Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Fever of Unknown Origin general_alomedika 2022-12-12T11:26:24+07:00 2022-12-12T11:26:24+07:00
Fever of Unknown Origin
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Fever of Unknown Origin

Oleh :
dr. William Sumoro
Share To Social Media:

Etiologi fever of unknown origin (FUO) dibagi menjadi empat kategori utama, yaitu infeksi, peradangan non infeksi/reumatologi, neoplasma/malignansi, dan gangguan lainnya, di mana kategori infeksi, peradangan non infeksi, dan malignansi merupakan penyebab yang paling umum.[6,10]

Spektrum etiologi FUO itu berbeda-beda berdasarkan letak geografis, subpopulasi (lanjut usia, imunokompromais), faktor pejamu dan mikroba, usia pasien dan perbedaan sumber daya kesehatan. Di negara berkembang, penyakit infeksi merupakan penyebab utama FUO, sedangkan di negara maju peradangan non infeksi adalah penyebab terbanyak [3,10,11]

Di negara maju, sejak dekade 1950-an hingga 2000an, terjadi perubahan etiologi FUO. Pada dekade 1950-an hingga 1970an, penyakit infeksi dan keganasan mendominasi etiologi FUO. Seiring dengan kemajuan teknologi diagnostik, penyakit infeksi dan keganasan semakin mudah dan cepat untuk dilacak sehingga terjadi penurunan persentase FUO.[10] Namun di negara berkembang, penyakit infeksi, seperti tuberkulosis, demam tifoid, malaria, abses hati amuba, masih menduduki peringkat pertama penyebab FUO.[12]

Penyakit Infeksi

Tuberkulosis merupakan penyakit yang paling umum dijumpai pada kategori infeksi. Presentasi tuberkulosis yang terbanyak adalah ekstrapulmonal, milier, atau subtle (pada pasien dengan penyakit paru yang berat atau imunodefisiensi).[10]

Selain penyakit tuberkulosis, abses okulta juga cukup umum dijumpai. Abses ini terjadi jika gangguan anatomis mengalami disrupsi dan sering ditemukan pada rongga abdomen atau pelvis, seperti pada dinding usus (pada kasus appendicitis, diverticulitis, penyakit radang usus). Ada beberapa faktor predisposisi pembentukan abses okulta, seperti sirosis, penggunaan steroid atau imunosupresif, riwayat bedah dalam waktu dekat, dan diabetes mellitus.[10]

Peradangan Non Infeksi

Selain penyakit infeksi, peradangan non infeksi atau penyakit jaringan ikat juga merupakan salah satu penyebab FUO. Pada kelompok dewasa muda, sering ditemukan adult Still’s disease, sedangkan pada lanjut usia gangguan reumatologik.[10]

Adult Still’s disease merupakan penyakit inflamasi dengan ciri-ciri: demam quotidian (tiap hari), artritis, dan ruam yang cepat menghilang. Arteritis sel raksasa umum dijumpai pada usia di atas 50 tahun dengan gejala dan tanda sebagai berikut: sakit kepala, kehilangan penglihatan secara mendadak, klaudikasio rahang, gejala-gejala penyakit polimialgia rematika, demam/anemia yang tidak dapat dijelaskan, dan laju endap darah yang tinggi. Biopsi arteri temporal bermanfaaat pada penyakit arteritis sel raksasa.[10]

Keganasan

Penyakit keganasan yang menjadi penyebab terbanyak FUO adalah limfoma, karsinoma sel renal, dan leukemia. Keganasan okulta yang paling sering menyebabkan demam berasal dari jaringan retikuloendotelial (misal limfoma dan leukemia). Biopsi sumsum tulang dan computed tomography/magnetic resonance imaging pada thoraks, abdomen dan pelvis biasanya dapat mengidentifikasi lokasi anatomis yang terkena.[10]

Sindrom mielodisplastik kadang-kadang bermanifestasi dengan demam dan pada apusan darah terlihat arrest maturasi atau perubahan displastik pada satu atau beberapa garis keturunan sel darah. Kira-kira pada 20% penderita karsinoma sel renal ditemukan adanya gejala demam dengan hematuria mikroskopik dan eritrositosis tanpa abnormalitas sedimen urin dan dengan hematokrit yang normal.[10]

Drug Fever

Obat-obatan menyebabkan demam dengan cara menstimulasi reaksi alergi atau idiosinkrasi atau dengan memengaruhi termoregulasi. Drug fever dapat terjadi tak lama setelah menggunakan obat. Namun, dapat juga terjadi beberapa minggu hingga bertahun-tahun setelah memulai pengobatan.[10]

Obat-obatan yang paling sering mengakibatkan demam adalah:

  • Antimikroba (sulfonamida, penisilin, nitrofurantoin, vankomisin, antimalaria)
  • Antihistamin H1 dan H2
  • Antiepilepsi (barbiturat dan phenytoin)
  • Obat anti inflamasi nonsteroid/OAINS (termasuk aspirin)
  • Antihipertensi (hidralazin, metildopa)
  • Antiaritmia (kuinidin, prokainamida)
  • Antitiroid[10]

Tabel 1. Etiologi Fever of unknown origin (FUO)

