Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Fever of Unknown Origin general_alomedika 2020-10-06T09:56:56+07:00 2020-10-06T09:56:56+07:00
Fever of Unknown Origin
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Fever of Unknown Origin

Oleh :
dr. William Sumoro
Share To Social Media:

Epidemiologi fever of unknown origin (FUO) berkaitan erat dengan etiologi, kelompok usia, letak geografis, paparan lingkungan, status imunitas/HIV, dan berubah seiring perkembangan zaman.[13]

Global

Berdasarkan systematic review oleh Fusco et al, yang menggunakan 18 seri kasus dan mencakup 3164 pasien secara global, penyakit infeksi dengan 37.8% merupakan penyebab utama FUO, diikuti dengan peradangan non infeksi sebanyak 20.9% dan neoplasma sebesar 11.6%. Ada sejumlah 23.2% pasien yang tidak terdiagnosis. Peradangan non infeksi meningkat pesat seiring bertambahnya waktu.

Semakin maju sebuah negara maka proporsi penyakit infeksi yang terdiagnosis semakin kecil dan sebaliknya FUO yang tidak terdiagnosis semakin banyak. Di negara berkembang, penyebab FUO terbanyak adalah infeksi. Sedangkan di negara maju, FUO paling umum disebabkan oleh penyakit inflamasi noninfeksi. Jika dilihat berdasarkan letak geografis, penyakit infeksi semakin banyak ditemukan di Asia, sedangkan di Eropa paling sering ditemukan FUO yang tidak terdiagnosis.[3,13]

Indonesia

Riset tentang epidemiologi FUO di Indonesia saat ini masih kurang. Menurut data penelitian demam berkepanjangan pada kelompok usia pediatrik, penyebab masih didominasi oleh penyakit infeksi.[14]

Berdasarkan penelitian Latupeirissa pada anak-anak di RSUP Fatmawati, Jakarta pada tahun 2008-2010 menunjukkan bahwa mayoritas penyebab demam berkepanjangan adalah penyakit infeksi (97%). Penyakit yang mendominasi adalah demam tifoid, tuberkulosis paru, dan infeksi saluran kemih. Agen infeksius yang paling banyak ditemukan pada riset ini adalah Salmonella typhi dan Escherichia coli. [15]

Penelitian oleh Bakry et al di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pada anak menunjukkan bahwa etiologi terbanyak pada demam berkepanjangan adalah penyakit infeksi (80%), selanjutnya adalah penyakit kolagen vaskular sebanyak 6%, diikuti dengan penyakit keganasan (5%), dan tidak terdiagnosis (9%).[16]

 

Referensi

3. F. M. Fusco, R. Pisapia et al. Fever of unknown origin (FUO): which are the factors influencing the final diagnosis? A 2005-2015 systematic review. BMC Infectious Diseases (2019) 19:653
13. I. Brown, N. A. Finnigan. Fever of Unknown Origin (FUO). Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532265/#_NBK532265_pubdet_
16. Army Bakry B, Roland Tumbelaka A, Chair I. Etiologi dan karakteristik demam berkepanjangan pada anak di RS Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Sari Pediatri 2008;10:83-8.

Etiologi Fever of Unknown Origin
Diagnosis Fever of Unknown Origin

Artikel Terkait

  • Red Flag Limfadenopati Servikal
    Red Flag Limfadenopati Servikal
  • Penanganan TB-HIV
    Penanganan TB-HIV
  • Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
    Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
  • Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
    Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
  • Skrining dan Profilaksis TB pada Bayi dengan Ibu TB Aktif
    Skrining dan Profilaksis TB pada Bayi dengan Ibu TB Aktif

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Desi Rahmawaty
6 hari yang lalu
Tata laksana untuk pasien gagal pengobatan TB suspek MDR
Oleh: dr. Desi Rahmawaty
2 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya.Apa yang sebaiknya dilakukan jika ada pasien TB lini 1 pada bulan kelima sputum BTA masih positif sehingga dinyatakan gagal...
dr. Ranti Phussa
06 Desember 2022
Rujukan konsultasi dan pemeriksaan untuk tuberkulosis Kulit - Kulit Ask the Expert
Oleh: dr. Ranti Phussa
1 Balasan
Selamat siang, dr. Risty Hafinah, Sp.DVIzin bertanya dok, apabila kita menemui adanya pasien remaja dengan riwayat pengobatan TB yang datang ke praktik...
Anonymous
01 Desember 2022
Skrining anak yang kontak dengan pasien TB aktif - Anak Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO DokterUntuk anak berusia <5 tahun yang ada kontak erat dengan pasien TB aktif, apakah sebaiknya dilakukan skrining TB? Pemeriksaan apakah yang dianjurkan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.