Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Ablatio Retina general_alomedika 2023-01-19T08:55:22+07:00 2023-01-19T08:55:22+07:00
Ablatio Retina
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Ablatio Retina

Oleh :
dr.Saphira Evani
Share To Social Media:

Diagnosis ablatio retina atau retinal detachment adalah keluhan fotopsia dan floaters yang mendadak, disertai penurunan tajam penglihatan, penyempitan lapangan pandang, tanpa disertai rasa nyeri.

Pada pemeriksaan khusus mata dilakukan pemeriksaan visus, reaksi pupil, tekanan intraokular, lapang pandang, serta funduskopi direk. Sedangkan pemeriksaan penunjang meliputi funduskopi indirek dengan dilatasi pupil, slit lamp, serta pemeriksaan pencitraan orbita / ocular.

Anamnesis

Pada anamnesis pasien ablatio retina dapat diperoleh keluhan sensasi melihat kilat atau lampu flash yang dikenal dengan fotopsia. Fotopsia timbul saat terjadi tarikan (traksi) retina dan pemisahan retina dari vitreous posterior.

Keluhan fotopsia umumnya akan diikuti dengan keluhan melihat floaters (benda mengapung). Penurunan tajam penglihatan bisa terjadi beberapa hari atau minggu kemudian setelah keluhan fotopsia dan floaters. Penurunan tajam penglihatan tersebut yang umumnya membawa pasien melakukan pemeriksaan ke dokter.

Penurunan tajam penglihatan yang mendadak dan signifikan terutama terjadi pada ablatio retina yang mengenai bagian makula. Pasien sering mengeluhkan penglihatan seperti tertutup tirai yang bergerak, atau berawan dengan bayangan yang menutupi sebagian lapangan pandang. Defek lapangan pandang yang dialami pasien tersebut dapat digunakan untuk memperkirakan letak ablatio retina.[4,6]

Pada anamnesis perlu ditanyakan durasi munculnya gejala, serta faktor risiko kejadian ablatio retina, seperti trauma mata atau kepala, riwayat operasi mata sebelumnya (ekstraksi katarak, evakuasi benda asing intraokular, dan operasi retina), riwayat penyakit mata sebelumnya (uveitis, perdarahan vitreus, glaukoma, retinopati diabetik). Riwayat keluarga dengan ablatio retina juga perlu ditanyakan pada pasien.[4,6]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik pasien ablatio retina meliputi pemeriksaan mata eksternal secara menyeluruh untuk mencari ada tidaknya tanda trauma di mata. Dilanjutkan pemeriksaan khusus mata, yaitu:

  • Pemeriksaan tajam penglihatan jauh dan dekat, pada ablatio retina terjadi penurunan tajam penglihatan yang tidak dapat dikoreksi
  • Pemeriksaan reaksi pupil, bila ditemukan pupil dilatasi permanen dapat menandakan trauma mata, serta positif pupil Marcus-Gunn dapat menandakan terlepasnya lapisan retina
  • Pemeriksaan tekanan intraokular, dimana mata yang mengalami ablatio retina relatif lebih rendah 4–5 mmHg daripada mata sisi yang normal
  • Pemeriksaan lapang pandang konfrontasi, bidang visual yang menurun menunjukan lokasi terlepasnya retina

  • Pemeriksaan fundus menggunakan oftalmoskopi / funduskopi direk, biasanya hanya dapat mendeteksi ablatio retina posterior yang luas, tetapi tidak cukup sensitive untuk melihat ablatio kecil atau perifer. Pada ablatio retina terlihat refleks fundus (red reflex) berkurang, sedangkan pada ablatio daerah makula, pasien tidak dapat melihat cahaya langsung dari alat oftalmoskop[4,6,22]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding ablatio retina di antaranya posterior vitreous detachment, optic neuritis, uveitis posterior, perdarahan vitreous.

Posterior Vitreous Detachment

Posterior vitreous detachment (PVD) adalah kondisi terlepasnya korteks vitreous dari  retina posterior dan diskus optik. Gejala klinis mirip ablatio retina, yakni floaters dan fotopsia. Pada pemeriksaan oftalmoskopi didapatkan partikel-partikel pada korteks vitreous yang membiaskan cahaya dan bergerak ketika bola mata bergerak.

