Efek Samping dan Interaksi Obat Warfarin
Efek samping warfarin yang paling berbahaya adalah perdarahan, salah satu hal yang mempengaruhi adalah interaksi obat yang berdampak pada farmakodinamik atau farmakokinetik warfarin.
Efek Samping
Efek samping warfarin antara lain adalah:
- Perdarahan jaringan atau organ. Tanda gejala dan keparahan tergantung lokasi perdarahan dan penyebarannya: paralisis, paraestesi, sakit kepala, nyeri dada, nyeri perut, nyeri sendi, hipotensi, syok.
- Nekrosis jaringan atau kulit
- Reaksi alergi: anafilaksis, hipotensi, edema, ruam, urtikaria, dermatitis, erupsi bullosa.
- Gejala overdosis warfarin: perdarahan abnormal, misalnya hematuria, melena, perdarahan menstrual eksesif, petekie, hematoma eksesif hanya karena trauma superfisial.
Interaksi Obat
Interaksi obat warfarin dapat terjadi dengan beberapa obat. Mekanisme farmakodinamik yang dapat menyebabkan interaksi obat dengan warfarin meliputi mekanisme sinergis (rendahnya sintesis faktor pembekuan dan gangguan hemostasis), antagonis kompetitif vitamin K, dan kelainan fisiologis vitamin K (resistensi herediter). Interaksi fatal dapat terjadi pada obat-obat yang dikonsumsi dalam jangka panjang bersamaan dengan warfarin, seperti obat antiretroviral dan antituberkulosis. [3,21] Selain interaksi dengan obat-obatan, warfarin juga berinteraksi dengan makanan dengan konsentrasi vitamin K tinggi seperti sayuran hijau yang dapat menghambat efek antikoagulan warfarin. [3,4]
Interaksi obat warfarin yang dapat terjadi antara lain adalah:
Interaksi Obat | Kategori Obat | Nama Obat |
Meningkatkan efek warfarin | Antibiotik |
|
Obat kardiovaskuler |
| |
Obat Lainnya |
| |
Suplemen |
| |
Menurunkan efek warfarin | Antibiotik |
|
Obat sistem saraf pusat |
| |
Meningkatkan konsentrasi obat | Obat antidiabetes |
|
Antikonvulsan |
|