Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
  • Diskusi Dokter
  • SKP Online
Penyakit Radang Panggul (PID) irfan 2021-06-18T10:59:31+07:00 2021-06-18T10:59:31+07:00
Penyakit Radang Panggul (PID)
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Penyakit Radang Panggul (PID)

Oleh :
Yelsi Khairani
Share To Social Media:

PID (pelvic inflammatory disease) atau penyakit radang panggul adalah infeksi dan radang pada saluran genitalia bagian atas (uterus, tuba falopii, ovarium, dan struktur-struktur sekitar panggul). Infeksi dan inflamasi dapat menyebar ke abdomen (peritonitis) termasuk struktur perihepatik (perihepatitis/Sindrom Fitz-Hugh–Curtis). Perempuan yang memiliki risiko tinggi terkena PID adalah perempuan muda usia reproduktif (khususnya di bawah 25 tahun) yang memiliki partner seksual lebih dari satu, melakukan hubungan seksual yang tidak aman (tidak menggunakan kontrasepsi), dan tinggal di area dengan prevalensi infeksi menular seksual (IMS) yang tinggi.

PID biasanya diawali dengan infeksi di vagina dan serviks yang kemudian naik ke saluran genitalia bagian atas. Chlamydia trachomatis dan Neisseria gonorrhoeae adalah dua bakteri penyebab penyakit menular seksual yang paling sering berkaitan dengan PID. Selain kedua bakteri tersebut, bakteri yang juga dapat berperan pada patogenesis PID adalah flora vaginalis seperti Gardnerella vaginalis, Haemophilus influenzae, dan bakteri anaerob. Namun, tidak hanya bakteri, beberapa kasus PID juga berkaitan dengan infeksi virus yakni CMV dan HSV-2. Sebanyak 30-40% kasus PID adalah kasus polimikrobial. Oleh karena itu, terapi dengan antibiotik spektrum luas dibutuhkan untuk mengobati PID.

Diagnosis PID umumnya ditegakkan berdasarkan riwayat penyakit dan temuan klinis. Namun, tanda dan gejala klinis PID sebetulnya sangat beragam. Beberapa pasien tidak atau sedikit sekali menunjukkan gejala sementara beberapa pasien lainnya menunjukan gejala akut yang cukup serius. Keluhan tersering yang biasanya dialami oleh pasien adalah nyeri perut bagian bawah dan keputihan yang abnormal. PID dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang seperti infertilitas, kehamilan ektopik, dan nyeri pelvis kronik.

penyakit radang panggul - 1

Gambaran USG PID. Panah putih menunjukkan kalsifikasi subendometrial. Sumber: anonim, Openi, 2010.

Referensi

1. B.L. Hoffman, et.al., (ed). William’s Gynecology Textbook. Mc Graw Hill, New York, 3rd ed., 2014.

2. B. Hadijanto, dalam Ilmu Kebidanan, ed. T.Rachimhadi dan G.H.Wiknjosastro, PT.Bina Pustaka Sarwono Prawirohadjo, Jakarta, 2014, hal.227-31.

3. Royal College of Obstetricians and Gynaecologists. Green top Guideline No.32: Management of Acute Pelvic Inflammatory Disease. London: RCOG; 2008. Tersedia pada
http://www.pelvicpain.org.uk/uploads/documents/PelvicInflamatoryDisease2008-guidelines.pdf

4. Centers for Disease Control and Prevention. Morbidity and Mortality Weekly Report: Sexually Transmitted Diseases Treatment Guidelines. Atlanta: CDC; 2015. Tersedia pada https://www.cdc.gov/mmwr/pdf/rr/rr6403.pdf

5. M. Gradison, American Family Physician, 2012, 85(8): 791-96. Tersedia pada http://www.aafp.org/afp/2012/0415/p791.pdf

6. C. Mitchell dan M. Prabhu, Infectious Disease Clinics of North America Journal, 2013, 27(4), 1-21. Tersedia pada https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3843151/pdf/nihms523477.pdf

7. M.Trent, Pediatrics in Review (Adolescent Medicine/Gynecology), 2013, 34(4), 163-72. Tersedia pada https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4530285/pdf/pedsinreview.2013018.pdf

8. I. Simms, dkk., Sexual Transmitted Infections, 2006, 82(6), 452-57. Tersedia pada https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2563866/pdf/452.pdf

9. O. Jaiyeoba dan D.E. Soper, Infectious Diseases in Obstetric and Gynecology, 2011, 1-6. Tersedia pada https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3148590/pdf/IDOG2011-753037.pdf

10. R.L. Sweet, Infectious Diseases in Obstetric and Gynecology Journal, 2011, 1-13. Tersedia pada https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3249632/pdf/IDOG2011-561909.pdf

11. S.M. Shepherd, Pelvic Inflammatory Disease, , 2017.

12. J.F. Peipert dan T. Madden, Long-Term Complication of Pelvic Inflammatory Disease, , 2016.

13. BMJ Best Practice, Prognosis Pelvic Inflammatory Disease, , 2016.

14. ACOG, FAQ: Pelvic Inflammatory Disease, , 2015.

Patofisiologi Penyakit Radang Pa...

Artikel Terkait

  • Peran Dokter Dalam Pendidikan Seksual di Sekolah
    Peran Dokter Dalam Pendidikan Seksual di Sekolah
  • Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
    Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
  • Pemilihan Antibiotik Golongan Bakteriostatik atau Bakterisidal
    Pemilihan Antibiotik Golongan Bakteriostatik atau Bakterisidal
  • Penggunaan Antibiotik untuk Abses Kulit Tanpa Komplikasi
    Penggunaan Antibiotik untuk Abses Kulit Tanpa Komplikasi
  • Jadwal Pemberian Vaksinasi HPV: 2 Kali Cukup
    Jadwal Pemberian Vaksinasi HPV: 2 Kali Cukup

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Irene Cindy Sunur
20 Januari 2022
Artikel SKP - Pemilihan Antibiotik untuk Radang Panggul
Oleh: dr. Irene Cindy Sunur
1 Balasan
ALO Dokter!Selama ini masih ada perdebatan mengenai jenis antibiotik yang paling tepat diberikan untuk pasien penyakit radang panggul. Regimen antibiotik...
dr.tia fajar sari
13 Agustus 2021
Monosit dan led tinggi apakah diagnosa yang tepat
Oleh: dr.tia fajar sari
2 Balasan
Alo dokter, saya mau tanya, saya ada pasien medical dg hasil led 40 dan monosit 8,5, itu pertanda apa ya terimkasih 
Anonymous
12 Mei 2021
Terapi Pustula pada bayi umur 10 hari
Oleh: Anonymous
3 Balasan
izin bertanya sejawatbayi LK umur 10 hari keluhan muncul pustula disekitar kelopak mata 3 hari yg lalu dan semakin bertambahdemam(-), bayi tidak rewel, ASI,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.