Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Gastroenteritis kirti 2022-06-28T17:17:11+07:00 2022-06-28T17:17:11+07:00
Gastroenteritis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Pasien Dewasa - Panduan E-prescription
  • Pasien Anak - Panduan E-prescription

Pendahuluan Gastroenteritis

Oleh :
dr. Regina Putri Apriza
Share To Social Media:

Gastroenteritis (GE) adalah peradangan mukosa lambung dan usus halus yang ditandai dengan buang air besar encer sebanyak >3 kali dalam waktu 24 jam. Gastroenteritis yang terjadi dalam waktu kurang dari 14 hari disebut akut, dan jika lebih dari 30 hari maka disebut kronis. Feses dapat dengan atau tanpa lendir, darah, atau pus. Gejala penyerta dapat berupa mual, muntah, nyeri abdominal, mulas, tenesmus, demam, dan tanda-tanda dehidrasi.[1,2]

Pada gastroenteritis akibat virus, biasanya masa inkubasi tergolong pendek (20 - 60 jam), durasi yang pendek (12 - 60 jam), dan frekuensi muntah yang tinggi, termasuk diare. Gastroenteritis viral akut biasanya self-limited dan dapat diterapi dengan penggantian cairan dan nutrisi berkelanjutan. Tidak ada terapi spesifik yang tersedia saat ini atau agen farmakologi yang diberikan. Agen farmakologi yang digunakan adalah terapi tambahan. Pasien dengan dehidrasi berat membutuhkan resusitasi cairan.[3]

Rotavirus. Sumber: A Eckert, JA Allen, PHIL CDC, 2016. Rotavirus. Sumber: A Eckert, JA Allen, PHIL CDC, 2016.

Gambar: Ilustrasi 3D dari Rotavirus, patogen utama penyebab gastroenteritis.

Penyebab gastroenteritis antara lain infeksi, malabsorbsi, keracunan atau alergi makanan, dan psikologis penderita. The most typical cause of gastroenteritis among children 5 years old or younger is rotavirus. Infeksi akibat bakteri Entamoeba histolytica disebut disentri, Giardia lamblia disebut giardiasis, sedangkan Vibrio cholerae disebut kolera.[1]

Gastroenteritis (GE) adalah peradangan mukosa lambung dan usus halus yang ditandai dengan buang air besar encer sebanyak >3 kali dalam waktu 24 jam. Gastroenteritis yang terjadi dalam waktu kurang dari 14 hari disebut akut, dan jika lebih dari 30 hari maka disebut kronis.[1]

Prognosis gastroenteritis biasanya baik, tetapi bisa menjadi fatal jika pasien jatuh ke dehidrasi berat yang tidak ditangani dengan baik. Pencegahan gastroenteritis dititikberatkan kepada edukasi kepada masyarakat untuk menjaga sanitasi dan kebersihan air, serta makanan dan minuman yang dikonsumsi. Vaksinasi rotavirus, terutama pada anak-anak, adalah komponen penting pencegahan diare pada anak.[4]

Referensi

1. PB IDI. Panduan Praktik Klinis Dokter di Fasilitas Tingkat Pertama. Cetakan ke-2. Jakarta; 2017
2. Medscape. Viral gastroenteritis. Tersedia di: https://emedicine.medscape.com/article/176515-overview#a4
3. Alexandraki, Smetana. Acute viral gastroenteritis in adults. Uptodate. 2021.
4. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jadwal Imunisasi Anak Umur 0-18 tahun: Rekomendasi IDAI tahun 2020. 2020; Tersedia di: https://www.idai.or.id/tentang-idai/pernyataan-idai/jadwal-imunisasi-idai-2020

Patofisiologi Gastroenteritis

Artikel Terkait

  • Red Flag Diare pada Dewasa
    Red Flag Diare pada Dewasa
  • Efektivitas dan Keamanan Ondansetron pada Gastroenteritis Anak
    Efektivitas dan Keamanan Ondansetron pada Gastroenteritis Anak
  • Kontroversi Penggunaan Obat Antimotilitas dalam Penanganan Diare
    Kontroversi Penggunaan Obat Antimotilitas dalam Penanganan Diare
  • Terapi Cairan Intravena pada Anak
    Terapi Cairan Intravena pada Anak
  • Cairan Ringer Laktat vs Salin Normal untuk Diare dengan Dehidrasi pada Anak
    Cairan Ringer Laktat vs Salin Normal untuk Diare dengan Dehidrasi pada Anak

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Sryita Charina Prety Sembiring
26 hari yang lalu
Diare akut tanpa perbaikan
Oleh: dr. Sryita Charina Prety Sembiring
2 Balasan
Alo dokter. Saya memiliki pasien diare akut sejak 1 hari lalu, frekuensi 8x sejak pagi ini, feses air saja tanpa ampas, tidak disertai lendir maupun darah....
Anonymous
01 Desember 2022
Tata laksana antibiotik anak dengan diare - Anak Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter Yoke, Sp.A, izin bertanya ya dok, bagaimana sebaiknya pemilihan regimen antibiotik pada diare anak? Karena terkadang kita sulit untuk melakukan...
Anonymous
20 November 2022
Terapi diare untuk anak usia di bawah 3 tahun
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Dok untuk anak 3 tahun kebawah jika diare karena salah makan menggunakan apa ya dok? Obat diare seperti diatab, kaolin pectin, apakah sudah boleh?Untuk zinc,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.