Diagnosis Appendicitis
Diagnosis appendicitis ditegakkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan laboratorium yang digunakan untuk skor berdasarkan kriteria Alvarado. Walau demikian, diagnosis definit hanya dapat ditegakkan melalui pemeriksaan histologis paska apendektomi.
Anamnesis
Riwayat nyeri abdomen kanan berulang perlu ditanyakan pada pasien yang dicurigai mengalami appendicitis. Gejala klasik appendicitis berupa nyeri abdomen. Secara tipikal, nyeri dimulai pada epigastrium, atau sekitar umbilikal, kemudian bermigrasi ke daerah kuadran bawah kanan abdomen. Nyeri abdomen yang bersifat migrasi tersebut adalah gambaran khas pada kebanyakan penderita appendicitis. Selain itu, dapat pula muncul gejala berupa mual, muntah, dan anoreksia.[9]
Sekitar 37-45% penderita appendicitis tidak menunjukkan gejala klasik, terutama bila lokasi apendiks berada pada tempat yang tidak biasanya. Gejala yang berlanjut, berupa demam, diare, dan disuria
Pemeriksaan Fisik
Pasien yang kesakitan biasanya menunjukkan sikap berbaring dengan memfleksikan pinggul dan menekukkan lutut ke arah perut, untuk mengurangi rasa sakitnya. Pada area McBurney akan ditemukan nyeri tekan. Psoas sign dan obturator sign dapat ditemukan positif. Pada pemeriksaan rektal, intensitas nyeri makin tinggi.[10]
Diagnosis Banding
Berikut adalah penyakit yang bisa menjadi diagnosis banding appendicitis:
Pelvic Inflammatory Diseases (PID), atau abses tubo-ovarian
- Endometriosis
- Kista ovarium, atau torsi kista ovarium
- Kehamilan ektopik
- Penyakit Crohn
- Karsinoma Kolon
- Kolesistitis
- Enteritis bakterial
- Adenitis, atau iskemia mesenterika
- Torsi omentum
- Kolik empedu
- Kolik renal
- Infeksi saluran kemih
- Gastroenteritis
- Enterokolitis
- Perforasi ulkus duodenum [16]
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang pada appendicitis dapat berupa laboratorium darah dan Ultrasonography (USG).[17]
Ultrasonography (USG)
Ultrasonography (USG) akurat untuk mendiagnosis appendicitis pada anak-anak. USG akan memudahkan para klinisi dalam membedakan appendicitis yang tidak atau sudah berkomplikasi. USG juga dapat membantu dalam membuat keputusan medis mengenai apakah situasi pasien memerlukan inisiasi terapi antibiotika terlebih dahulu, atau segera melakukan apendektomi. Gambaran dilatasi diameter apendiks > 6 mm menunjukkan gambaran appendicitis.[20,22-24]
CT Scan
Pemeriksaan ini biasanya tidak diutamakan karena paparan radiasinya, dan beban biaya pada pasien. CT Scan mungkin dilakukan apabila gambaran klinis appendicitis meragukan, di mana pemeriksaan laboratorium tidak mendukung, dan USG juga tidak jelas. Pemeriksaan kombinasi dengan detektor tunggal CT Scan dan USG memiliki keakuratan diagnosis appendicitis sekitar 78%. Dengan penggunaan multi detektor memberikan spesifisitas 98% dan sensitifitas 98,5%, untuk mendiagnosis appendicitis akut [20,23,25,26]
Laboratorium Darah
Pada hitung jenis lengkap bisa didapatkan leukosit > 10500 sel/mcL dan neutrofilia >75%.
Kadar C-reactive protein > 1 mg/dL disertai lekositosis dan neutrofilia adalah umum pada pasien dengan appendicitis. Kadar yang sangat tinggi mengindikasikan terjadinya gangren [18,20]
Urinalisis
Pada urinalisis bisa ditemukan piuria, leukosituria, eritrosituria, dan kadar asam 5-hidroksiindolasetat (U-5-HIAA) sebagai marker dini appendicitis yang meningkat secara signifikan sewaktu akut dan menurun ketika telah terjadi nekrosis.
Human chorionic gonadotropin perlu diperiksa pada wanita usia produktif, untuk mendeteksi kemungkinan kehamilan ektopik[21]
Kriteria Alvarado
Diagnosis appendicitis dapat ditegakkan berdasarkan kriteria Alvarado.
Tabel 1 Kriteria Alvarado
Nilai | ||
Gejala | Migrasi nyeri (periumbilikal ke kuadran kanan bawah) | 1 |
Anoreksia-aseton (pada urine) | 1 | |
Mual, muntah | 1 | |
Tanda klinis | Nyeri daerah kuadran kanan bawah | 2 |
Nyeri balik (rebound pain) | 1 | |
Suhu tubuh naik (>37,3oC oral) | 1 | |
Laboratorium | Lekositosis (>10000/mm3) | 2 |
Shhift to the left (>75% neutrofil) | 1 | |
Total Skor | 10 | |
Interpretasi :1-4 Appendicitis unlikely5-6 Appendicitis possible7-8 Appendicitis probable9-10 Apendisits very probable
|
Kriteria alvarado digunakan kepada pasien anak dan dewasa, kecuali wanita usia reproduksi.[11] Untuk wanita usia reproduksi, kriteria diagnosis appendicitis menggunakan Modified Alvarado Score
Tabel 2 Modified Alvarado Score
Nilai | ||
Simtom | Migrasi nyeri (periumbilikal ke kuadran kanan bawah) | 1 |
Anoreksia-aseton (pada urine) | 1 | |
Mual, muntah | 1 | |
Tanda klinis | Nyeri daerah kuadran kanan bawah | 2 |
Nyeri balik (rebound pain) | 1 | |
Suhu tubuh naik (>37,3oC oral) | 1 | |
Laboratorium | Lekositosis (>10000/mm3) | 2 |
Total skor | 9 | |
Interpretasi :<4 Exclusion5-6 Observasi>7 Operasi |
Kriteria modifikasi alvarado dapat digunakan kepada segala usia.[12,13] Walau demikian, skor tidak dapat menentukan diagnosis definit. Diagnosis definit ditegakkan setelah apendektomi, kemudian dilakukan pemeriksaan histologis.