Doctor icon

Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Croup karyanti 2025-03-13T10:16:28+07:00 2025-03-13T10:16:28+07:00
Croup
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Croup

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Croup adalah inflamasi pada sistem pernapasan bagian laring, trakea, dan bronkus yang umumnya disebabkan oleh infeksi virus. Croup umumnya menyerang anak usia di bawah 5 tahun. Croup dapat menyebabkan stridor inspirasi dan batuk menggonggong. Laryngotracheitis, laryngotracheobronchitis, dan laryngotracheobronchopneumonitis termasuk dalam spektrum croup.[1,2]

Infeksi virus terdeteksi pada hingga 80% kasus croup. Virus parainfluenza tipe 1 merupakan penyebab tersering. Etiologi virus lainnya antara lain respiratory syncytial virus (RSV), adenovirus, diikuti oleh virus influenza tipe A dan B, enterovirus, rhinovirus, dan virus measles.[1-5]

X-ray Croup pra-paska bronkoskopi. Sumber: anonim, Openi, 2009. X-ray Croup pra-paska bronkoskopi. Sumber: Openi, 2009.

Diagnosis croup dapat ditegakkan secara klinis dengan temuan khas berupa batuk menggonggong atau "seal-like barking" cough secara tiba-tiba, stridor inspirasi, suara serak, dan dyspnea yang umumnya memburuk pada malam hari. Pemeriksaan diagnostik tambahan dapat dilakukan jika gambaran klinis atipikal, untuk menyingkirkan diagnosis banding.[1-3]

Penatalaksanaan croup dilakukan berdasarkan derajat keparahan penyakit yang diukur menggunakan sistem skoring Westley Croup. Pemberian dexamethasone terbukti bermanfaat dalam memperbaiki gejala croup pada tingkat keparahan apapun. Penambahan nebulisasi epinefrin dilaporkan bermanfaat memperbaiki gejala dan mengurangi lama rawat inap pada croup derajat sedang hingga berat.[1-3,5]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Khrisna Rangga Permana

Referensi

1. Smith DK, McDermott AJ, Sullivan JF. Croup: Diagnosis and Management. Am Fam Physician. 2018 May 1;97(9):575-580.
2. Sizar O, Carr B. Croup. [Updated 2023 Jul 24]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025 Jan-.
3. Defendi GL. Croup. Medscape. Updated January 18, 2024.
4. Bhatia R. Croup (Laryngotracheobronchitis). In: MSD Manual Professional Version. Merck & Co., Inc. Updated 2024.
5. Bjornson C, Johnson D. Croup. BMJ Best Practice. Updated April 28, 2023.

Patofisiologi Croup

Artikel Terkait

  • Peran Kortikosteroid dalam Penanganan Croup pada Anak
    Peran Kortikosteroid dalam Penanganan Croup pada Anak
  • Glukokortikoid pada Terapi Croup Mengurangi Risiko Rawat di Rumah Sakit dan Serangan Ulang
    Glukokortikoid pada Terapi Croup Mengurangi Risiko Rawat di Rumah Sakit dan Serangan Ulang
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:09
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 09 Mei 2025, 22:03
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
3 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.