Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Lupus Eritematosus Sistemik general_alomedika 2022-06-22T14:12:33+07:00 2022-06-22T14:12:33+07:00
Lupus Eritematosus Sistemik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Lupus Eritematosus Sistemik

Oleh :
dr.Della Puspita Sari
Share To Social Media:

Diagnosis lupus eritematosus sistemik atau systemic lupus eritematosus (SLE) membutuhkan kombinasi presentasi klinis yang mendukung dan adanya paling tidak bukti imunologis yang relevan.

Anamnesis

Keluhan akibat SLE dapat sangat beragam, dari yang ringan hingga yang berat. Pasien dapat datang dengan berbagai keluhan tidak spesifik seperti:

  • Gejala awal seperti kelelahan, demam, nyeri sendi, penurunan berat badan
  • Kulit : malar rash, fotosensitif dan lesi discoid
  • Muskuloskeletal : nyeri sendi, kekakuan sendi, nyeri otot, nekrosis avascular
  • Neuropsikiatri : kejang, psikosis
  • Ginjal : bengkak akibat gagal ginjal akut atau kronik
  • Paru : sesak karena efusi pleura, hipertensi pulmonal, pneumonitis)
  • Jantung : sesak atau nyeri dada akibat pericarditis atau miokarditis
  • Gastrointestinal : mual, muntah, nyeri perut
  • Hematologi : pucat akibat anemia, trombositopenia, leukopenia[2,5]

Selain itu apabila ditemuka trias demam, nyeri sendi dan ruam pada wanita usia produktif maka perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut ke arah SLE. Pada saat anamnesis apabila memang ditemukan adanya gejala SLE maka perlu ditanyakan mengenai riwayat keluarga dengan penyakit autoimun.[2,5]

Pemeriksaan Fisik

Karena manifestasinya yang sangat bervariasi, pemeriksaan fisik pada pasien dengan kecurigaan SLE perlu dilakukan secara lengkap dari ujung kaki hingga ujung kepala. Dalam penegakkan diagnosis, terdapat beberapa kriteria yang digunakan. Salah satu yang paling lama dan paling sering digunakan adalah kriteria klasifikasi American College of Rheumatology (ACR) modifikasi tahun 1997.[10] Berdasarkan kriteria ini, pasien dinyatakan menderita SLE apabila memiliki 4 dari 11 kriteria (Tabel 1). Kriteria klasifikasi ACR modifikasi tahun 1997 ini memiliki sensitivitas 86% dan spesifisitas 94%.[4]

Tabel 1. Kriteria Klasifikasi SLE berdasarkan ACR modifikasi tahun 1997 

No. Kriteria Definisi
1. Ruam malar Eritema yang menetap, rata  atau menonjol, pada daerah malar dan cenderung tidak melibatkan lipat nasolabial
2. Ruam diskoid Plak eritema menonjol dengan keratotik dan sumbatan folikular. Pada SLE lanjut dapat ditemukan parut atrofik
3. Fotosensitivitas Ruam kulit yang diakibatkan reaksi abnormal terhadap sinar matahari
4. Ulkus mulut Ulkus mulut atau orofaring, umumnya tidak nyeri
5. Artritis Artritis non erosif yang melibatkan dua atau lebih sendi perifer, ditandai oleh nyeri tekan, bengkak atau efusi.
6. Serositis
- Pleuritis

Riwayat nyeri pleuritik atau pleuritic friction rub yang didengar oleh dokter pemeriksa atau terdapat bukti efusi pleura.    

- Perikarditis

Terbukti dengan rekaman EKG atau pericardial friction rub atau terdapat bukti efusi perikardium.

