahimi, S.A. Abdominal Aortic Aneurysm. Vascular Surgery 2018 Nov 05, 2018; Available from: https://emedicine.medscape.com/article/1979501-overview#a5.

Patofisiologi Aneurisma Aorta
Diskusi Terbaru
dr. Rafenia Nayani
Kemarin, 16:24
Kapan menyarankan sufor untuk bayi bblr?
Oleh: dr. Rafenia Nayani
2 Balasan
Alo dokter. Izin konsul jika ad yg bisa membantu. Saya mendapatkan rujukan bidan dgn bayi bblr 2400 gram. Bayi lahir cukup bulan. Tidak ada penyulit...
Anonymous
Kemarin, 08:28
Terapi dan Edukasi Kondiloma Akuminata pada Ibu Hamil
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alodokter, izin berdiskusiSaya mendapatkan pasien berumur 35 tahun dengan keluhan muncul daging dibagian kelamin, pasien tidak mengetahui sudah berapa lama...
Anonymous
Kemarin, 08:01
Jahit dalam dengan benang non absorbable
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dok, apakah jahit dalam 1 kali dengan benang non absorbable perlu dibuka kembali benangnya atau benang itu dapat terurai sendiri nantinya?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.