Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Clarithromycin general_alomedika 2022-12-27T15:03:19+07:00 2022-12-27T15:03:19+07:00
Clarithromycin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Clarithromycin

Oleh :
Sunita
Share To Social Media:

Sebagai obat antimikroba, clarithromycin memiliki indikasi pada penyakit yang disebabkan oleh kuman yang rentan terhadap obat ini dan dosis pemberiannya dapat berbeda-beda berdasarkan usia dan karakteristik klinis tertentu.

Infeksi Saluran Napas, Infeksi Jaringan Lunak dan Kulit Derajat Ringan-Sedang, dan Otitis Media

Clarithromycin diindikasikan untuk infeksi saluran napas atas (misalnya faringitis streptokokal), infeksi saluran napas bawah (misalnya bronkitis, pneumonia), dan otitis media akut.[3,17,19,23,25]

Anak-anak

Dosis clarithromycin untuk kondisi ini pada anak-anak usia 1 bulan sampai 11 tahun, diberikan dalam bentuk suspensi oral dengan dosis berdasarkan berat badan sebagai berikut:

  • < 8 kg : 7,5 mg/kgBB, dua kali sehari

  • 8-11 kg : 62,5 mg, dua kali sehari  

  • 12-19 kg : 125 mg, dua kali sehari

  • 20-29 kg : 187,5 mg; dua kali sehari

  • BB 30-40 kg : 250 mg, dua kali sehari

Sedangkan pada anak usia 12-17 tahun, clarithromycin dapat diberikan dalam bentuk tablet dengan dosis 250-500 mg, dua kali sehari.

Clarithromycin diberikan selama 7-14 hari bergantung pada respons klinis pasien. Pemberian clarithromycin intravena tidak disarankan bagi anak-anak mengingat kurangnya data efikasi yang mendukung praktik pemberian claritrhomycin intravena pada populasi ini.[17,19,23]

Dewasa

Pada orang dewasa, clarithromycin tablet untuk indikasi tersebut di atas dapat diberikan dengan dosis 250 mg, dua kali sehari, selama 7-14 hari, yang dapat ditingkatkan dosisnya menjadi 500 mg pada infeksi berat seperti pneumonia. Untuk clarithromycin yang diberikan lewat infus intravena, dosis yang disarankan adalah 500 mg, tiap 12 jam, dengan durasi pemberian maksimal 5 hari. Bila kondisi pasien telah memungkinkan untuk konsumsi obat oral, pemberian clarithromycin intravena dapat diganti menjadi lewat rute oral.[17,19]

Pencegahan Pertusis

Sediaan clarithromycin oral dapat pula digunakan untuk profilaksis maupun pengobatan pertusis pada individu yang rentan.[2,27]

Anak-anak

Clarithromycin untuk pencegahan pertusis pada anak-anak diberikan selama 7 hari. Pada anak usia 1 bulan-11 tahun, berikan clarithromycin suspensi oral dengan dosis dibedakan berdasarkan berat badan:

  • < 8 kg : 7,5 mg/kgBB, dua kali sehari

  • 8-11 kg : 62,5 mg, dua kali sehari

  • 12-19 kg : 125 mg, dua kali sehari

  • 20-29 kg : 187,5 mg; dua kali sehari

  • 30-40 kg : 250 mg, dua kali sehari

Sedangkan pada anak usia 12-17 tahun, berikan clarithromycin tablet dengan dosis 500 mg, dua kali sehari.

Dewasa

Pada orang dewasa, clarithromycin oral untuk pencegahan pertusis diberikan pada dosis 500 mg, dua kali sehari, selama 7 hari [17].

Eradikasi Helicobacter pylori

Untuk eradikasi H. pylori, clarithromycin diberikan dalam bentuk triple therapy, dikombinasikan dengan inhibitor pompa proton (umumnya lansoprazole atau omeprazole) dan amoxicillin. Dosis clarithromycin oral yang disarankan adalah 500 mg, dua kali sehari, yang diberikan selama 10-14 hari.[1,17]

Penyakit Lyme

Clarithromycin juga diindikasikan sebagai obat lini kedua pada penyakit Lyme.[26]

Anak-anak

Clarithromycin sediaan oral (tablet atau suspensi oral) dapat diberikan untuk mengobati penyakit Lyme pada anak-anak berusia 12-17 tahun dengan dosis 500 mg, dua kali sehari, selama 14-21 hari.[17,26]

Dewasa

Pada orang dewasa, clarithromycin sediaan oral diberikan dengan dosis 500 mg, dua kali sehari, selama 14-21 hari.[17]

