Pendahuluan Tuberkulosis Paru
Tuberkulosis Paru (selanjutnya disebut sebagai TB paru) adalah suatu bentuk tersering dari penyakit Tuberkulosis. Tuberkulosis adalah penyakit infeksi multi sistemik yang paling umum, dengan berbagai macam manifestasi dan gambaran klinis, dimana paru-paru adalah lokasi yang paling umum untuk perkembangan penyakit tuberkulosis ini.
Tuberkulosis Paru adalah penyakit menular paru-paru yang disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosis, yang merusak jaringan paru-paru dengan manifestasi berupa gejala batuk lebih dari 3 minggu yang tidak sembuh dengan pengobatan biasa, demam, keringatan malam hari, batuk darah, dan penurunan berat badan.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan adanya gambaran klinis klasik, Mantoux test atau tuberculin skin test (TST), pemeriksaan foto rontgen dada, sputum BTA, kultur dahak, ataupun interferon-gamma release assay (IGRA) spesifik antigen
Tatalaksana TB paru bertujuan untuk mengobati dan menyembuhkan tuntas pengidap TB, dengan meningkatkan akses kepada layanan berpusat pada pasien TB, TB/HIV dan MDR TB (multi-drug resistant-TB) yang berkualitas, serta memperkuat platform TB [1,2]
Edukasi dan promosi kesehatan harus diberikan kepada pasien, keluarganya dan masyarakat untuk mencegah penularan dan berkembangnya penyakit TB [1,2]
Upaya pengendalian penyakit ini juga dilakukan dengan menemukan kasus baru TB paru, pencarian TB laten, diagnosis, dan tatalaksana adekuat [1,2]
