Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Lupus Eritematosus Sistemik general_alomedika 2022-01-19T10:09:55+07:00 2022-01-19T10:09:55+07:00
Lupus Eritematosus Sistemik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Lupus Eritematosus Sistemik

Oleh :
dr.Della Puspita Sari
Share To Social Media:

Lupus eritematosus sistemik atau systemic lupus eritematosus (SLE) merupakan penyakit inflamasi autoimun kronis multisistemik.[1] Perempuan usia reproduktif memiliki prevalensi yang paling tinggi. SLE memiliki manifestasi klinis, perjalanan penyakit dan prognosis yang sangat beragam. Faktor genetik, imunologis, hormonal serta lingkungan berperan penting dalam patofisiologi SLE.[1,2] Berdasarkan data Infodatin 2017, diperkirakan jumlah pasien SLE di Indonesia mencapai 1.250.000 orang.[3]

Diagnosis SLE ditegakkan berdasarkan manifestasi klinis dan kriteria imunologis. Pedoman yang umumnya digunakan di Indonesia adalah kriteria berdasarkan  American College of Rheumatology tahun 1997 yang sudah direvisi dan divalidasi oleh The Systemic Lupus International Collaborating Clinics (SLICC).[2] Manifestasi klinis SLE meliputi keterlibatan kulit, mukosa, sendi, darah, jantung, paru, ginjal, susunan sistem saraf pusat dan sistem imun. Kriteria imunologis didasarkan pada hasil pemeriksaan ANA dan anti-dsDNA. Terapi SLE berupa obat anti inflamasi non-steroid (OAINS), kortikosteroid, dan disease modifiying drug yang pemberiannya disesuai dengan derajat keparahan penyakit. Diperlukan pemeriksaan secara periodik untuk mengetahui adanya keterlibatan sistem organ lain serta pemantauan respon terapi dan efek samping.[1,2,4-7]

Sumber : dokterinternet, Wikimedia Commons, 2013 Sumber : dokterinternet, Wikimedia Commons, 2013

Morbiditas dan mortalitas akibat SLE cukup tunggi. SLE menurunkan kualitas hidup pasien dan meningkatkan angka kematian.[1] Oleh karena itu diperlukan pengenalan dini serta penatalaksanaan penyakit yang tepat agar prognosis pasien SLE menjadi lebih baik.

Referensi

1. C. Gordon, M. Amissah-Arthur, M. Gayed, S. Brown, I.N. Bruce, D. D’Cruz, et al, Rheumatology, 2018, 57, 1-45. https://academic.oup.com/rheumatology/article-abstract/57/1/e1/4318863
2. Perhimpunan Reumatologi Indonesia, Diagnosis dan Pengelolaan Lupus Eritematosus Sistemik, Perhimpunan Reumatologi Indonesia, Jakarta, 2011. https://www.pbpapdi.org/images/file_guidelines/14_Rekomendasi_Lupus.pdf
3. Infodatin, Situasi Lupus di Indonesia, Pusdatin, Jakarta, 2017. www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/Infodatin-Lupus-2017.pdf
4. A. Kaul, C. Gordon, M.K. Crow, Z. Touma, M.B. Urowitz, R. van Vollenhoven, et al, Nature Reviews Disease Primers, 2016, 2, 1-21. http://www.nature.com/articles/nrdp201639
5. C.M. Bartels, H.S. Diamond, et al. Systemic Lupus Erythematosis (SLE), 2017. https://emedicine.medscape.com/article/332244-overview
6. G.C. Tsokos, N Engl J Med, 2011, 365, 2110-2121. http://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMra1100359
7. D. J. Tunnicliffe, D. Singh-Grewal, S. Kim, JC. Craid, A. Tong, Arthritis Care Res, 2015, 67(10), 1440-1452.http://onlinelibrary.wiley.com/resolve/doi?DOI=10.1002/acr.22591

Patofisiologi Lupus Eritematosus...
Diskusi Terkait
Anonymous
03 Agustus 2022
Apakah ada indikasi terminasi kehamilan pada pasien SLE yang sedang menjalankan pengobatan? - Obgyn Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Shandy, Sp.OG,Ijin bertanya dok, untuk pasien denganapakah ada indikasi terminasi kehamilan pada pasien SLE yang sedang menjalankan...
Anonymous
24 Mei 2022
Rekomendasi Olahraga untuk Pasien SLE - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dok, ijin bertanya, rekomendasi olahraga yang dapat kita berikan pada pasien dengan SLE apa ya Dok? Adakah jenis olahraga yang tidak diperbolehkan?...
Anonymous
24 Mei 2022
Perlukah pemberian terapi topikal untuk ulkus oral SLE - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin ingin bertanya pada dr. Resti, SP.PD, pada pasien SLE yang mengalam ulkus oral apakah diperlukan pemberian terapi topikal atau cukup peroral saja dok?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.