Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Indikasi dan Dosis Methylprednisolone general_alomedika 2022-04-06T12:51:02+07:00 2022-04-06T12:51:02+07:00
Methylprednisolone
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Methylprednisolone

Oleh :
dr. Tanessa Audrey Wihardji
Share To Social Media:

Indikasi methylprednisolone adalah sebagai antiinflamasi atau imunosupresan, tatalaksana status asmatikus, reaksi penolakan pada transplantasi organ, dan kondisi alergi.

Antiinflamasi atau Imunosupresan

Sebagai antiinflamasi atau imunosupresan, methylprednisolone dapat diberikan secara intraartikular, intralesi, intramuskular, intravena, ataupun oral.

Intraartikular

Methylprednisolone intraartikular dapat digunakan sebagai terapi adjuvan eksaserbasi akut pada gout arthritis, episode akut atau subakut bursitis, tenosinovitis akut, epikondilitis, rheumatoid arthritis, dan synovitis osteoarthritis. Dosis dapat diberikan sebagai berikut :

  • Sendi kecil: Methylprednisolone 4-10mg
  • Sendi sedang: Methylprednisolone 10-40 mg
  • Sendi besar: Methylprednisolone 20-80 mg.

Intralesi

Methylprednisolone intralesi diindikasikan pada alopecia areata, discoid lupus eritematosus, keloid, hipertrofi lokal, lesi inflamatori granuloma anular, liken planus, neurodermatitis, plak psoriasis, dan aponeurosis.

Dosis yang dapat diberikan adalah 20-60 mg, dapat diulang 1-5 minggu sesuai respon pasien.

Intramuskular dan Intravena

Methylprednisolone intramuskular dan intravena diindikasikan pada kondisi alergi berat, misalnya reaksi hipersensitivitas obat, reaksi transfusi, dermatitis kontak alergi, dermatitis atopik, rhinitis alergi, penyakit paru obstruktif kronik, asthma, dan sindrom Stevens-Johnson.

Dosis injeksi intramuskular adalah :

  • Dewasa: 10-80 mg sekali sehari setiap 1-2 minggu.
  • Anak: 0,5-1,7 mg/kg/hari setiap 6-12 jam.

Dosis injeksi intravena adalah:

  • Dewasa: 10-500 mg/hari diberikan secara perlahan (selama 5 menit jika ≤250 mg, dan selama 30 menit jika >250 mg)
  • Anak: 0,5-1,7 mg/kg/hari setiap 6-12 jam. Dapat pula diberikan secara pulse therapy dengan dosis 15-30 mg/kg/dosis diberikan secara perlahan setidaknya 30 menit sekali sehari selama 3 hari.

Oral

Dosis pada pemberian per oral adalah :

  • Dewasa: 2-60 mg dalam 1-4 dosis terbagi sesuai keparahan inflamasi dan respon terapi.
  • Anak: 0,5-1,7 mg/kg/hari setiap 6-12 jam.

Status Asthmatikus

Methylprednisolone dapat digunakan dalam tatalaksana status asthmatikus dengan dosis sebagai berikut :

  • Dewasa: 40-80 mg intravena dapat diulang sesuai respon pasien.

    • Anak: 1 mg/kg intravena setiap 6 jam dalam hari pertama

Reaksi Penolakan Pascatransplantasi

Segera setelah transplantasi, pasien dapat diberikan methylprednisolone dengan dosis :

  • Dewasa: 0,5-1 g setiap 24 jam, diberikan hingga pasien stabil. Biasanya tidak lebih dari 48-72 jam.
  • Anak: 10-20 mg/kg/hari hingga 3 hari. Maksimal 1000 mg/hari.

Setelah itu, umumnya pasien diberikan kortikosteroid oral jangka panjang. Kortikosteroid yang umum digunakan adalah prednison.

Lupus Nefritis Sistemik

Pada pasien dewasa, methylprednisolone 0,5-1 gram intravena diberikan selama 1 jam sekali sehari selama 3 hari.

Dosis untuk anak diberikan 30 mg/kg intravena setiap hari hingga 6 kali pemberian.

Dermatosis yang Responsif Kortikosteroid

Oleskan methylprednisolone 0,1% sediaan krim atau salep secara merata dan tipis ke bagian lesi kulit 1 kali sehari, maksimal selama 12 minggu untuk dewasa dan 4 minggu untuk anak. [6,12-14]

Referensi

6. MIMS. https://www.mims.com. [Online]. Available from: https://www.mims.com/indonesia/drug/info/methylprednisolone?mtype=generic.
12. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Pedoman diagnosis & Penatalaksanaan Asma di Indonesia. Available from: https://www.klikpdpi.com/konsensus/asma/asma.pdf.
13. Global Initiative for Asthma. Global Strategy for Asthma Management and Prevention. 2018. Available from: https://ginasthma.org/2018-gina-report-global-strategy-for-asthma-management-and-prevention/.
14. Torrelo A. Methylprednisolone aceponate for atopic dermatitis. International Journal of Dermatology, 2017. 56(6): 691–697. doi:10.1111/ijd.13485

Formulasi Methylprednisolone
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Pedoman Klinis Tapering Off Penggunaan Kortikosteroid
    Pedoman Klinis Tapering Off Penggunaan Kortikosteroid
  • Glukokortikoid Pada Terapi Croup Mengurangi Risiko Rawat di Rumah Sakit dan Serangan Ulang
    Glukokortikoid Pada Terapi Croup Mengurangi Risiko Rawat di Rumah Sakit dan Serangan Ulang
Diskusi Terkait
dr.Ulfa Zora
20 April 2020
Penggunaan methylprednisolone pada pasien dengan keluhan sulit menelan di masa pandemi
Oleh: dr.Ulfa Zora
7 Balasan
Pagi dok, saya mau bertanya pada pasien dengan keluhan sulit menelan dalam kondisi pandemi seperti ini, apakah masi bisa kita gunakan methylprednisolon untuk...
dr. Ni Luh Putu Wulan Budyawati
17 Februari 2019
Pedoman Tappering off Metilprednisolon pada Pseudotumor Mata
Oleh: dr. Ni Luh Putu Wulan Budyawati
4 Balasan
AlodokterIzin konsul dok laki-laki 50 tahun mengalami edema di palpebra superior dan inferior kanan kiri, pemeriksaan lainnya normal kecuali ada baker cyst...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.