Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Interaksi Obat Indomethacin general_alomedika 2021-07-28T13:35:52+07:00 2021-07-28T13:35:52+07:00
Indomethacin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Indomethacin

Oleh :
dr. Audrey Amily
Share To Social Media:

Efek samping indomethacin yang perlu diwaspadai adalah peningkatan risiko kejadian trombotik kardiovaskular serius dan gangguan gastrointestinal berat seperti perdarahan, ulserasi, dan perforasi. Interaksi obat indomethacin yang berpotensi fatal adalah dengan diflunisal.[1,4,6]

Efek samping

Efek samping indomethacin yang timbul dalam frekuensi >1% antara lain:

  • Gastrointestinal: mual, muntah, dispepsia, diare, ketidaknyamanan abdomen, konstipasi

  • Sistem saraf: nyeri kepala, pusing, vertigo, somnolen, depresi, tinnitus

Efek samping indomethacin yang timbul dalam frekuensi <1% antara lain:

  • Gastrointestinal: anoreksia, begah, distensi perut, ulkus peptikum, gastroenteritis, perdarahan rektal, proktitis, ulserasi atau perforasi gastrointestinal, perdarahan gastrointestinal, stomatitis ulseratif, hepatitis toksik, striktur intestinal
  • Sistem saraf: ansietas, kelemahan otot, pergerakan otot involunter, insomnia, episode psikotik, konfusi, mengantuk, sinkop, parestesia, timbulnya gejala epilepsi atau parkinsonisme, depersonalisasi, koma, neuropati perifer, kejang, disarthria
  • Okular: deposit kornea, gangguan retina, pandangan kabur, diplopia

  • Telinga: gangguan pendengaran, tuli
  • Kardiovaskular: hipertensi, hipotensi, takikardia, nyeri dada, gagal jantung kongestif, aritmia, palpitasi
  • Metabolik: edema, peningkatan berat badan, retensi cairan, hiperglikemia, glikosuria, hiperkalemia
  • Kulit: pruritus, ruam, urtikaria, petekie, ekimosis, dermatitis eksfoliatif, kerontokan rambut, sindrom Stevens-Johnson, eritema multiforme, toxic epidermal necrolysis

  • Hematologi: leukopenia, depresi sumsum tulang, anemia, agranulositosis, disseminated intravascular coagulation

  • Hipersensitivitas: anafilaksis, distres napas, angioedema, dispnea, asthma, edema paru
  • Genitourinaria: hematuria, perdarahan vagina, proteinuria, sindrom nefrotik, nefritis interstisial, insufisiensi ginjal
  • Lainnya: epistaksis, ginekomastia, nyeri payudara[1]

Black Box Warning

FDA memberikan peringatan khusus terkait penggunaan indomethacin terkait risiko gastrointestinal dan kardiovaskular. Secara umum, obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) dilaporkan meningkatkan risiko kejadian trombotik kardiovaskular serius, termasuk infark miokard dan stroke. Secara khusus, indomethacin tidak boleh digunakan pada pasien yang menjalani coronary artery bypass graft (CABG).

OAINS, termasuk indomethacin, juga dapat menyebabkan gangguan gastrointestinal serius. Hal ini termasuk perdarahan, ulserasi, dan perforasi. Risiko dilaporkan meningkat pada populasi lansia.[1]

Interaksi obat

Interaksi obat indomethacin yang berpotensi fatal adalah dengan diflunisal karena dapat menurunkan klirens renal dan konsentrasi plasma dari indomethacin.[6]

Obat Antihipertensi

Indomethacin juga dapat mengurangi efek ACE inhibitor seperti captopril; β-blocker seperti propranolol dan atenolol; diuretik seperti furosemide; dan angiotensin II receptor antagonists (ARBs) seperti candesartan, valsartan atau telmisartan.[6]

Methotrexate dan Lithium

Penggunaan bersama methotrexate dan lithium akan menurunkan klirens dan meningkatkan risiko toksisitas.[6]

Peningkatan Konsentrasi Plasma

Peningkatan konsentrasi plasma jika digunakan bersama probenecid, digoxin, dan aminoglikosida seperti amikacin dan gentamicin.[6]

Peningkatan Risiko Efek Samping

Peningkatan risiko efek samping jika digunakan dengan kortikosteroid seperti dexamethasone, antiplatelet seperti clopidogrel, antikoagulan seperti warfarin atau dabigatran, selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI) seperti fluoxetine, dan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) lain seperti ibuprofen atau aspirin.

Selain itu, indomethacin dapat meningkatkan efek kantuk dari haloperidol; meningkatkan efek nefrotoksik dari siklosporin, takrolimus, dan triamterene; serta meningkatkan kemungkinan kejang dari kuinolon.[6]

 

Referensi

1. FDA. Indomethacin Capsules. 2016. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2016/018829s022lbl.pdf
4. McGettigan P, Henry D. Cardiovascular risk with non-steroidal anti-inflammatory drugs: systematic review of population-based controlled observational studies. PLoS Med. 2011 Sep;8(9):e1001098. doi: 10.1371/journal.pmed.1001098. Epub 2011 Sep 27. PMID: 21980265; PMCID: PMC3181230.
6. MIMS Indonesia. Indometacin: Indication, Dosage, Side Effect, Precaution. 2021: https://www.mims.com/indonesia/drug/info/indomethacin?mtype=generic

Indikasi dan Dosis Indomethacin
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...
Diskusi Terbaru
dr.Dizi Bellari Putri
Kemarin, 17:16
Cara Memberi Obat Sirup pada Anak - Video ALOMEDIKA
Oleh: dr.Dizi Bellari Putri
2 Balasan
ALO Dokter! Tahukah Dok, pemberian obat sirup menggunakan sendok memiliki risiko dosis yang diberi menjadi tidak akurat? Pemberiannya juga rawan tumpah...
Anonymous
Kemarin, 12:50
Perlukah injeksi TT pada ibu hamil trimester ketiga jika sudah pernah dilakukan saat menikah?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, perlukah injeksi TT pada ibu hamil trimester ketiga jika sudah pernah dilakukan injeksi TT sekitar 1,5 tahun yang lalu saat pasien menikah....
Anonymous
Kemarin, 12:47
Skrining streptococcus beta hemoloticus pada ibu hamil trimester ketiga
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok, perlukah skrining streptococcus Beta hemoloticus pada ibu hamil trimester ketiga di atas 36 Minggu? Jika bakteri positif, kapan diberi antibiotik?...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.