Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Efek Samping dan Interaksi Obat Fluoxetine general_alomedika 2021-11-26T09:46:16+07:00 2021-11-26T09:46:16+07:00
Fluoxetine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Fluoxetine

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Efek samping fluoxetine yang paling banyak dikeluhkan adalah efek samping terhadap gastrointestinal dan sistem saraf pusat. Interaksi obat yang berbahaya adalah kombinasi fluoxetine dengan antidepresan lain karena bisa menimbulkan sindrom serotonin.

Efek Samping

Secara teoritis, efek samping fluoxetine timbul akibat peningkatan konsentrasi serotonin pada reseptor serotonin di lokasi-lokasi yang tidak terlibat dalam patofisiologi depresi. Peningkatan serotonin di pusat tidur akan menyebabkan insomnia, di saluran pencernaan akan menyebabkan diare. Peningkatan serotonin juga akan menyebabkan penurunan release dopamine dan pada beberapa orang bisa menimbulkan gejala seperti penumpulan emosi, perlambatan kognitif, dan apati [4].

Meskipun secara teoritis fluoxetine mempunyai efek samping insomnia, namun beberapa pasien justru melaporkan mengantuk setelah menggunakan fluoxetine.

Efek Samping Paling Banyak Ditemukan

Efek samping yang paling banyak ditemukan adalah:

  • Efek samping gastrointestinal: penurunan nafsu makan, mual, diare, konstipasi, mulut kering
  • Efek samping pada sistem saraf pusat: agitasi, tremor, pusing, nyeri kepala

Efek Samping Lain

Efek samping lain yang sering dikeluhkan oleh pasien pria:

  • Kesulitan ejakulasi (waktu ejakulasi memanjang)
  • Gangguan ereksi [4]

Meskipun efek samping fluoxetine sangat beragam, namun biasanya akan mereda seiring perjalanan waktu. Efek samping disfungsi seksual, penambahan berat badan, dan gangguan tidur merupakan efek samping yang paling sulit menghilang dan sulit diatasi [5].

Interaksi Obat

Interaksi obat fluoxetine adalah sebagai berikut:

Peningkatan Kadar Plasma Obat Lain

Fluoxetine bisa meningkatkan kadar plasma antidepresan trisiklik, seperti amitriptyline, sehingga penggunaan bersama dengan antidepresan trisiklik atau switching dari antidepresan trisiklik ke fluoxetine sebaiknya dilakukan secara hati-hati.

Sindrom Serotonin

Penggunaan fluoxetine bersama antidepresan golongan monoamine oxidase inhibitor (MAOI), seperti selegiline, bisa menimbulkan sindrom serotonin sehingga sebaiknya dihindari atau digunakan minimal 14 hari setelah penggunaan MAOI dihentikan. Sebaiknya pemberian MAOI juga ditunda sampai 5 minggu setelah pemberian fluoxetine [3,4].

Sindrom serotonin ditandai oleh adanya

  • Perubahan status mental: agitasi, disorientasi, kecemasan, gelisah, atau eksitasi
  • Hiperaktivitas neuromuskular: tremor, klonus, hiperrefleksia, rigiditas otot, atau akisthesia
  • Hiperaktivitas saraf otonom: hipertensi, takikardi, takipnea, hipertemia, midriasis, diaphoresis, flushing, muntah, diare, aritmia

Sindrom serotonin bisa dipicu oleh penggunaan obat-obat serotonergik, baik sendirian atau dalam kombinasi. Karena waktu paruh obat dan metabolitnya yang panjang, fluoxetine adalah SSRI yang sering menimbulkan sindrom serotonin bila dikombinasikan dengan antidepresan golongan serotonin and norepinephrine reuptake inhibitor / SNRI (misalnya venlafaxine), golongan trisiklik (misalnya amitryptiline), golongan MAOI (misalnya selegiline), opiate (misalnya tramadol), golongan triptan (misalnya sumatriptan), carabamazepine, dekstrometorphan [8].

Perubahan Aktivitas dan Metabolisme Obat Lain

Fluoxetine bisa mempengaruhi aktivitas dan metabolisme obat lain melalui inhibisi enzim CYP450 2D6. Melalui jalur ini fluoxetine bisa mengganggu efek analgesik kodein, meningkatkan konsentrasi plasma beta bloker (misalnya propranolol), meningkatkan konsentrasi plasma thioridazine (menimbulkan risiko aritmia berbahaya). Fluoxetine juga bisa menurunkan clearance dan meningkatkan konsentrasi diazepam, trazodone, alprazolam, buspiron, dan triazolam. Fluoxetine juga bisa meningkatkan konsentrasi statin seperti simvastatin, atorvastatin, dan lovastatin, sehingga menimbulkan peningkatan risiko rhabdomyolysis [4].

Referensi

3. Stahl SM. Stahl’s essential psychopharmacology: neuroscientific basis and practical application. 4th ed. Cambridge ; New York: Cambridge University Press; 2013.
4. Stahl SM. Stahl’s essential psychopharmacology: prescriber’s guide. Fifth edition. New York, NY: Cambridge University Press; 2014.
5. Ferguson JM. SSRI Antidepressant Medications: Adverse Effects and Tolerability. Prim. Care Companion J. Clin. Psychiatry 2001;3:22–7. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15014625
8. Volphie-Abdie J, Kaye AM, Kaye AD. Serotonin syndrome. Ochsner J 2013; 13(4): 533-540. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3865832/

Indikasi dan Dosis Fluoxetine
Penggunaan Pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Pendekatan Penanganan Pasien Bunuh Diri
    Pendekatan Penanganan Pasien Bunuh Diri
  • Waktu dan Cara yang Tepat untuk Menghentikan Antidepresan
    Waktu dan Cara yang Tepat untuk Menghentikan Antidepresan
  • Efektivitas Kuesioner PHQ-9 Sebagai Skrining Deteksi Dini Depresi
    Efektivitas Kuesioner PHQ-9 Sebagai Skrining Deteksi Dini Depresi
  • Kesehatan Mental dalam Kondisi Pandemik Virus Corona
    Kesehatan Mental dalam Kondisi Pandemik Virus Corona
  • Kontroversi Pengaruh Media Sosial pada Kesehatan Mental Remaja
    Kontroversi Pengaruh Media Sosial pada Kesehatan Mental Remaja

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Dizi Bellari Putri
17 Maret 2022
Kaitan Resistensi Insulin dengan Gangguan Depresi Mayor - Artikel SKP
Oleh: dr.Dizi Bellari Putri
1 Balasan
ALO Dokter!Apakah dokter tahu? Tidak hanya diabetes melitus tipe 2, Gangguan depresi mayor (MDD) ternyata juga dilaporkan berhubungan dengan resistensi...
dr.Nailla Fariq Alfiani
13 Januari 2022
Penghentian amitriptilin - Jiwa Ask The Expert
Oleh: dr.Nailla Fariq Alfiani
2 Balasan
Selamat sore Dr. Citra, Sp.KJ. izin bertanya dok: seorang wanita mengalami depresi memperoleh amitriptilin selama 2 minggu. Saat minggu ke awal pasien...
Anonymous
13 Januari 2022
Kapan SSRI boleh dihentikan? - Jiwa Ask the Expert
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo, dr. Theresia Citraningtyas, SpKJ,Ijin bertanya, dok. Pasien perempuan usia 39 tahun dengan post major depressive disorder dan premenstrual dysmorphic...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.