Prognosis Fever of Unknown Origin
Prognosis fever of unknown origin (FUO) bergantung pada penyebab demam dan sifat penyakit yang mendasarinya. Secara umum, pasien lanjut usia dan pasien dengan neoplasma malignan memiliki prognosis yang terburuk. Keterlambatan diagnosis pada infeksi intraabdominal, tuberkulosis milier, infeksi jamur diseminata, dan emboli pulmoner berulang dapat memperburuj prognosis pasien.[35, 36]
Komplikasi
Komplikasi FUO bergantung pada etiologi yang mendasarinya dan komplikasi akibat demam itu sendiri.
Pasien yang terpapar terhadap suhu tinggi dan waktu yang lama lebih berisiko atas terjadinya komplikasi. Komplikasi yang dapat terjadi antara lain: acute kidney injury (AKI), systemic inflammatory cascade, edema traktus gastrointestinal, disfungsi neurologis dan kognitif, disfungsi hati, koagulopati, disseminated intravascular coagulation (DIC).[37]
Prognosis
Meskipun dengan kemajuan diagnostik dan terapeutik saat ini, angka mortalitas akibat FUO sebesar 12% hingga 35%. Pasien lanjut usia dan keganasan memiliki prognosis yang terburuk. Angka mortalitas bagi pasien dengan keganasan sebanyak 52% hingga 100% dalam 5 tahun setelah diagnosis. Angka mortalitas pada pasien dengan infeksi lebih rendah, yaitu 8%-22%.[4,38-40]
Pasien dengan FUO yang tidak terdiagnosis mempunyai prognosis yang baik dengan penghentian demam setelah empat minggu atau lebih, dengan angka kematian dalam 5 tahun sebesar 3.2%. Sebanyak 51% hingga 100% pasien mengalami kesembuhan spontan.[4,38-41]