Pendahuluan Pseudogout
Pseudogout adalah radang sendi yang disebabkan oleh deposisi kristal kalsium pirofosfat. Pseudogout menimbulkan artropati pada jaringan sinovial dan periartikular yang mirip dengan gout, tetapi peradangan pada pseudogout tidak disebabkan oleh kristal asam urat.
Pseudogout bisa terjadi akut, yang disebut sebagai acute calcium pyrophosphate deposition arthritis. Selain itu, juga bisa terjadi kronis, atau disebut pseudo-rheumatoid arthritis, yang bergejala hingga beberapa bulan dan mirip dengan rheumatoid arthritis.[1,2]
Penyebab utama terjadinya pseudogout adalah deposisi kristal kalsium pirofosfat pada kartilago sendi yang mengaktivasi sistem imun dan mengakibatkan inflamasi serta kerusakan jaringan lunak sekitar. Deposisi terjadi akibat ketidakseimbangan antara produksi pirofosfat dan kadar pirofosfatase pada kartilago yang terlibat.[1,3]
Diagnosis pseudogout perlu dicurigai pada pasien, terutama usia lanjut, yang mengalami artritis akut monoartikular atau oligoartikular dengan onset tiba-tiba, disertai pembengkakan, kemerahan, dan nyeri hebat, terutama pada sendi besar seperti lutut atau pergelangan tangan. Faktor risiko seperti riwayat penyakit metabolik dapat memperkuat kecurigaan.
Diagnosis pseudogout dikonfirmasi melalui analisis cairan sinovial menggunakan mikroskop polarisasi, yang menunjukkan kristal kalsium pirofosfat dihidrat berbentuk romboid dan birefringence positif lemah, serta pemeriksaan radiologi yang dapat memperlihatkan kalsifikasi kondrokalsinosis pada kartilago sendi.[4]
Penatalaksanaan pseudogout berfokus pada mengurangi inflamasi dan mengontrol nyeri akut. Terapi lini pertama meliputi pemberian obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), kolkisin, atau kortikosteroid, tergantung pada tingkat keparahan dan kontraindikasi pasien. Pada kasus monoartikular yang berat, aspirasi cairan sinovial diikuti injeksi kortikosteroid intraartikuler dapat dilakukan.[5,6]