Tanda patognomonik PVD adalah cincin gliotik pre-papiler (Weiss ring) pada pemeriksaan segmen posterior. Pemeriksaan mata yang teliti dan berkala pada retina perlu dilakukan untuk mengeksklusi ablatio retina, sebab PVD merupakan salah satu faktor risiko untuk terjadinya ablatio retina di kemudian hari. Pemeriksaan ocular CT-scan dan ultrasonografi mata  dapat membantu membedakan diagnosis.[11-13]

Optic Neuritis

Optic neuritis dapat memberikan gejala fotopsia juga, seperti ablatio retina. Umumnya optik neuritis disertai rasa nyeri retrobulbar dan gejala fotopsia yang cenderung muncul saat bola mata bergerak. Dapat dibedakan dengan ablatio melalui pemeriksaan oftalmoskopi dan juga ocular CT-scan.[2,14]

Uveitis Posterior

Uveitis posterior juga dapat memberikan gejala floaters, fotopsia, dan penurunan tajam penglihatan. Uveitis posterior dapat disertai rasa nyeri pada mata walaupun tidak seberat uveitis anterior.

Pemeriksaan laboratorium serologi berguna untuk mencari penyakit-penyakit sistemik penyebab uveitis, misalnya sifilis, tuberkulosis, dan toksoplasmosis. Pemeriksaan fundus fluorescein angiography (FFA) dan ultrasonografi B-scan ocular dapat berguna untuk membedakan diagnosis uveitis posterior.[15]

Perdarahan Vitreous

Perdarahan vitreous dapat memberikan keluhan penurunan tajam penglihatan mendadak tanpa rasa nyeri dan munculnya floaters, seperti ablatio retina. Pemeriksaan slit-lamp dan funduskopi dengan dilatasi pupil, dapat melihat adanya perdarahan di vitreous yang membedakannya dengan ablatio retina.[16]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan oleh dokter spesialis mata, seperti pemeriksaan oftalmoskopi indirek dan biomikroskopi slit lamp, adalah untuk visualisasi letak lepasnya retina sehingga dapat melakukan penatalaksanaan yang sesuai. Pemeriksaan penunjang lainnya adalah pencitraan dan laboratorium bila dibutuhkan.

Pemeriksaan Oftalmoskopi Indirek dengan Dilatasi Pupil

Pemeriksaan oftalmoskopi indirek dengan dilatasi pupil adalah pemeriksaan definitive ablatio retina, bahkan untuk kondisi robekan masih kecil dan berlokasi di perifer. Tanda-tanda ablatio retina adalah daerah retina yang robek berwarna keabuan/kabur dan bergelombang, disertai vaskuler koroid yang gelap dan berlipat-lipat.

Cara mendeteksi ablatio dangkal adalah dengan membandingkan daerah yang dicurigai dengan daerah normal yang berdekatan. Setiap perubahan transparansi retina, atau perbedaan garis berpigmen dengan tidak berpigmen, dapat menjadi batas robekan.[4,6]

Pada kasus ablatio retina regmatogen terlihat break pada retina, dapat berupa tear atau hole, yang terletak di sisi posterior, superior, inferior, maupun anterior. Break retina lebih banyak bersifat asimtomatik, namun bisa juga menimbulkan gejala onset mendadak fotopsia dan floaters.[11]

Pemeriksaan Slit Lamp Biomikroskopi

Pemeriksaan menggunakan alat slit lamp mencari tanda-tanda pigmen atau debu tembakau (tanda Shafer) pada vitreous. Tanda ini ditemukan pada 70% kasus robekan retina tanpa penyakit atau pembedahan mata sebelumnya. Pemeriksaan slit lamp dengan teknik indentasi sklera dan Goldmann triple-mirror dapat melihat robek retina di perifer.[4,17]

Pemeriksaan Pencitraan

Pemeriksaan CT-scan dan magnetic resonance imaging (MRI) hanya dilakukan apabila ada kecurigaan ruptur bola mata, fraktur tulang orbita atau wajah, adanya benda asing intraokular. Sedangkan pemeriksaan ultrasonografi B-scan ocular dapat digunakan untuk membantu diagnosis ablatio retina apabila tidak dapat diperoleh gambaran yang jelas dari funduskopi, akibat media penglihatan yang sangat keruh (misalnya ada katarak matur).[4,6]

Di unit gawat darurat, dokter jaga dapat melakukan USG okular atau Point-of-Care Ultrasound (POCUS) untuk ablatio retina. Teknik ini bertujuan untuk penilaian klinis ablatio retina relatif cepat.