Kategori Prevalensi
Umum Tidak umum Jarang
Infeksi

Tuberkulosis milier

Abses intraabdominal/pelvis Endokarditis bakterial subakut
Brucellosis Abses intra/perirenal Abses dental periapikal
Demam Q Demam tifoid/enterik Sinusitis/mastoiditis kronis
Toxoplasmosis Osteomielitis vertebral subakut
Penyakit cakaran kucing/Cat scratch disease

Fistula aortoenterik
Epstein-Barr virus (EBV) Infeksi graft vaskular

Cytomegalovirus (CMV)

Relapsing fever (Borrelia recurrentis)

Human immunodeficiency virus (HIV) Demam gigitan tikus (Streptobacillus moniliformis atau Spirillum minus)
Tuberkulosis ekstrapulmonal (TB renal, sistem saraf pusat) Leptospirosis
Histoplasmosis
Coccidiomycosis
Leishmaniasis viseral (kala-azar)
Lymphogranuloma venereum
Penyakit Whipple
Multicentric Castleman’s disease
Malaria
Babesiosis
Ehrlichiosis/anaplasmosis
Prostatitis kronis
Kolangitis berulang (dengan penyakit Caroli)
Peradangan non infeksi/Reumatologik Adult Still’s disease Nodosa periarteritis/poliangiitis mikrosopik Arteritis Takayasu
Arteritis sel raksasa/arteritis temporal Late-onset rheumatoid arthritis Penyakit Kikuchi
Lupus eritematosus sistemik (LES) Sarkoidosis (sistem saraf pusat)
Sindrom Felty
Penyakit Gaucher

Gout poliartikular

Pseudogout
Sindrom antifosfolipid
Penyakit Behcet
Sindrom FAPA (fever, aphthous ulcer, pharyngitis, adenitis)
Malignansi/neoplasma Limfoma Preleukemia (pada leukemia mielogenik akut) Miksoma atrial
Karsinoma sel renal/hipernefroma Penyakit mieloproliferatif Multiple myeloma
Karsinoma kolon
Karsinoma pankreas
Hepatoma
Metastasis sistem saraf pusat
Metastasis hati
Mastosistosis sistemik
Gangguan lainnya

Drug fever/demam obat

Tiroiditis subakut Emboli pulmoner
Sirosis Enteritis regional (penyakit Crohn) Pseudolimfoma
Penyakit Rosai-Dorfman
Penyakit Erdheim-Chester
Neutropenia siklik

Sindrom demam periodik familial:

Demam Mediterania familial

Sindrom hiper-IgD

Sindrom periodik yang berkaitan dengan reseptor TNF 1

Sindrom Schnitzler

Sindrom Muckle-Wells

Disfungsi hipotalamus
Hipertrigliseridemia (tipe IV)
Demam faktisius

Sumber: A Clinical Approach. The American Journal of Medicine, 2015. [6]

Referensi

3. F. M. Fusco, R. Pisapia et al. Fever of unknown origin (FUO): which are the factors influencing the final diagnosis? A 2005-2015 systematic review. BMC Infectious Diseases (2019) 19:653
6. Cunha BA, Lortholary O, Cunha C. Fever if Unknown Origin: A Clinical Approach. The American Journal of Medicine (2015) 128, 1138.e1-1138.e15
10. Bor DH, Etiologies of fever of unknown origin in adults. Uptodate. 2020. https://www.uptodate.com/contents/etiologies-of-fever-of-unknown-origin-in-adults
11. Mulders-Manders C, Simon A, Bleeker-Rovers C. Fever of unknown origin. Clinical Medicine 2015 Vol 15, No 3: 280–4
12. Sharma BK, Kumari S, Varma SC, et al. Prolonged undiagnosed fever in northern India. Trop Geogr Med 1992;44:32–6.

Patofisiologi Fever of Unknown O...
Epidemiologi Fever of Unknown Or...

Artikel Terkait

  • Penanganan TB-HIV
    Penanganan TB-HIV
  • Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
    Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
  • Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
    Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
  • Skrining dan Profilaksis TB pada Bayi dengan Ibu TB Aktif
    Skrining dan Profilaksis TB pada Bayi dengan Ibu TB Aktif
  • Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
    Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Desi Rahmawaty
18 hari yang lalu
Tata laksana untuk pasien gagal pengobatan TB suspek MDR
Oleh: dr. Desi Rahmawaty
2 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya.Apa yang sebaiknya dilakukan jika ada pasien TB lini 1 pada bulan kelima sputum BTA masih positif sehingga dinyatakan gagal...
dr. Ranti Phussa
06 Desember 2022
Rujukan konsultasi dan pemeriksaan untuk tuberkulosis Kulit - Kulit Ask the Expert
Oleh: dr. Ranti Phussa
1 Balasan
Selamat siang, dr. Risty Hafinah, Sp.DVIzin bertanya dok, apabila kita menemui adanya pasien remaja dengan riwayat pengobatan TB yang datang ke praktik...
Anonymous
01 Desember 2022
Skrining anak yang kontak dengan pasien TB aktif - Anak Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO DokterUntuk anak berusia <5 tahun yang ada kontak erat dengan pasien TB aktif, apakah sebaiknya dilakukan skrining TB? Pemeriksaan apakah yang dianjurkan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.