7. Gangguan renal Proteinuria menetap >0.5 gram per hari atau >3+ bila tidak dilakukan pemeriksaan kuantitatif, atau
Silinder seluler dapat berupa silinder eritrosit, hemoglobin, granular, tubular atau campuran
8. Gangguan neurologi Kejang yang bukan disebabkan oleh obat-obatan atau gangguan metabolik, atau
Psikosis yang bukan disebabkan oleh obat-obatan atau gangguan metabolik
9. Gangguan hematologik Anemia hemolitik dengan retikulosis, atau

Leukopenia <4000/mm3 pada dua kali pemeriksaan atau lebih, atau

Limfopenia <1.500/mm3 pada dua kali pemeriksaan atau lebih, atau

Trombositopenia <100.000/mm3 tanpa disebabkan oleh obat-obatan

10. Gangguan imunologik Anti-DNA: antibodi terhadap native DNA dengan titer yang abnormal, atau
Anti-Sm: terdapatnya antibodi terhadap antigen nuklear Sm, atau
Temuan positif terhadap antibodi antifosfolipid
11. Antibodi antinuclear (ANA) positif Titer abnormal dari antibodi anti-nuklear berdasarkan pemeriksaan imunofluoresensi atau pemeriksaan setingkat pada setiap kurun waktu perjalan penyakit tanpa keterlibatan obat yang diketahui berhubungan dengan sindroma lupus yang diinduksi obat.

Walaupun kriteria klasifikasi ACR untuk SLE sudah lama digunakan, berbagai studi menunjukkan terdapat kecenderungan pasien yang hanya memenuhi kriteria klinis tanpa didukung adanya bukti kelainan imunologis tetap dianggap mengalami SLE. Sebaliknya terkadang penyakit didiagnosis berdasarkan adanya autoantibodi dan kelainan hematologi saja tanpa mempertimbangkan tampilan klinisnya.[1,4]

Oleh sebab itu Systemic Lupus International Collaborating Clinics (SLICC) pada tahun 2012 membuat kriteria klasifikasi alternatif untuk membantu dalam diagnosis SLE. Dalam kriteria ini pasien diklasifikasikan sebagai SLE bila memiliki 4 dari 17 kriteria (Tabel 2) yang paling tidak diantaranya terdapat 1 kriteria klinis dan 1 kriteria imunologis. Selain itu kriteria ini juga memasukkan nefritis lupus yang telah terbukti berdasarkan biopsi didukung dengan adanya ANA atau anti-dsDNA sebagai dasar diagnosis SLE tanpa memerlukan adanya kriteria lainnya.[11] Kriteria SLICC memiliki sensitivitas 97% dan spesifisitas 84% dan penggunaannya sudah diterima oleh European Medicines Agency, US Food and Drug Administration and NHS Inggris.[1]

Tabel 2. Kriteria SLE berdasarkan SLICC tahun 2012 [11]

No. Kriteria Definisi
Kriteria Klinis
1. Lupus kulit akut ruam malar, lupus bulosa, toxic epidermal necrolysis, ruam makulopapular, ruam fotosensitif, lesi bentuk psoriasis nonindurasi dan arat lesi polisiklik anular.
2. Lupus kulit kronis ruam diskoid terlokalisir maupun generalisata, hipertrofi, verukosa, mengenai mukosa, liken planus
3. Ulkus mulut ulkus mulut di palatum, bukal, lidah atau ulkus nasal
4. Alopesia penipisan rambut difus, atau rambut yang mudah patah
5. Sinovitis mengenai 2 sendi atau lebih, dicirikan dengan pembengkakan atau efusi atau nyeri dan kekakuan sendi pada pagi hari
6. Serositis

nyeri pleuritis >1hari atau pleuritic friction rube atau bukti efusi pleura atau nyeri pericardial >1 hari, efusi pericardium yang terbukti dari rekaman EKG atau pericardial friction rub.

7. Renal protein:kreatinin rasio atau protein urin 24 jam setara dengan 500mg protein/24 jam atau adanya siliner sel darah merah    
8. Neurologi

kejang, psikosis, mononeuritis multipleks, myelitis, neuropati perifer atau kranial, acute confusional state

9. Anemia Hemolitik
10.

Leukopenia (leukosit < 4000/mm3) atau limfopenia (limfosit < 1000/mm3)

11.