Pada mata normal, rongga vitreus terlihat sebagai struktur hipoekoik melingkar dengan retina hiperekoik yang tidak dapat dibedakan dari koroid yang mendasarinya. Sedangkan pada gambaran ablatio retina, sebagian dari retina tidak lagi berdekatan dengan koroid, sehingga retina yang terlepas tampak sebagai garis hiperekoik yang terlepas di anterior lapisan koroid.

Di antara koroid yang mendasari dan retina yang terlepas, pita hipoekoik humor vitreous yang bocor. Secara khusus, POCUS pada ablatio retina diidentifikasi dengan adanya membran echogenik yang cerah yang melekat ke cakram optik (posterior) dan ora serrata (anterior), tetapi terpisah dari koroid.[22]

Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium darah seperti kadar gula darah, PT/APTT dapat berguna untuk pasien persiapan operasi. Pemeriksaan laboratorium darah dan serologi juga berguna pada kasus ablatio retina eksudatif atau traksional untuk menelusuri penyakit sistemik yang menjadi penyebabnya.[1]

 

 

Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri

Referensi

1. Patel SJ. Retinal detachment. 2019. https://eyewiki.aao.org/Retinal_Detachment#Clinical_diagnosis
2. Gariano RF, Kim CH. Evaluation and management of suspected retinal detachment. Am Fam Physician. 2004;69(7):1691-1699. https://www.aafp.org/afp/2004/0401/p1691.html
4. Pandya HK. Retinal detachment. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/798501-overview#showall
6. Jalali S. Retinal detachment. Community Eye Health. 2003;16(46):25-26. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1705859/
11. Wilkinson CP. Interventions for asymptomatic retinal breaks and lattice degeneration for preventing retinal detachment. Cochrane Database Syst Rev. 2014;9:CD003170. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4423540/
12. American Society of Retina Specialists. Posterior vitreous detachment. 2016. https://www.asrs.org/patients/retinal-diseases/9/posterior-vitreous-detachment
13. Tabernero SS. Posterior vitreous detachment. 2019. https://eyewiki.aao.org/Posterior_vitreous_detachment#Physical_examination
14. Kahawita S, Simon S, Gilhotra J. Flashes and floaters: A practical approach to assessment and management. Aus Fam Phys. 2014;43(4):201-203. https://www.racgp.org.au/afp/2014/april/flashes-and-floaters/
15. Felfeli T, Christakis PG, Mandelcorn. A diagnostic approach to posterior uveitis: Important considerations in work-up and management. 2017. https://www.retinalphysician.com/issues/2017/september-2017/a-diagnostic-approach-to-posterior-uveitis
16. Feldman BH, Johnson BB, Weng CY, Reed DC, Shah VA. Vitreous hemorrhage. 2019. https://eyewiki.aao.org/Vitreous_Hemorrhage
22. Lahham S., Ali Q, Palileo B.M, et al. Role Of Point Of Care Ultrasound In The Diagnosis Of Retinal Detachment In The Emergency Department. 2019. Open Access Emergency Medicine, Volume 11, 265–270. doi:10.2147/oaem.s219333

Epidemiologi Ablatio Retina
Penatalaksanaan Ablatio Retina

Artikel Terkait

  • Red Flag Penglihatan Kabur
    Red Flag Penglihatan Kabur
  • Membedakan Penyebab Emergensi dan Nonemergensi dari Flashes dan Floaters
    Membedakan Penyebab Emergensi dan Nonemergensi dari Flashes dan Floaters
  • Point-of-Care Ultrasonography untuk Diagnosis Ablatio Retina
    Point-of-Care Ultrasonography untuk Diagnosis Ablatio Retina
  • Mata Buram Sebelah Secara Mendadak
    Mata Buram Sebelah Secara Mendadak
Diskusi Terbaru
Anonymous
Kemarin, 19:59
Hasil UKMPPD dari AIPKI hilang
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Dok.. maaf izin bertanya.. apakah ada disini yang pernah urus ulang hasil ukmppd dok? Karna hilang atau yang lainnya.. kalau ada urusnya berapa lama ya dok?
Anonymous
Kemarin, 15:47
Nyeri tekan di perut kiri bawah dekat panggul
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Salam sejawat dokter" Semua, saya ijin mau konsul dok pasien saya mengalami nyeri pada bagian perut kiri bawah setelah di lakukan pemeriksaan fisik tetdapar...
Anonymous
Kemarin, 07:11
Apakah vaksin DPT boleh menggunakan merek yang berbeda?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Saya ingin konsul pasien 4 bulan, vaksin pertama dan kedua menggunakan hexaxim. Apakah vaksin ke 3 boleh menggunakan pentabio + polio ?...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.