Penyesuaian Dosis pada Penurunan Fungsi Ginjal dan Hati

Penyesuaian dosis clarithromycin perlu diperhatikan khususnya pada pasien dengan penurunan simultan fungsi ginjal dan hati. Penelitian klasik mengungkap bahwa pada pasien dengan gangguan fungsi hati sedangkan fungsi ginjal masih normal, bersihan metabolit clarithromycin dari plasma menurun namun diimbangi oleh bersihan metabolit oleh ginjal. Akibatnya, kesetimbangan kadar obat tidak berbeda bermakna antara individu dengan gangguan fungsi ginjal dengan individu yang sehat. Implikasi dari data ini adalah penyesuaian dosis clarithromycin tidak diperlukan pada pasien dengan gangguan fungsi hati sedang atau berat yang masih memiliki fungsi ginjal normal.[28]

Pada pasien dewasa dengan disfungsi ginjal derajat sedang hingga berat, penyesuaian dosis clarithromycin perlu dipertimbangkan. Apabila bersihan kreatinin kurang dari 30 ml/menit/1,73 m2, dosis obat oral maupun intravena perlu dikurangi hingga menjadi separuh dari dosis yang hendak diberikan. Pemberian obat juga perlu dibatasi hingga maksimal 14 hari pada populasi tersebut. Penyesuaian dosis serupa juga berlaku pada pasien anak-anak dengan bersihan kreatinin di bawah  30 ml/menit/1,73 m2[19]

Referensi

1. Chey WD, Leontiadis GI, Howden CW, Moss SF. ACG Clinical Guideline: Treatment of Helicobacter pylori Infection. Am J Gastroenterol [Internet]. 2017;112(2):212–38. Available from: http://dx.doi.org/10.1038/ajg.2016.563
2. Wood N, McIntyre P. Pertussis: review of epidemiology, diagnosis, management and prevention. Paediatr Respir Rev. 2008;9(3):201–12.
3. Congeni BL. Acute Otitis Media. Netter’s Infect Dis [Internet]. 2011;41(1):172–6. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.pop.2013.10.002
17. Joint Formulary Committee. British National Formulary. BNF 70. London; 2015.
19. Klacid, Klacid IV: New Zealand Data Sheet. Auckland; 2018.
23. Center for Drug Evaluation and Pharmacology Review Public Health Service Food and Drug Administration. Pharmacology Reviews for Application Number: 050824Orig1s000 [Internet]. 2015. Available from: https://google2.fda.gov/search?q=cache:dJT_awwSKYMJ:www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/nda/2016/206679orig1s000pharmr.pdf+paraben&client=FDAgov&site=FDAgov&lr=&proxystylesheet=FDAgov&output=xml_no_dtd&ie=UTF-8&access=p&oe=UTF-8
25. Katzenmeyer K. Otitis Media Otitis Media. Ferris Clin Advis 2018 [Internet]. 1999;60(2):930–931.e1. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/B978-0-323-28049-5.00577-8
26. Sood SK. Lyme Disease in Children. Infect Dis Clin North Am [Internet]. 2015;29(2):281–94. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.idc.2015.02.011
27. Crameri S, Heininger U. Successful control of a pertussis outbreak in a university children’s hospital. Int J Infect Dis. 2008;12(6):85–7.
28. Chu SY, Granneman GR, Pichotta PJ, Decourt JP, Girault J, Fourtillan JB. Effect of moderate or severe hepatic impairment on clarithromycin pharmacokinetics. J Clin Pharmacol [Internet]. 1993 May;33(5):480–5. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/8331208

Formulasi Clarithromycin
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Suplementasi Vitamin D untuk Mencegah Infeksi Saluran Pernapasan
    Suplementasi Vitamin D untuk Mencegah Infeksi Saluran Pernapasan
  • Pemberian Kortikosteroid pada Nyeri Tenggorokan
    Pemberian Kortikosteroid pada Nyeri Tenggorokan
  • Hati-Hati Pemberian Obat Batuk Bebas pada Anak
    Hati-Hati Pemberian Obat Batuk Bebas pada Anak
  • Tes Noninvasif untuk Diagnosis Infeksi Helicobacter pylori
    Tes Noninvasif untuk Diagnosis Infeksi Helicobacter pylori
  • Antibiotik pada Anak dengan Batuk Berdahak Kronis
    Antibiotik pada Anak dengan Batuk Berdahak Kronis

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
16 hari yang lalu
Terapi obat untuk neonatus dengan batuk pilek
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Seorang ibu membawa bayinya yg berusia 17 hari datang berobat ke Puskesmas dengan keluhan Batuk dan pilek sejak 2 hari, tanpa demam. Bapil terutama saat...
Anonymous
23 hari yang lalu
Cara membedakan ISPA karena virus atau bakteri
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Alo dokter, bagaimana cara membedakan ISPA yang disebabkan oleh bakteri atau virus? Saya sendiri terkadang masih ragu kapan mulai memberikan antibiotik,...
Anonymous
17 Maret 2023
Algoritman terapi ISPA, asma, dan bronkiolitis pada anak usia di bawah 2 tahun
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, ijin bertanya....Adakah yg memiliki algoritma terapi ISPA atau asma/bronkiolitis pada anak 2 th ke bawah?Adakah yg memiliki cttn dosis combivent...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.