Efek Samping dan Interaksi Obat Dabigatran
Efek samping dabigatran yang perlu diwaspadai adalah perdarahan, terutama perdarahan gastrointestinal. Hal ini disebabkan karena pil yang tertanam dalam asam tartarat untuk memfasilitasi penyerapannya. Interaksi obat dengan rifampicin dapat meningkatkan efek dabigatran.
Efek Samping
Efek samping dabigatran yang banyak ditemukan adalah perdarahan gastrointestinal. Ketika dibandingkan dengan warfarin, dabigatran secara umum memiliki tingkat risiko efek samping yang lebih rendah, kecuali untuk perdarahan gastrointestinal.
Kapsul dabigatran mengandung asam tartarat, yang menurunkan pH lambung dan diperlukan untuk penyerapan yang memadai. Hal ini dikaitkan dengan risiko dispepsia dan perdarahan gastrointestinal. [15,17]
Efek Samping Dabigatran Lainnya
Efek samping yang sering terjadi di antaranya adalah :
- Perdarahan minor, termasuk perdarahan saluran cerna (melena / hematokezia)
- Konstipasi
- Diare
- Nyeri ulu hati
- Mual, muntah
Efek samping yang jarang terjadi di antaranya adalah :
- Pusing
- Perdarahan uterus abnormal
- Pembengkakan sendi
- Kehilangan kesadaran
- Perdarahan mayor atau mengancam nyawa, termasuk perdarahan intrakranial
- Reaksi hipersensitivitas, seperti urtikaria, pruritus, hingga anafilaksis [14]
Efek Samping Perdarahan
Risiko perdarahan pada penggunaan antikoagulan dapat dihitung dengan menggunakan skor HAS-BLED:
- H / hypertension: hipertensi sistolik >160 mmHg
- A / abnormal renal function
- A / abnormal liver function
- S / Stroke: riwayat stroke
B / Bleeding: riwayat perdarahan
- L / Labile international normalized ratio (INR): nilai INR yang tidak stabil/tinggi atau time in therapeutic range yang buruk
- E / Elderly: Usia > 65 tahun
- D / Drugs or alcohol: Penggunaan obat seperti agen antiplatelet atau obat antiinflamasi nonsteroid; konsumsi alkohol lebih dari 8 minuman per minggu
Setiap komponen positif akan mendapat poin 1, kecuali untuk komponen D di mana penggunaan obat akan mendapat poin 1, konsumsi alkohol 1, dan jika menggunakan keduanya akan mendapat poin 2. Poin maksimal = 9.
Skor 3 atau lebih menandakan peningkatan risiko perdarahan yang perlu dipantau secara rutin karena kemungkinan perdarahan intrakranial, perdarahan yang mengancam nyawa atau memerlukan transfusi darah.
Interaksi Obat
Dabigatran tidak dimetabolisme oleh sistem sitokrom p450. Namun, pengangkut eflux P-gp terlibat dalam absorpsi dabigatran usus. Proses ini secara teori dapat dimodulasi oleh inhibitor P-gp (verapamil, quinidine, clarithromycin, ketoconazole dan amiodarone), atau P-gp inducer (rifampicin). [18]
Interaksi obat rifampicin dapat berupa peningkatan konsentrasi dabigatran, penurunan konsentrasi dabigatran, atau peningkatan efek antikoagulasi.
Peningkatan Konsentrasi Dabigatran
Obat yang berinteraksi dengan meningkatkan konsentrasi dabigatran sehingga meningkatkan risiko perdarahan adalah :
- Obat kardiovaskular: nikardipin, verapamil, carvedilol, quinidine, amiodarone
- Obat dyslipidemia: golongan statin seperti atorvastatin, simvastatin
- Antibiotik: erythromycin, clarithromycin, azithromycin
- Antifungal: ketoconazole
- Fluorourasil
Penurunan Konsentrasi Dabigatran
Penggunaan obat berikut bersamaan dengan dabigatran akan menyebabkan interaksi obat berupa penurunan konsentrasi dabigatran sehingga meningkatkan risiko terjadinya kejadian tromboemboli seperti deep vein thrombosis atau emboli paru :
- Rifampicin
- Carbamazepine
- Dexamethasone
- Doxorubicin
- Phenytoin
- Phenobarbital
Peningkatan Efek Antikoagulasi
Penggunaan dabigatran bersamaan dengan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) akan menyebabkan efek sinergistik sehingga terjadi peningkatan efek antikoagulasi. Contoh OAINS yang menyebabkan interaksi dengan dabigatran di antaranya adalah ibuprofen, celecoxib, indomethacin, ketoprofen, asam mefenamat, meloxicam, piroxicam. [18]
Peningkatan Risiko Perdarahan
Pada pasien yang membutuhkan kombinasi terapi antikoagulan dan antiplatelet (misalnya pasien dengan sindrom koroner akut dan atrial fibrilasi), terdapat peningkatan risiko perdarahan. Pertimbangkan apakah kedua agen antitrombotik ini diperlukan atau cukup salah satu saja. Pertimbangkan juga perbandingan manfaat pemberian dan risiko perdarahan, serta preferensi pasien untuk menentukan perlu tidaknya pemberian gabungan antikoagulan dan antiplatelet. [21]