Doctor icon

Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Fever of Unknown Origin (FUO) general_alomedika 2023-10-11T10:26:57+07:00 2023-10-11T10:26:57+07:00
Fever of Unknown Origin (FUO)
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Fever of Unknown Origin (FUO)

Oleh :
dr. William Sumoro
Share To Social Media:

Etiologi fever of unknown origin (FUO) dibagi menjadi empat kategori utama, yaitu infeksi, peradangan non infeksi/reumatologi, neoplasma/malignansi, dan gangguan lainnya, di mana kategori infeksi, peradangan non infeksi, dan malignansi merupakan penyebab yang paling umum.[4,7]

Spektrum etiologi FUO itu berbeda-beda berdasarkan letak geografis, subpopulasi (lanjut usia, imunokompromais), faktor pejamu dan mikroba, usia pasien dan perbedaan sumber daya kesehatan. Di negara berkembang, penyakit infeksi merupakan penyebab utama FUO, sedangkan di negara maju peradangan non infeksi adalah penyebab terbanyak [3,7,8]

Di negara maju, sejak dekade 1950-an hingga 2000-an, terjadi perubahan etiologi FUO. Pada dekade 1950-an hingga 1970-an, penyakit infeksi dan keganasan mendominasi etiologi FUO. Seiring dengan kemajuan teknologi diagnostik, penyakit infeksi dan keganasan semakin mudah dan cepat untuk dilacak sehingga terjadi penurunan persentase FUO.[7]

Namun, di negara berkembang, penyakit infeksi, seperti infeksi saluran kemih, tuberkulosis, osteomyelitis, dan bartonellosis sebagai mayoritas penyebab FUO.[9]

Penyakit Infeksi

Tuberkulosis merupakan penyakit yang paling umum dijumpai pada kategori infeksi. Presentasi tuberkulosis yang terbanyak adalah ekstrapulmonal, milier, atau subtle (pada pasien dengan penyakit paru yang berat atau imunodefisiensi).[7]

Selain penyakit tuberkulosis, abses okulta juga cukup umum dijumpai. Abses ini terjadi jika gangguan anatomis mengalami disrupsi dan sering ditemukan pada rongga abdomen atau pelvis, seperti pada dinding usus (pada kasus appendicitis, diverticulitis, penyakit radang usus). Ada beberapa faktor predisposisi pembentukan abses okulta, seperti sirosis, penggunaan steroid atau imunosupresif, riwayat bedah dalam waktu dekat, dan diabetes mellitus.[7]

Peradangan Noninfeksi

Selain penyakit infeksi, peradangan noninfeksi atau penyakit jaringan ikat juga merupakan salah satu penyebab FUO. Pada kelompok dewasa muda, sering ditemukan adult Still’s disease, sedangkan pada lanjut usia gangguan reumatologi. Adult Still’s disease merupakan penyakit inflamasi dengan ciri demam quotidian (tiap hari), artritis, dan ruam yang cepat menghilang.[7]

Arteritis sel raksasa umum dijumpai pada usia di atas 50 tahun dengan gejala dan tanda sakit kepala, kehilangan penglihatan secara mendadak, klaudikasio rahang, gejala-gejala penyakit polimialgia rematika, demam/anemia yang tidak dapat dijelaskan, dan laju endap darah yang tinggi. Biopsi arteri temporal bermanfaat pada penyakit arteritis sel raksasa.[7]

Keganasan

Penyakit keganasan yang menjadi penyebab terbanyak FUO adalah limfoma, karsinoma sel renal, dan leukemia. Keganasan okulta yang paling sering menyebabkan demam berasal dari jaringan retikuloendotelial (misal limfoma dan leukemia). Biopsi sumsum tulang dan CT scan/MRI pada toraks, abdomen, dan pelvis biasanya dapat mengidentifikasi lokasi anatomis yang terkena.[7]

Sindrom mielodisplastik kadang-kadang bermanifestasi dengan demam dan pada apusan darah terlihat arrest maturasi atau perubahan displastik pada satu atau beberapa garis keturunan sel darah. Kira-kira pada 20% penderita karsinoma sel renal ditemukan adanya gejala demam dengan hematuria mikroskopik dan eritrositosis tanpa abnormalitas sedimen urin dan dengan hematokrit yang normal.[7]

Drug Fever

Obat-obatan menyebabkan demam dengan cara menstimulasi reaksi alergi atau idiosinkrasi atau dengan memengaruhi termoregulasi. Drug fever dapat terjadi tak lama setelah menggunakan obat. Namun, dapat juga terjadi beberapa minggu hingga bertahun-tahun setelah memulai pengobatan.[7]

Obat-obatan yang paling sering mengakibatkan demam adalah:

  • Antimikroba (sulfonamida, penisilin, nitrofurantoin, vankomisin, antimalaria)
  • Antihistamin H1 dan H2
  • Antiepilepsi (barbiturat dan phenytoin)
  • Obat anti inflamasi nonsteroid/OAINS (termasuk aspirin)
  • Antihipertensi (hidralazin, metildopa)
  • Antiaritmia (kuinidin, prokainamida)
  • Antitiroid[7]

Tabel 1. Etiologi Fever of unknown origin (FUO)

