Efek Samping dan Interaksi Obat Atorvastatin
Efek samping atorvastatin yang paling serius adalah terjadinya rhabdomiolisis. Risiko efek samping ini meningkat akibat interaksi obat pada penggunaan bersama dengan erythromycin, cyclosporine, fibrate, dan clarithromycin.
Efek Samping
Efek samping atorvastatin biasanya ringan dan bersifat transien.
Efek Samping Umum
Efek samping yang paling umum adalah:
- Konstipasi
- Flatulensi
- Dispepsia
- Nyeri abdomen
Pada pemberian atorvastatin dosis tinggi, yaitu 80 mg, dapat terjadi efek samping peningkatan enzim transaminase persisten dan peningkatan kreatinin kinase ≥10 x batas atas nilai normal.
Efek Samping yang Lebih Jarang Terjadi
Efek samping lain yang dapat timbul akibat penggunaan atorvastatin:
- Tubuh secara menyeluruh: nyeri dada, edema wajah, demam, kaku leher, malaise, reaksi fotosensitivitas, edema
-
Sistem digestif: mual, muntah, gastritis, gastroenteritis, tes fungsi hati abnormal, kolitis, mulut kering, anoreksia, melena, ulkus lambung, ikterik
-
Sistem respirasi: bronkitis, rhinitis, pneumonia, dispnea, asma, epistaksis
-
Sistem saraf: insomnia, pusing, parestesia, somnolen, amnesia, libido menurun, emosi labil, hiperkinesia, depresi, hipestesia, hipertonia
- Sistem muskuloskeletal: artritis, kram tungkai, bursitis, tenosinovitis, miastenia, mialgia, miositis
-
Kulit dan bagian yang terkait: pruritus, dermatitis kontak, alopesia, kulit kering, keringatan, jerawat, urtikaria, eksem, ulkus kulit
-
Sistem urogenital: infeksi saluran kemih, hematuria, albuminuria, sistitis, impotensi, disuria, batu ginjal, nokturia, pembesaran payudara, retensi urine
- Panca indera: ambliopia, tinitus, mata kering, glaukoma, parosmia, hilang rasa pengecap
-
Sistem kardiovaskular: palpitasi, vasodilatasi, sinkop, migrain, hipotensi postural, flebitis, aritmia, angina pektoris, hipertensi
- Gangguan metabolik dan nutrisi: edema perifer, hiperglikemia, peningkatan kreatin fosfokinase, gout, berat badan meningkat, hipoglikemia
- Sistem limfatik dan hematologis: ekimosis, anemia, limfadenopati, petechia, trombositopenia
Efek Samping Serius
Terdapat juga efek samping yang walau jarang terjadi tetapi bersifat serius:
- Anafilaksis
- Edema angioneurotik
-
Eritema bulosa, eritema multiforme, sindroma Steven Johnson, nekrolisis epidermal toksik
- Fatigue
- Ruptur tendon
- Gagal hati
- Rhabdomiolisis
Rhabdomiolisis
Pada kasus yang jarang, atorvastatin dapat menyebabkan kerusakan jaringan otot skeletal, sehingga dapat mengakibatkan gagal ginjal. Rhabodmiolisis ini sering kali terjadi akibat interaksi atorvastatin dengan obat yang meningkatkan risiko efek samping tersebut, misalnya fibrate atau clarithromycin, atau pada individu yang memiliki riwayat insufisiensi ginjal.
Gejala dan tanda rhabdomiolisis adalah sebagai berikut:
- Nyeri otot yang tidak dapat dijelaskan
- Rasa sensitif pada otot
- Rasa lemah pada otot, atau miopati
- Dapat disertai dengan demam
- Rasa lelah yang tidak biasanya
- Urine berwarna gelap[2, 7, 10, 14, 15]
Interaksi Obat
Interaksi obat atorvastatin adalah sebagai berikut:
Peningkatan Risiko Rhabdomiolisis
Risiko efek samping rhabdomiolisis atorvastatin akan meningkat bila diberikan bersama dengan obat-obat berikut ini:
- Cyclosporine
- Derivat fibrate
- Erithromycin
- Clarithromycin
- Kombinasi dengan inhibitor protease, seperti ritonavir + saquinavir, atau lopinavir + ritonavir
Peningkatan Konsentrasi Atorvastatin
Penggunaan atorvastatin bersama dengan diltiazem dan itraconazole akan meningkatkan konsentrasi atorvastatin dalam darah.
Penurunan Konsentrasi Atorvastatin
Sebaliknya, konsentrasi atorvastatin akan menurun pada penggunaan Bersama dengan obat-obat berikut:
- Rifampisin
- Antasida
- Kolestipol
Interaksi Obat Lain
Penggunaan atorvastatin bersama digoksin akan meningkatkan konsentrasi digoksin.[2,14,15,17]