Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
general_alomedika 2023-03-06T10:20:18+07:00 2023-03-06T10:20:18+07:00
Phenytoin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pendahuluan Phenytoin

Oleh :
dr. Paulina Livia Tandijono
Share To Social Media:

Phenytoin atau fenitoin adalah obat antikonvulsan yang digunakan untuk mengatasi kejang tonik–klonik general maupun kejang fokal, misalnya pada kasus epilepsi. Obat ini juga dapat digunakan untuk menangani status epileptikus dan mencegah kejang setelah prosedur kraniotomi.[1]

Dalam praktik sehari–hari, phenytoin sering digunakan sebagai lini pertama atau terapi tambahan pada epilepsi dengan kejang general tonik–klonik (grand mal seizure) atau kejang parsial, pada status epileptikus, dan pada sindrom Lennox–Gastaut. Akan tetapi, obat ini tidak efektif untuk kejang absans (petit mal) dan kejang karena hipoglikemia atau kelainan metabolik lain.[2,3]

Efek terapi phenytoin bekerja dengan menstabilisasi membran neuron dan mengurangi aktivitas kejang di korteks motorik. Hal ini dicapai melalui peningkatan efluks maupun penurunan influks ion natrium di membran sel saat pembentukan impuls saraf. Proses ini dapat mencegah hipereksitabilitas saraf. Selain itu, phenytoin juga memiliki dampak serupa pada jantung, di mana aktivitasnya akan memperpanjang periode refrakter dan menekan otomatisasi pacemaker ventrikel.[2,4,5]

Formulasi kimia: 5,5–diphenyl–2,4–imidazolidinedione[2]

Tabel 1. Deskripsi Singkat Phenytoin

Perihal Deskripsi
Kelas Antiepilepsi–antikonvulsi
Akses Resep
Wanita hamil

Kategori FDA: D[2]

Kategori TGA: D[6]

Wanita menyusui Phenytoin diekskresikan ke dalam ASI. Pertimbangkan manfaat pada ibu dan efek samping pada bayi dengan hati–hati[2,5,7]
Anak-anak Diperbolehkan[2,5,7]
Infant Diperbolehkan[2,5,7]
FDA

Approved[2,7]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Drugs.com. Phenytoin. 2020. https://www.drugs.com/ppa/phenytoin.html
2. The U.S. Food and Drug Administration. Dilantin (Phenytoin Sodium). 2009. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2009/084349s060lbl.pdf
3. Ochoa JG. Antiepileptic Drugs. Medscape. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/1187334-overview
4. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 1775, Phenytoin. PubChem (2023). https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Phenytoin.
5. Uptodate. Phenytoin: Drug Information. Walters Kluwer, 2020. https://www.uptodate.com/contents/phenytoin-drug-information?source=search_result&search=Phenytoin&selectedTitle=1~150#F209574
6. Therapeutic Goods Administration. Prescribing medicines in pregnancy database. Australian Government Department of Health. 2020. https://www.tga.gov.au/prescribing-medicines-pregnancy-database#searchname
7. Medscape. Phenytoin. Medscape, 2023. https://reference.medscape.com/drug/dilantin-phenytek-phenytoin-343019#11

Farmakologi Phenytoin

Artikel Terkait

  • Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang
    Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang
  • Tata Laksana Epilepsi pada Kehamilan
    Tata Laksana Epilepsi pada Kehamilan
  • Faktor Risiko Terjadinya Epilepsi Pasca Stroke
    Faktor Risiko Terjadinya Epilepsi Pasca Stroke
  • Langkah Diagnostik pada Kejang Pertama Usia Dewasa
    Langkah Diagnostik pada Kejang Pertama Usia Dewasa
  • Kontroversi Penggunaan Kontrasepsi Hormonal pada Pasien Epilepsi
    Kontroversi Penggunaan Kontrasepsi Hormonal pada Pasien Epilepsi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
09 Januari 2023
Waktu yang tepat untuk berhenti minum obat antiepilepsi setelah pasien 2 tahun bebas kejang
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dok...Mau menanyakan terkait kapan waktu yg tepat untuk menghentikan minum obat anti epilepsi setelah pasien sudah 2 tahun bebas kejang.Dan bgmana...
Anonymous
04 Januari 2023
Imunisasi campak pada bayi dengan epilepsi
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Izin bertanya apakah kontraindikasi imunisasi campak pada bayi dengan epilepsi? Bayi ini riwayat kdk setelah imunisasi dan berlanjut menjadi...
Anonymous
16 Desember 2022
Penggunaan antikejang di daerah terpencil
Oleh: Anonymous
6 Balasan
Alodokter. Salam sejawat, TS saya ingin bertanya untuk saat ini saya bekerja di daerah yang cukup terpencil yang tidak memiliki anti kejang dalam sediaan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.