Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Hipertensi general_alomedika 2022-04-18T15:16:25+07:00 2022-04-18T15:16:25+07:00
Hipertensi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Hipertensi

Oleh :
Debtia Rahmah
Share To Social Media:

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang menetap secara persisten di atas normal. Selama ini, hipertensi dapat didiagnosis apabila terjadi peningkatan tekanan darah sistolik (TDS) ≥140 mmHg atau tekanan darah diastolik (TDD) ≥90 mmHg. Hipertensi terdiri atas stadium I (TDS 140-159 mmHg atau TDD 90-99 mmHg) dan stadium II (TDS ≥160 mmHg atau TDD ≥100 mmHg).[1,2] Akan tetapi American Heart Association (AHA) mengeluarkan pedoman baru dengan cut-off tekanan darah lebih rendah yakni TDS ≥130 mmHg atau TDD ≥80 mmHg. Penegakan diagnosis didasari oleh pengukuran tekanan darah dalam dua kali pengukuran dengan hasil memenuhi kriteria hipertensi.[3]

Hipertensi merupakan faktor risiko dari berbagai penyakit kardiovaskular. Angka mortalitas dan morbiditas akibat penyakit kardiovaskular sangatlah tinggi. Oleh karena itu pencapaian target tekanan darah sangatlah penting untuk mencegah progresi penyakit. Komponen pengobatan hipertensi meliputi terapi non farmakologi dan farmakologi. Terapi non farmakologi berupa modifikasi gaya hidup terkait pola diet, aktivitas fisik, larangan merokok serta pembatasan konsumsi alkohol. Terapi farmakologi berupa pemberian obat antihipertensi tunggal maupun kombinasi.[1-3]

blood pressure measurement

 

Fisiologi

Tekanan darah berperan penting dalam memenuhi perfusi darah ke berbagai sel tubuh. Regulasi tekanan darah sangat kompleks melibatkan berbagai sistem yakni sistem kardiovaskular, renal, serta neuroendokrin. Berbagai sistem tersebut akan mempengaruhi curah jantung dan total resistensi perifer. [4]

Curah jantung dipengaruhi oleh stroke volume dan denyut jantung. Stroke volume ditentukan oleh kontraktilitas jantung, preload, afterload serta faktor-faktor yang mempengaruhi aliran balik vena (laju metabolik, tingkat kebutuhan metabolik). Denyut jantung dipengaruhi oleh sistem saraf simpatis dan catecholamine.[4-6] Total resistensi perifer ditentukan oleh inervasi saraf, hormon (angiotensin II dan catecholamine, regulator lokal (nitrit oxide, adenosin, prostaglandin, endothelin), serta viskositas darah.[5]

Ginjal berperan penting dalam pengaturan tekanan darah melalui natriuresis dan hormon. Tekanan natriuresis akan mengatur eksresi sodium dan air untuk menjaga kestabilan tekanan darah. Tekanan natriuresis ini dipengaruhi oleh berbagai hormon dan kontrol saraf.  Renin merupakan enzim penting terkait regulasi tekanan darah yang dilepaskan oleh sel juxtaglomerular ginjal ketika tekanan arteri menurun. Renin akan memicu angiotensinogen untuk melepaskan angiotensin I (Ang I). Angiotensin converting enzyme (ACE) pada paru akan membantu merubah Ang I menjadi Ang II. Ang II berperan dalam menimbulkan retensi garam dan air oleh ginjal melalui efek langsung dan tidak langsung. Efek langsung berupa penurunan aliran darah ginjal sehingga lebih sedikit cairan dari glomerulus yang disaring ke tubulus, akibatnya meningkatkan reabsorpsi natrium dan air oleh tubulus. Efek tidak langsung yakni memicu sekresi aldosterone.[4-6]

hal yang mempengaruhi tekanan darah

Gambar 1. Hal-hal yang mempengaruhi tekanan arteri

Referensi

1. Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. Pedoman tatalaksana hipertensi pada penyakit kardiovaskular. 2015
2. The seventh report of the joint national committee on prevention, detection, evaluation and treatment of high blood pressure. NIH publication. 2004:
3. Whelton PK. 2017 ACC/AHA/AAPA/ABC/ACP/AGS/APhA/ASH/ASPC/NMA/PCNA. Guideline for the prevention, detection, evaluation, and management of high blood pressure in adults. Hypertension. 2017: 21-22.
4. Hall JE, Granger JP, Carmo JM, Silva AA, Dubinion J, George E, et al. Hypertension: Pysiology and Pathophysology. Compr Pysiol. 2012(2):2393-42.
5. Drago J, Williams GH, Lilly LS. Hypertension. In: Lilly LS. Pathophysiology of Heart Disease, 6th ed. 2016: 311-22.
6. Bakris GL, Sorrentino MJ. Hypertension: A companion to Braunwald’s Heart Disease, 3rd ed. Philadelphia: 2018, p 33-49.

Patofisiologi Hipertensi

Artikel Terkait

  • Pilihan Pengobatan untuk Hipertensi Esensial
    Pilihan Pengobatan untuk Hipertensi Esensial
  • Metode Pemeriksaan Tekanan Darah di Layanan Primer
    Metode Pemeriksaan Tekanan Darah di Layanan Primer
  • Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
    Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
  • Manajemen Hipertensi dengan Nifedipine GITS
    Manajemen Hipertensi dengan Nifedipine GITS
  • Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
    Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Kemarin, 16:47
Hipertensi pada ADHD - Kardiologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dok, saya punta pasien remaja usia 17 tahun, laki2 ADHD.. setiap di tensi 150/90.. bagaimana penanganannya? apakah mungkin white coat hypertension?
Anonymous
Kemarin, 16:44
Pemeriksaan Rutin untuk Hipertensi - Kardiologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr Sony, Sp.JP, untuk pasien kontrol puskesmas yang sudah rutin minum obat hipertensi dan sesuai target TD, apa perlu Dok untuk dilakukan pemeriksaan...
Anonymous
Kemarin, 16:19
Obat hipertensi pasien dengan GERD - Kardiologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Sony.. Pilihan obat antihipertensi apa untuk pasien yang kadang mengalami peningkatan TD disertai irama jantung tidak beraturan, dengan riwayat GERD...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.