Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Trombositopenia general_alomedika 2022-11-30T10:23:59+07:00 2022-11-30T10:23:59+07:00
Trombositopenia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Trombositopenia

Oleh :
dr.Eva Naomi Oretla
Share To Social Media:

Trombositopenia merupakan kondisi dimana kadar trombosit kurang dari 150.000/µL. Nilai normal kadar trombosit pada orang dewasa berkisar 150.000/µL – 400.000/µL. Trombositopenia berkaitan dengan berbagai kondisi seperti autoimun dan infeksi. Risiko yang terjadi mulai dari yang ringan dan asimptomatik seperti pada gestasional trombositopenia hingga yang menimbulkan perdarahan atau trombosis yang dapat mengancam jiwa seperti heparin-induced thrombocytopenia (HIT).

Trombositopenia dapat disebabkan oleh berbagai keadaan antara lain autoimmune disorder seperti Lupus dan Immune thrombocytopenic purpura (ITP), infeksi seperti demam dengue dan malaria, Systemic Inflammation Responses Syndrome (SIRS), kanker, Vaksin COVID-19 AstraZeneca, dan sirosis hepar.

Trombositopenia-min

Trombositopenia juga dapat disebabkan oleh konsumsi obat-obat yang dapat menginduksi penurunan kadar trombosit seperti sitostatika seperti busulfan, antibiotik seperti trimethoprim-sulfamethoxazole dan penisilin, diuretik thiazide, OAINS seperti ibuprofen, dan heparin. Trombositopenia jenis ini biasa dikenal dengan drug-induced trombositopenia.

Di Indonesia, trombositopenia sering dilaporkan terjadi pada kasus infeksi demam dengue dan malaria. Terdapat penelitian yang dilakukan di Balikpapan yang menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara derajat trombositopenia dengan beratnya gejala malaria, serta hubungan yang signifikan antara status hasil uji antigen non structural (NS1) positif dengan kejadian trombositopenia pada pasien yang didiagnosis demam dengue.[38,39]

Trombosit merupakan salah satu komponen darah yang berbentuk fragmen kecil dengan ukuran 2-4 µm yang dibentuk dari sel-sel besar yang dikenal dengan megakariosit pada sumsum tulang belakang. Mekanisme sumbat trombosit sangat penting untuk menutup mikro-ruptur pada kapiler yang terjadi ribuan kali setiap hari. Trombosit juga akan bergabung dengan sel endotel untuk membentuk membran sel endotel tambahan.[1,2,30]

Diagnosis trombositopenia dapat ditegakkan bila pada pemeriksaan darah ditemui jumlah trombosit kurang dari 150.000/mcL. Dokter harus bisa membedakan penyebab yang mendasari trombositopenia sehingga dapat menentukan risiko perdarahan, trombosis dan komplikasi potensial lainnya.[2,4,6]

Trombositopenia dapat asimptomatik atau simptomatik. Pemeriksaan fisik untuk mendiagnosa trombositopenia harus difokuskan pada ada tidaknya tanda-tanda perdarahan, khususnya pada kulit dan selaput lendir mulut, karena pada keadaan ini akan diperlukan evaluasi dan terapi yang segera.[31] Manifestasi klinis perdarahan yang utama adalah petechiae, epistaksis, perdarahan pada gusi dan mukosa rongga mulut, serta hematuria maupun hematochezia. Risiko perdarahan juga meningkat seiring bertambahnya usia.[2,9,34]

Penatalaksanaan trombositopenia meliputi pemberian komponen darah trombosit pekat (concentrate platelets) dan penatalaksanaan underlying disease. Pemberian transfusi trombosit biasanya hanya dilakukan pada pasien dengan perdarahan yang aktif, namun tidak efektif pada pasien trombositopenia yang disebabkan oleh destruksi trombosit yang cepat.[1,9]

Referensi

1. Cooper N, Radia D. Thrombocytopenia, Medicine. 2017:1-4 http://dx.doi.org/10.1016/j.mpmed.2017.01.009
2. Temple R, Burn B. Thrombocytopenia and neutropenia: A structured approach to evaluation. The Journal of Family Practice. 2018;67(7):E1-E8
9. Greenberg EM. Thrombocytopenia. The Art and Science of Infusion Nursing. 2017;40(1):41-50
30. Pranata R, Lim MA, Yonas E, et al. Thrombocytopenia as a prognostic marker in COVID-19 patients: diagnostic test accuracy meta-analysis.
Epidemiology and Infection. 2021. https://doi.org/10.1017/S0950268821000236
34. Greinacher A, Thiele T, Warkentin TE, et al. Thrombotic Thrombocytopenia after ChAdOx1 nCov-19 Vaccination. N Engl J Med 2021; 384:2092.
38. Siagian LR, Zubaidah M, Rimadani RA. Hubungan Derajat Trombositopenia dengan Malaria Berat pada Pasien Malaria di Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan. Jurnal Ilmiah Manuntung. 2018;4(2):162-168
39. Sari N W A A, Yasa I W P S. Hubungan Antara Uji Antigen Non Structural (NS1) dengan Kejadian Trombositopenia pada Kasus Demam Dengue (DD)/ Demam Berdarah Dengue (DBD) di Rumah Sakit Ari Canti, Gianyar, Bali Tahun 2016. Jurnal Medika Udayana. 2020; 9(12): 98-102 doi:10.24843.MU.2020.V9.i12.P17

Patofisiologi Trombositopenia

Artikel Terkait

  • Profilaksis Malaria
    Profilaksis Malaria
  • Membedakan Infeksi Bakteri dan Virus dengan Tes Host Protein Assay
    Membedakan Infeksi Bakteri dan Virus dengan Tes Host Protein Assay
  • Nilai Diagnostik Tes Rumpel Leede untuk Demam Dengue
    Nilai Diagnostik Tes Rumpel Leede untuk Demam Dengue
  • Akurasi Pengukuran Suhu Tubuh
    Akurasi Pengukuran Suhu Tubuh
  • Pemeriksaan NS1 vs IgM-IgG untuk Diagnosis Dengue
    Pemeriksaan NS1 vs IgM-IgG untuk Diagnosis Dengue

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
14 Desember 2022
Kondisi klinis mengarah ke DHF tetapi tidak ada kebocoran plasma
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Selamat malam. izin bertanya dok. jika ada pasien dengan klinis mengarah ke dhf, trombosit 50.000, tapi tidak ada kebocoran plasma. Apakah didiagnosis...
dr. Agung
05 Desember 2022
Hemoglobin tiba-tiba turun drastis pada pasien dengan diagnosis demam dengue
Oleh: dr. Agung
2 Balasan
Alo Dokter, izin konsul, saya dapat pasien hari jumat kemarin anak2 usia 14 tahun, BB 31 kg, dengan keluhan demam tinggi sudah 1 minggu sebelum datang,...
dr.Galuh ratnaningrum
04 Desember 2022
Diagnosis dan tata laksana trombositopenia
Oleh: dr.Galuh ratnaningrum
2 Balasan
Alo dokter. Izin bertanya dok. Saya ada pasien dgn keluhan demam sejak 4 hri yll. Demam hilang jika minum obat penurun demm/ Paracetamol, mual+, muntah-,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.