Trombositopenia (trombosit <100.000/mm3)

Kriteria imunologi
12. Kadar ANA diatas batas normal laboratorium
13. Anti-dsDNA diatas batas normal laboratorium
14. Anti-Sm
15. Antibodi antifosfolipid
16. Kadar komplemen yang rendah (C3, C4, CH50)
17. Direct Coombs’ test

 

Diagnosis Banding

Beberapa penyakit yang memiliki gambaran klinis atau hasil beberapa tes laboratorium yang mirip yaitu:

  • Sindroma Sjogren
  • Sindroma antibodi antifosfolipid (APS)
  • Lupus imbas obat
  • Undifferentiated connective tissue disease

  • Fibromialgia (ANA positif)
  • Vaskulitis
  • Rheumatoid arthritis
  • Purpura trombositopeni idiopatik

Pemeriksaan Penunjang

Beberapa pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk keperluan diagnosis dan monitoring SLE yaitu:

  • Serologi ANA, anti-dsDNA, komplemen (C3,C4)
  • Hemoglobin, leukosit, hitung jenis sel, laju endap darah
  • Analisis urin rutin dan mikroskopik, protein kuantitatif 24 jam
  • Kimia darah (ureum, kreatinin, fungsi hati, profil lipid)
  • Foto polos thorax
  • EKG
  • Pemeriksaan tambahan lain seperti echocardiografi, CT-Scan, MRI, dan biopsi renal disesuaikan dengan kondisi klinis pasien.[2,5]

Referensi

1. C. Gordon, M. Amissah-Arthur, M. Gayed, S. Brown, I.N. Bruce, D. D’Cruz, et al, Rheumatology, 2018, 57, 1-45. https://academic.oup.com/rheumatology/article-abstract/57/1/e1/4318863
2. Perhimpunan Reumatologi Indonesia, Diagnosis dan Pengelolaan Lupus Eritematosus Sistemik, Perhimpunan Reumatologi Indonesia, Jakarta, 2011. https://www.pbpapdi.org/images/file_guidelines/14_Rekomendasi_Lupus.pdf
4. A. Kaul, C. Gordon, M.K. Crow, Z. Touma, M.B. Urowitz, R. van Vollenhoven, et al, Nature Reviews Disease Primers, 2016, 2, 1-21. http://www.nature.com/articles/nrdp201639
5. C.M. Bartels, H.S. Diamond, et al. Systemic Lupus Erythematosis (SLE), 2017. https://emedicine.medscape.com/article/332244-overview
10. M.C. Hochberg, Arthritis Rheum, 1997, 40, 1725. http://onlinelibrary.wiley.com/resolve/openurl?genre=article&sid=nlm:pubmed&issn=0004-3591&date=1997&volume=40&issue=9&spage=1725

Epidemiologi Lupus Eritematosus ...
Penatalaksanaan Lupus Eritematos...
Diskusi Terkait
Anonymous
03 Agustus 2022
Apakah ada indikasi terminasi kehamilan pada pasien SLE yang sedang menjalankan pengobatan? - Obgyn Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Shandy, Sp.OG,Ijin bertanya dok, untuk pasien denganapakah ada indikasi terminasi kehamilan pada pasien SLE yang sedang menjalankan...
Anonymous
24 Mei 2022
Rekomendasi Olahraga untuk Pasien SLE - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dok, ijin bertanya, rekomendasi olahraga yang dapat kita berikan pada pasien dengan SLE apa ya Dok? Adakah jenis olahraga yang tidak diperbolehkan?...
Anonymous
24 Mei 2022
Perlukah pemberian terapi topikal untuk ulkus oral SLE - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin ingin bertanya pada dr. Resti, SP.PD, pada pasien SLE yang mengalam ulkus oral apakah diperlukan pemberian terapi topikal atau cukup peroral saja dok?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.