Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Isoniazid irfan 2022-01-14T15:44:23+07:00 2022-01-14T15:44:23+07:00
Isoniazid
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Isoniazid

Oleh :
dr.Reni Widyastuti, Sp.FK
Share To Social Media:

Indikasi isoniazid (INH) adalah untuk penatalaksanaan penyakit tuberkulosis, baik sebagai pencegahan pada kasus infeksi laten maupun terapi tuberkulosis aktif. Dosis INH tergantung pada berat badan dan usia pasien.[1,2,21]

Tuberkulosis Paru Laten

INH dapat digunakan untuk profilaksis TB, yaitu terapi preventif TB pada pasien yang berisiko tinggi atau pasien yang memiliki infeksi TB paru laten. Dosis INH adalah:

  • Usia <10 tahun: dosis tunggal, 10 mg/kgBB/hari, maksimal 300 mg/hari
  • Usia >10 tahun dan dewasa: dosis tunggal, 5 mg/kgBB/hari, maksimal 300 mg/hari [1,2]

Pada paduan terapi pencegahan tuberkulosis (TPT), isoniazid diberikan setiap hari selama 6 bulan (6H).[1,2,21]

Tuberkulosis Paru Aktif

Untuk terapi tuberkulosis paru aktif, pemberian INH tidak berdiri sendiri. INH digunakan beserta obat antituberkulosis lain, yaitu rifampicin, pyrazinamide, dan ethambutol dalam bentuk regimen obat atau kombinasi dosis tetap (KDT). Dosis INH pada kasus aktif tergantung usia dan berat badan pasien.

Dosis Bayi dan Anak

Pemberian INH dosis tunggal 10 mg/kgBB/hari,  atau kisaran 7−15 mg/kgBB/hari. Dosis maksimal 300 mg/hari.[1,10]

Dewasa

WHO merekomendasikan standar terapi TB paru kasus baru adalah paduan 2RHZE/4RH, yaitu  fase intensif mendapat rifampicin, isoniazid, pyrazinamide, dan ethambutol setiap hari selama 2 bulan. Diikuti fase lanjutan dengan rifampisin dan isoniazid setiap hari selama 4 bulan.

Jika tidak memungkinkan, dapat dipakai paduan 2RHZE/4R3H3, di mana fase lanjutan isoniazid dan rifampicin diberikan 3 kali dalam seminggu selama 4 bulan. Namun, paduan ini membutuhkan pengawasan yang lebih ketat setiap kali pemberian obat.

Dosis INH pada kedua paduan tersebut adalah:

  • Dosis setiap hari: 5 mg/kgBB, maksimal 300 mg/hari
  • Dosis 3 kali seminggu: 10 mg/kgBB, maksimal 900 mg setiap kali pemberian [1,10]

Tuberkulosis Ekstra Paru

Tuberkulosis ekstra paru diterapi dengan paduan obat yang sama dengan TB paru aktif. Namun, berbeda dalam jangka waktu pengobatan. Pada TB ekstra paru, diberikan selama 6‒9 bulan, yaitu 2 bulan RHZE diikuti 4‒7 bulan RH.[1,22]

Kecuali tuberkulosis pada sistem saraf pusat (tuberkuloma atau meningitis) dan tuberkulosis tulang atau sendi, pemberian obat membutuhkan waktu yang lebih panjang yaitu 9‒12 bulan. Hal ini karena meningitis berisiko tinggi disabilitas dan mortalitas, sedangkan TB osteomyelitis sulit dinilai respon terapinya.[1,22]

Penyesuaian Dosis pada Gangguan Hati dan Ginjal

Pada pasien hepatitis akut dan/atau klinis jaundice, obat antituberkulosis ditunda hingga terjadi penyembuhan hepatitis akut. Penggunaan INH memerlukan monitoring ketat untuk pasien yang memiliki gangguan fungsi hati.[1,23,24]

Sedangkan pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal, tidak diperlukan penyesuaian dosis. INH dapat tetap diberikan setelah hemodialisis tanpa penyesuaian dosis.[1,25]

Studi tahun 2019 mengevaluasi keamanan dan toleransi penggunaan INH dan rifapentine selama 3 bulan (3HP) pada populasi hemodialisis. Studi ini mengungkapkan bahwa terapi tidak terkait dengan hepatotoksisitas, tetapi memiliki tingkat efek samping yang tinggi (69,2%). Efek samping yang paling umum bersifat ringan, yaitu fatigue, demam, dan muntah.[25]

 

Penulisan pertama oleh: dr. DrRiawati MMedPH

Referensi

1. Burhan E, Soeroto AY, Isbaniah F, et al. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran; Tata Laksana Tuberkulosis. Jakarta; 2020. 28–57 p.
2. Kamso S, Riono P, et al. Petunjuk Teknis Penanganan Infeksi Laten Tuberkulosis (ILTB). Pambudi I, Widada S, Lukitosari E, editors. Kementerian Kesehatan RI; 2020. 17–25 p.
10. Kemenkes RI. Petunjuk Teknis Manajemen dan tatalaksana TB Anak. Ministry of Health of the Republic of Indonesia. 2016. p. 3.
21. Toma T. New guidelines for treatment of latent tuberculosis infection. Bull World Health Organ. 2000;78(5):710–1.
22. World Health Organization. Treatment of extrapulmonary TB and of TB in special situations. 2010. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK138753/
23. Párraga LP, Martínez-López I, et al. Recommendations for drug dosing in patients with chronic liver disease. Rev Esp Enfermedades Dig. 2012;104(4):165–84.
24. Dhiman RK, Saraswat VA, Rajekar H, et al. A Guide to the Management of Tuberculosis in Patients with Chronic Liver Disease. J Clin Exp Hepatol. 2012;2(3):260–70. http://dx.doi.org/10.1016/j.jceh.2012.07.007
25. Lin SY, Chiu YW, Lu PL, et al. Three months of rifapentine and isoniazid for latent tuberculosis infection in hemodialysis patients: High rates of adverse events. J Microbiol Immunol Infect. 2019 Feb;52(1):158-162. doi: 10.1016/j.jmii.2018.05.003. Epub 2018 Jun 2. PMID: 29907535.

Formulasi Isoniazid
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
    Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
  • Pemilihan Antibiotik Golongan Bakteriostatik atau Bakterisidal
    Pemilihan Antibiotik Golongan Bakteriostatik atau Bakterisidal
  • Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
    Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
  • Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
    Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
  • Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang
    Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
3 hari yang lalu
Mengapa OAT diminum setiap hari pada pasien TB anak fase lanjutan?
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dok.Izin bertanya.Mengapa OAT diminum setiap hari pada pasien TB anak fase lanjutan, sedangkan pada dewasa fase lanjutan diminum 3x seminggu ?Terimakasih
Anonymous
4 hari yang lalu
Pengobatan untuk pasien TB putus obat
Oleh: Anonymous
7 Balasan
Alo dok. Izin diskusi.Os laki-laki usia 60 th datang dg keluhan batuk disertai dg dahak +/- 1 bulan ini. Sesak(+), demam (-). Penurunan BB (-).Nafsu mkn...
Anonymous
5 hari yang lalu
Pengobatan lanjutan OAT kategori 1 setelah 2 bulan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dok,Izinkan saya bertanya mengenai penanganan kasus TB paru baru dalam pengobatan OAT kategori 1 yang telah mendapatkan pengobatan 2 bulan ini, setelah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.