Kategori Infeksi
Umum

Tuberkulosis milier, brucellosis, demam Q

Tidak umum Abses intraabdominal/pelvis, abses intra/perirenal, demam tifoid/enterik, toxoplasmosis, cat scratch disease, Epstein-Barr virus (EBV), cytomegalovirus (CMV), human immunodeficiency virus (HIV), Demam gigitan tikus (Streptobacillus moniliformis atau Spirillum minus), tuberkulosis ekstrapulmonal (TB renal, sistem saraf pusat)
Jarang Endokarditis bakterial subakut, abses dental periapikal, sinusitis/mastoiditis kronis, osteomielitis vertebral subakut, fistula aortoenteric, infeksi graft vaskular, relapsing fever (Borrelia recurrentis), leptospirosis, histoplasmosis, coccidiomycosis, leishmaniasis viseral (kala-azar), lymphogranuloma venereum (LGV), penyakit Whipple, multicentric castleman’s disease, malaria, babesiosis, ehrlichiosis/anaplasmosis, prostatitis kronis, kolangitis berulang (dengan penyakit caroli)
Kategori Peradangan Noninfeksi atau Reumatologi
Umum

Adult Still’s disease, arteritis sel raksasa/arteritis temporal

Tidak umum Nodosa periarteritis/poliangiitis mikrosopik, late-onset rheumatoid arthritis, lupus eritematosus sistemik

Jarang Arteritis Takayasu, penyakit Kikuchi, sarkoidosis (sistem saraf pusat), Sindrom Felty, penyakit Gaucher, gout poliartikular, pseudogout, sindrom antifosfolipid, penyakit Behcet, sindrom FAPA (fever, aphthous ulcer, pharyngitis, adenitis)
Kategori Malignansi atau Neoplasma
Umum Limfoma, karsinoma sel renal/hipernefroma
Tidak umum Preleukemia (pada leukemia mielogenik akut), penyakit mieloproliferatif
Jarang Myxoma atrial, multiple myeloma, karsinoma kolon, karsinoma pankreas, hepatoma, metastasis sistem saraf pusat, metastasis hati, mastositosis sistemik
Gangguan Lainnya
Umum

Drug fever, sirosis

Tidak umum

Tiroiditis subakut, enteritis regional (penyakit Crohn)

Jarang

Emboli pulmonal, pseudolimfoma, penyakit Rosai-Dorfman, penyakit Erdheim-Chester, neutropenia siklik, disfungsi hipotalamus, hipertrigliseridemia (tipe IV), demam faktisius

Sindrom demam periodik familial, yaitu demam Mediterranean familial, sindrom hiper-IgD, sindrom periodik yang berkaitan dengan reseptor TNF 1, sindrom Schnitzler, sindrom Muckle-Wells

Sumber: William Sumoro, 2023.[4]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

3. F. M. Fusco, R. Pisapia et al. Fever of unknown origin (FUO): which are the factors influencing the final diagnosis? A 2005-2015 systematic review. BMC Infectious Diseases. 2019. 19:653
4. Cunha BA, Lortholary O, Cunha C. Fever if Unknown Origin: A Clinical Approach. The American Journal of Medicine. 2015. 128, 1138.e1-1138.e15
7. Bor DH, Etiologies of fever of unknown origin in adults. Uptodate. 2020. https://www.uptodate.com/contents/etiologies-of-fever-of-unknown-origin-in-adults
8. Mulders-Manders C, Simon A, Bleeker-Rovers C. Fever of unknown origin. Clinical Medicine 2015 Vol 15, No 3: 280–4
9. Wright WF, Auwaerter PG. Fever and Fever of Unknown Origin: Review, Recent Advances, and Lingering Dogma. Open Forum Infect Dis. 2020 May 2;7(5):ofaa132. doi: 10.1093/ofid/ofaa132. PMID: 32462043; PMCID: PMC7237822.

Patofisiologi Fever of Unknown O...
Epidemiologi Fever of Unknown Or...

Artikel Terkait

  • Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
    Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
  • Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
    Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
  • Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
    Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
  • Vaksin TB Generasi Baru Terbukti Tidak Efektif
    Vaksin TB Generasi Baru Terbukti Tidak Efektif
  • TCM atau Tes Cepat Molekuler untuk Diagnosis Tuberkulosis
    TCM atau Tes Cepat Molekuler untuk Diagnosis Tuberkulosis

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 15 Maret 2025, 12:12
Panduan pengobatan Tuberkulosis (TB) bulan ke 2 apakah ada guideline baru?
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter, mohon maaf mau tanya adakah pedoman cara pemeberian obat tb terbaru. Yang saya tahu tahap lanjutan itu konsumsi obatnya seminggu 3 kali dibulan...
dr.Feby Diana Rutman
Dibalas 20 Februari 2025, 19:02
Kasus TBC paru dengan hasil rontgen TBC aktif dengan TCM no detected
Oleh: dr.Feby Diana Rutman
4 Balasan
Alo dokter mohon ijin konsul dsn diskusi, saya dokter di puskesmas memiliki pasien perempuan berumur 62 tahun, datang dengan keluhan batuk >2 bulan, demam...
Anonymous
Dibalas 13 Desember 2024, 20:18
Penggunaan Obat Antidiabetes dan Insulin pada penderita TB dengan DM
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Pada penderita TB dengan DM, pengobatan diabetes lebih disarankan untuk menggunakan insulin dibandingkan OAD. Hal ini dikarenakan penggunaan OAD bersamaan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.