Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
general_alomedika 2020-11-04T13:42:05+07:00 2020-11-04T13:42:05+07:00
Phenytoin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pendahuluan Phenytoin

Oleh :
dr. Paulina Livia Tandijono
Share To Social Media:

Phenytoin (fenitoin) adalah obat antikonvulsan yang digunakan untuk mengatasi kejang tonik-klonik general maupun kejang fokal, misalnya pada kasus epilepsi. Obat ini juga dapat digunakan untuk menangani status epileptikus dan mencegah kejang setelah prosedur kraniotomi.[1]

Dalam praktik sehari-hari, phenytoin sering digunakan sebagai lini pertama atau terapi tambahan pada epilepsi dengan kejang general tonik-klonik (grand mal seizure) atau kejang parsial, pada status epileptikus, dan pada sindrom Lennox-Gastaut. Namun, obat ini tidak efektif untuk kejang absans (petit mal) dan kejang karena hipoglikemia atau kelainan metabolik lain.[2,3]

Efek terapi phenytoin bekerja dengan menstabilisasi membran neuron dan mengurangi aktivitas kejang di korteks motorik. Hal ini dicapai melalui peningkatan efluks maupun penurunan influks ion natrium di membran sel saat pembentukan impuls saraf. Proses ini dapat mencegah hipereksitabilitas saraf. Selain itu, phenytoin juga memiliki dampak serupa pada jantung, di mana aktivitasnya akan memperpanjang periode refrakter dan menekan otomatisasi pacemaker ventrikel.[2,4,5]

Formulasi kimia: 5,5-diphenyl-2,4-imidazolidinedione[2]

Tabel 1. Deskripsi Singkat Phenytoin

Perihal Deskripsi
Kelas Antiepilepsi-antikonvulsi
Akses Resep
Wanita hamil

Kategori FDA: D[2]

Kategori TGA: D[6]

Wanita menyusui Phenytoin diekskresikan ke dalam ASI. Pertimbangkan manfaat pada ibu dan efek samping pada bayi dengan hati-hati[2,5,7]
Anak-anak Diperbolehkan[2,5,7]
Infant Diperbolehkan[2,5,7]
FDA

Approved[2,7]

 

 

Referensi

1. Drugs.com. Phenytoin. 2020. https://www.drugs.com/ppa/phenytoin.html
2. The U.S. Food and Drug Administration. Dilantin (Phenytoin Sodium). 2009. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2009/084349s060lbl.pdf
3. Ochoa JG. Antiepileptic Drugs. Medscape. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/1187334-overview
4. MIMS. Phenytoin. http://www.mims.com/indonesia/drug/info/phenytoin/?type=brief&mtype=generic
5. Uptodate. Phenytoin: Drug Information. https://www.uptodate.com/contents/phenytoin-drug-information?source=search_result&search=Phenytoin&selectedTitle=1~150#F209574
6. Therapeutic Goods Administration. Prescribing medicines in pregnancy database. Australian Government Department of Health. 2020. https://www.tga.gov.au/prescribing-medicines-pregnancy-database#searchname
7. Medscape. Phenytoin. https://reference.medscape.com/drug/dilantin-phenytek-phenytoin-343019#11

Farmakologi Phenytoin

Artikel Terkait

  • Levetiracetam Tidak Superior terhadap Phenytoin dalam Pengobatan Status Epileptikus pada Anak – Telaah Jurnal
    Levetiracetam Tidak Superior terhadap Phenytoin dalam Pengobatan Status Epileptikus pada Anak – Telaah Jurnal
  • Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang
    Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang
  • Tata Laksana Epilepsi pada Kehamilan
    Tata Laksana Epilepsi pada Kehamilan
  • Faktor Risiko Terjadinya Epilepsi Pasca Stroke
    Faktor Risiko Terjadinya Epilepsi Pasca Stroke
  • Langkah Diagnostik pada Kejang Pertama Usia Dewasa
    Langkah Diagnostik pada Kejang Pertama Usia Dewasa

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
8 hari yang lalu
Pasien laki-laki dengan kejang
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter izin diskusi, pasien laki2 50kg dengan kejang refrakter dok sudah diloading dose fenitoin 3x300mg dan diazepam apabila kejang, meski sudah diberi...
dr. Irene Cindy Sunur
13 hari yang lalu
Efektivitas Terapi Hormonal dan Nonhormonal untuk Epilepsi Katamenial - Artikel CME SKP Alomedika
Oleh: dr. Irene Cindy Sunur
1 Balasan
ALO Dokter!Epilepsi katamenial adalah fluktuasi atau peningkatan frekuensi kejang yang beriringan dengan siklus menstruasi pasien.Terapi untuk epilepsi...
dr. Kaleb Daud Samson Salossa
13 April 2022
Pasien balita dengan dengan Kejang
Oleh: dr. Kaleb Daud Samson Salossa
3 Balasan
Ijin Diskusi sejawat dan senior sekalian...🙏🙏Pasien balita dengan dengan Kejang saat ke klinik dan suhu 38,5 derajat Celsius. Setelah dilakukan simple...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.