Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Phenytoin general_alomedika 2021-07-01T18:56:05+07:00 2021-07-01T18:56:05+07:00
Phenytoin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Phenytoin

Oleh :
dr. Paulina Livia Tandijono
Share To Social Media:

Penggunaan phenytoin (fenitoin) pada kehamilan berisiko tinggi sehingga dikategorikan sebagai kategori D oleh FDA. Penggunaan pada ibu yang menyusui juga perlu dipertimbangkan secara hati-hati karena phenytoin dapat diekskresikan melalui ASI.

Penggunaan pada Kehamilan

Kategori D (FDA): Ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa.[2]

Pada kehamilan, terjadi perubahan farmakokinetik phenytoin yang dapat meningkatkan risiko kejang pada ibu. Penggunaan pada ibu hamil juga dapat meningkatkan risiko kelainan kongenital pada janin 10% lebih tinggi dibandingkan populasi normal. Kelainan kongenital yang dapat terjadi adalah bibir sumbing, defek jantung, mikrosefali, hipoplasia jari, gangguan mental, dan neuroblastoma. Studi pada kelinci menyatakan bahwa pemberian phenytoin >75 mg/kgBB meningkatkan malformasi pada janin.[1]

Selain itu, pemberian phenytoin pada kehamilan dapat menyebabkan perdarahan janin setelah dilahirkan. Perdarahan ini disebabkan oleh penurunan kadar vitamin K dan dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu, ibu hamil yang mendapat phenytoin disarankan untuk mengonsumsi suplemen vitamin K satu bulan sebelum persalinan. Suplemen vitamin K juga diberikan pada bayi segera setelah persalinan.[2,7]

Penggunaan pada Ibu Menyusui

Phenytoin dapat diekskresikan melalui ASI dalam konsentrasi rendah. Umumnya konsentrasi rendah ini tidak menimbulkan gangguan pada bayi. Namun, penggunaan sebaiknya tetap dipertimbangkan dengan hati-hati.[2,5,7]

Referensi

2. The U.S. Food and Drug Administration. Dilantin (Phenytoin Sodium). 2009. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2009/084349s060lbl.pdf
5. Uptodate. Phenytoin: Drug Information. https://www.uptodate.com/contents/phenytoin-drug-information?source=search_result&search=Phenytoin&selectedTitle=1~150#F209574
7. Medscape. Phenytoin. https://reference.medscape.com/drug/dilantin-phenytek-phenytoin-343019#11

Efek Samping dan Interaksi Obat ...
Kontraindikasi dan Peringatan Ph...

Artikel Terkait

  • Levetiracetam Tidak Superior terhadap Phenytoin dalam Pengobatan Status Epileptikus pada Anak – Telaah Jurnal
    Levetiracetam Tidak Superior terhadap Phenytoin dalam Pengobatan Status Epileptikus pada Anak – Telaah Jurnal
  • Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang
    Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang
  • Tata Laksana Epilepsi pada Kehamilan
    Tata Laksana Epilepsi pada Kehamilan
  • Faktor Risiko Terjadinya Epilepsi Pasca Stroke
    Faktor Risiko Terjadinya Epilepsi Pasca Stroke
  • Langkah Diagnostik pada Kejang Pertama Usia Dewasa
    Langkah Diagnostik pada Kejang Pertama Usia Dewasa

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
7 hari yang lalu
Pasien laki-laki dengan kejang
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter izin diskusi, pasien laki2 50kg dengan kejang refrakter dok sudah diloading dose fenitoin 3x300mg dan diazepam apabila kejang, meski sudah diberi...
dr. Irene Cindy Sunur
11 hari yang lalu
Efektivitas Terapi Hormonal dan Nonhormonal untuk Epilepsi Katamenial - Artikel CME SKP Alomedika
Oleh: dr. Irene Cindy Sunur
1 Balasan
ALO Dokter!Epilepsi katamenial adalah fluktuasi atau peningkatan frekuensi kejang yang beriringan dengan siklus menstruasi pasien.Terapi untuk epilepsi...
dr. Kaleb Daud Samson Salossa
13 April 2022
Pasien balita dengan dengan Kejang
Oleh: dr. Kaleb Daud Samson Salossa
3 Balasan
Ijin Diskusi sejawat dan senior sekalian...🙏🙏Pasien balita dengan dengan Kejang saat ke klinik dan suhu 38,5 derajat Celsius. Setelah dilakukan simple...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.