Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Servisitis general_alomedika 2022-12-31T10:21:11+07:00 2022-12-31T10:21:11+07:00
Servisitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Servisitis

Oleh :
Yelvi Levani
Share To Social Media:

Servisitis merupakan penyakit inflamasi pada serviks yang umumnya disebabkan oleh infeksi menular seksual akibat Chlamydia trachomatis dan Neisseria gonorrhoeae. Penyakit ini umumnya bersifat asimtomatik. Gejala yang dapat dikeluhkan oleh pasien adalah keputihan yang mukopurulen atau perdarahan di luar siklus haid terutama setelah berhubungan intim.[1]

Servisitis dapat disebabkan oleh penyebab infeksius maupun noninfeksius. Sekitar 50% servisitis diakibatkan oleh Chlamydia dan Neisseria gonorrhoeae. Servisitis yang disebabkan oleh penyebab lain disebut sebagai servisitis nonspesifik.[2]

Diagnosis servisitis dilakukan dengan pemeriksaan fisik seperti inspeksi menggunakan spekulum dan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan swab vagina dan endoserviks untuk kemudian dilakukan pewarnaan Gram. Servisitis dicurigai bila ditemukan eritema, edema, atau perdarahan pada serviks, serta duh tubuh mukopurulen dan berwarna kuning kehijauan.

Baku emas diagnosis servisitis adalah pemeriksaan kultur. Pemeriksaan ini diindikasikan pada kasus servisitis infeksius berulang. Jika kultur tidak dapat dilakukan, pemeriksaan PCR (polymerase chain reaction) atau NAAT (Nucleic acid amplification testing) dapat dilakukan.[1]

Servisitis dapat diterapi sesuai dengan penyebabnya. Servisitis infeksius dapat diberikan antibiotik sedangkan servisitis nonspesifik dapat diterapi dengan kryoterapi. Untuk mengurangi risiko servisitis berulang, maka pasangan seksual pasien juga harus diterapi. Bila tidak diatasi dengan baik, servisitis dapat menyebabkan komplikasi seperti penyakit radang panggul (pelvic inflammatory disorder), infertilitas, kehamilan ektopik atau ketuban pecah dini bila dialami saat hamil.[2]

Depositphotos_207893390_m-2015_compressed

Referensi

1. CDC (Centers for Disease Control and Prevention). Sexually Transmitted Diseases Treatment Guidelines. 2015: Diseases Characterized by Urethritis and Cervicitis. MMWR Recomm Rep 2015; 64(3). June 2015:51-53.
2. Lusk, M.J, Konecny P. Cervicitis: a review. Current Opinion in Internal Medicine. 2008;7(2):142 – 148.

Patofisiologi Servisitis
Diskusi Terkait
Anonymous
23 Desember 2022
Pasien dengan kemerahan pada mulut serviks - Obgyn Ask the Expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter Thomas, Sp.OG, pasien datang dengan keluhan panas dan nyeri pada vagina, terdapat keputihan tidak berbau, berwarna putih, sedikit gatal namun...
dr.Feni nur cahyaning
12 Desember 2019
Obat untuk mengatasi keputihan berwarna putih, encer, dan tidak berbau
Oleh: dr.Feni nur cahyaning
2 Balasan
Dok mau tanya , pasien saya ada yang keputihan berwarna putih dan encer dan itu berbau tdak disertai nyeri Kira kira itu obatnya apa ya dok
dr. Nurul Falah
15 November 2019
Pemberian obat vaginal suppository pada wanita yang belum pernah aktif secara seksual
Oleh: dr. Nurul Falah
5 Balasan
Alodok, izin menanyakan, apakah boleh meresepkan obat vaginal supp pada wanita yang belum pernah aktif secara seksual?

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.