Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Fever of Unknown Origin general_alomedika 2020-10-06T12:10:14+07:00 2020-10-06T12:10:14+07:00
Fever of Unknown Origin
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Fever of Unknown Origin

Oleh :
dr. William Sumoro
Share To Social Media:

Penatalaksaan fever of unknown origin (FUO) tidak memiliki satu protokol manajemen yang standar sehingga dilakukan secara suportif hingga etiologinya telah ditemukan. Yang terpenting adalah melakukan investigasi berkelanjutan hingga etiologinya ditemukan dan/atau menyingkirkan semua diagnosis yang mungkin.[13, 30]

Terapi Empiris

Penggunaan terapi empiris pada FUO belum diteliti secara intensif. Namun, secara umum terapi empiris, seperti obat antituberkulosis, antibiotik, dan steroid sebaiknya tidak diberikan pada pasien dengan FUO. Hal ini disebabkan pemberian terapi empiris dapat mengaburkan diagnosis sehingga menyebabkan penundaan diagnosis dan terapi yang tepat. Prognosis FUO berkepanjangan tanpa diagnosis setelah pelacakan yang intensif biasanya baik.[4,17]

Terapi empiris antimikroba sebaiknya ditunda, jika memungkinkan, pada pasien dengan kondisi nonneutropenia atau imunokompromais yang stabil dan/atau pasien non-kritis hingga etiologi FUO telah ditegakkan agar pengobatan dapat lebih spesifik.[31]

Berbeda dengan pasien yang sakit kritis dan/atau demam neutropenia maupun kondisi  imunokompromais, pemberian terapi antimikroba spektrum luas perlu segera diberikan.  Pemberian antimikroba juga diberikan pada pasien neutropenia yang demam setelah pengambilan sampel untuk kultur karena tingginya prevalensi infeksi bakteri atau jamur yang serius. Selain itu, pemberian terapi empiris juga dibenarkan pada kasus suspek tuberkulosis milier atau sistem saraf pusat, suspek endokarditis infektif, kondisi sepsis, dan arteritis temporal (terutama gangguan visual).[32,33]

Terapi Simtomatik

Yang perlu diperhatikan dalam pemberian terapi simtomatik adalah apakah pemberian terapi simtomatik dapat menutupi tanda klinis dan menghambat diagnosis, dan apakah pemberian terapi simtomatik dapat memengaruhi prognosis.[34]

Obat antipiretik (paracetamol) sering diresepkan secara berlebihan pada pasien rawat inap dengan onset demam baru. Agar tidak menutupi suhu tubuh pasien dan mengakibatkan kesimpulan bahwa pasien sedang dalam pemulihan, obat antipiretik sebaiknya diberikan hanya jika mengancam nyawa atau mengakibatkan ketidaknyamanan pada pasien.[34]

Penggunaan kortikosteroid sebagai uji coba terapeutik untuk kasus suspek penyakit jaringan ikat, seperti arteritis temporal atau polimialgia rematika, perlu dipastikan bahwa pasien tidak mengalami limfoma tersembunyi atau keganasan lainnya agar tidak memperburuk respons pengobatan.[34]

Referensi

4. Mourad O, Palda V, Detsky AS. A comprehensive evidence-based approach
to fever of unknown origin. Arch Intern Med. 2003;163:545–51.
13. I. Brown, N. A. Finnigan. Fever of Unknown Origin (FUO). Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532265/#_NBK532265_pubdet_
17. K. Hayakawa, B. Ramasamy, P. H. Chandrasekar. Fever of Unknown Origin: An Evidence-Based Review. [Am J Med Sci 2012;344(4):307–316.]
30. C. Fernandez, N. J. Beeching. Pyrexia of unknown origin. Clinical Medicine 2018 Vol 18, No2: 170-4
31. W. F. Wright, P. G. Auwaerter. Fever and Fever of Unknown Origin: Review, Recent Advances, and Lingering Dogma. Open Forum Infectious Diseases. 2020.
32. Freifeld AG, Bow EJ, Sepkowitz KA, et al; Infectious Diseases Society of America. Clinical practice guideline for the use of antimicrobial agents in neutropenic patients with cancer: 2010 update by the Infectious Diseases Society of America. Clin Infect Dis 2011; 52:e56–93.
33. Bryan CS, Ahuja D. Fever of unknown origin: is there a role for empiric therapy? Infect Dis Clin North Am 2007;21:1213–20, xi.
34. J. Williams, Fever of unknown origin. Clin Med 2008;8:526–30

Diagnosis Fever of Unknown Origin
Prognosis Fever of Unknown Origin

Artikel Terkait

  • Penanganan TB-HIV
    Penanganan TB-HIV
  • Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
    Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
  • Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
    Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
  • Skrining dan Profilaksis TB pada Bayi dengan Ibu TB Aktif
    Skrining dan Profilaksis TB pada Bayi dengan Ibu TB Aktif
  • Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
    Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Desi Rahmawaty
18 hari yang lalu
Tata laksana untuk pasien gagal pengobatan TB suspek MDR
Oleh: dr. Desi Rahmawaty
2 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya.Apa yang sebaiknya dilakukan jika ada pasien TB lini 1 pada bulan kelima sputum BTA masih positif sehingga dinyatakan gagal...
dr. Ranti Phussa
06 Desember 2022
Rujukan konsultasi dan pemeriksaan untuk tuberkulosis Kulit - Kulit Ask the Expert
Oleh: dr. Ranti Phussa
1 Balasan
Selamat siang, dr. Risty Hafinah, Sp.DVIzin bertanya dok, apabila kita menemui adanya pasien remaja dengan riwayat pengobatan TB yang datang ke praktik...
Anonymous
01 Desember 2022
Skrining anak yang kontak dengan pasien TB aktif - Anak Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO DokterUntuk anak berusia <5 tahun yang ada kontak erat dengan pasien TB aktif, apakah sebaiknya dilakukan skrining TB? Pemeriksaan apakah yang dianjurkan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.