Pendahuluan Psoriasis
Psoriasis adalah penyakit multisistem kronis yang merubah siklus hidup sel kulit, dengan dominasi gejala di bagian kulit dan sendi. [1,2] Psoriasis bermanifestasi sebagai plak / kerak kemerahan yang tertutupi oleh skuama tebal berwarna putih keperakan dengan area predileksi terbanyak pada bagian ekstensor tubuh dan kulit kepala, namun pada dasarnya psoriasis juga dapat timbul di daerah lain pada kulit tubuh. [3]
Psoriasis merupakan akibat dari hiperproliferasi keratinosit pada epidermis dengan peningkatan kecepatan siklus hidup atau pergantian (turnover) sel epidermal, dimana etiologinya masih belum diketahui pasti. Namun terdapat bukti bahwa faktor genetik, sistem imun, dan lingkungan berperan penting sebagai bagian dari beberapa penyebab psoriasis. [4]
Prevalensi dari psoriasis di berbagai negara bervariasi dengan rentang 0.09% sampai 11.43%, membuat psoriasis menjadi permasalahan global yang serius dengan setidaknya sekitar 100 juta jiwa di seluruh dunia mengalaminya. Sekitar 10%-25% pasien juga terkena artritis psoriatik yang akan menyebabkan nyeri dan bengkak pada persendian. Psoriasis dapat terjadi baik pada wanita maupun pria, pada usia berapapun, dan cenderung dapat kambuh berulang kali. [3,5]
Psoriasis memiliki berbagai faktor penyebab dan gejala yang kerap sulit diprediksi. Psoriasis juga memiliki faktor pencetus eksternal dan internal seperti trauma ringan, sinar matahari, stress, obat-obatan sistemik dan infeksi. Komorbiditas pada psoriasis meliputi artritis, penyakit kardiovaskular, sindrom metabolik, IBD (inflammatory bowel disease) dan depresi. [1,3]
Psoriasis dapat diklasifikasikan berdasarkan deskripsi morfologinya, menjadi psoriasis plak, psoriasis inverse (fleksural), psoriasis eritrodermik, psoriasis pustular, psoriasis guttate (tetesan), psoriasis pada kuku, dan artritis psoriatik.[1]
Tujuan utama dari pengobatan psoriasis adalah untuk memperlambat pertumbuhan sel kulit.[2] Pengobatan didasari oleh area permukaan kulit yang terlibat, lokasi tempat lesi, ada atau tidaknya artritis, dan ketebalan dari plak juga skuama [4]
