Efek Samping dan Interaksi Obat Levodopa
Efek samping levodopa yang sering adalah efek gastrointestinal. Interaksi levodopa dengan obat lain dapat menyebabkan perubahan farmakokinetik.
Efek Samping
Efek samping levodopa dapat dibagi menjadi efek samping umum dan efek samping serius.
Efek Samping Umum
Efek samping umum yang dapat terjadi saat mengkonsumsi levodopa:
- Gangguan gastrointestinal: mual, muntah, anoreksia
- Perdarahan gaster pada pasien dengan tukak lambung
- Hipotensi ortostatik
- Peningkatan enzim liver, BUN, dan asam urat
- Leukopenia dan trombositopenia transien
Efek Samping Serius
Efek samping serius yang dapat terjadi saat mengkonsumsi levodopa dan harus segera mencari bantuan tenaga medis:
- Aritmia
- Gejala psikiatrik (terutama pada geriatrik): depresi dengan atau tanpa keinginan bunuh diri
- Gerakan involunter abnormal, diskinesia
- Delirium
- Halusinasi
Interaksi Obat
Interaksi levodopa dengan berbagai macam obat dapat menurunkan absorpsi dan meningkatkan risiko efek samping.
Menurunkan Absorpsi Levodopa
Trisiklik antidepresan dapat meningkatkan risiko hipotensi postural dan menurunkan absorpsi levodopa.
Fenotiazin, fenitoin, reserpin, papaverin, dan antipsikotik lainnya menurunkan efek terapeutik levodopa.
Piridoksin memutarbalikkan efek levodopa monoterapi.
Antikolinergik menyebabkan eksaserbasi gerakan involunter abnormal dan menurunkan absorbsi levodopa.
Meningkatkan Risiko Efek Samping
Obat antihipertensi memperparah efek hipotensi levodopa.
Metildopa meningkatkan kemungkinan toksisitas sistem saraf pusat.
Metoklopramid bila digunakan bersama levodopa dapat meningkatkan eksaserbasi sindrom parkinsonian.
Penggunaan levodopa dengan non selektif Monoamine oxidase inhibitor (MAOI) meningkatkan risiko krisis hipertensi.
Penggunaan levodopa dengan siklopropan atau anestetik halogen meningkatkan risiko aritmia kardiak.