Pendahuluan Sindroma Stevens-Johnson
Stevens-Johnson Syndrome (Sindroma Stevens-Johnson/SSJ) adalah kelainan kulit dan mukosa yang ditandai dengan meluruhnya epidermis (epidermolisis) atau nekrosis epidermis akibat reaksi hipersensitivitas tipe IV karena erupsi obat. SSJ muncul secara akut dan dapat mengancam jiwa.[1-3]
SSJ sering kali dibedakan dari nekrolisis epidermal toksik (NET), namun keduanya merupakan satu entitas yang sama dan hanya dibedakan berdasarkan luas area tubuh/body surface area (BSA) yang terlibat. [2-4]
Diagnosis SSJ ditegakkan dengan penemuan klinis berupa trias SSJ, yaitu lesi kulit, perubahan mukosa oral, dan kelainan mata, disertai dengan riwayat konsumsi obat, dengan BSA yang terlibat <10%. [1-3] Manifestasi kulit dapat berupa deskuamasi kulit dan tanda Nikolsky positif.
Belum ada pedoman yang pasti mengenai penatalaksanaan SSJ. Prinsip utama penatalaksanaan adalah menghentikan penggunaan obat penyebab segera, tatalaksana kegawatdaruratan, terapi suportif, dan terapi spesifik, seperti kortikosteroid dan siklosporin.[1,2,4]
