Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Immune Thrombocytopenic Purpura general_alomedika 2023-01-19T09:12:48+07:00 2023-01-19T09:12:48+07:00
Immune Thrombocytopenic Purpura
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Immune Thrombocytopenic Purpura

Oleh :
dr. Michael Sintong Halomoan
Share To Social Media:

Immune thrombocytopenic purpura (ITP) atau yang dulu dikenal dengan idiopathic thrombocytopenic purpura merupakan kelainan perdarahan yang disebabkan oleh destruksi prematur trombosit yang meningkat akibat adanya autoantibodi yang mengikat antigen di trombosit.

Pada anak-anak, ITP merupakan kasus akut yang biasanya didahului oleh infeksi dan dapat sembuh sendiri (self-limiting disease). Pada orang dewasa, ITP merupakan kasus kronik, meskipun pada beberapa pasien penyembuhan spontan dapat terjadi beberapa bulan setelah penegakan diagnosis.[1,2]

ITP comp

Terdapat berbagai mekanisme terhadap patogenesis ITP. Pasien dengan ITP mengalami produksi antibodi IgG anti platelet yang selanjutnya berikatan pada trombosit dan menandainya untuk dihancurkan di limpa dan hati. Mekanisme lain melibatkan sel T-helper yang abnormal dengan peningkatan reaktivitas terhadap trombosit pada pasien dengan ITP.

Selain itu, terdapat mekanisme melibatkan terganggunya fungsi sel dendritik pada respon inflamasi sebagai antigen presenting cells yang paling efisien, sehingga menyebabkan terjadinya penyakit autoimun, salah satunya ITP. Mekanisme terakhir melibatkan gangguan fungsi megakariosit pada lingkungan mikro sumsum tulang (bone marrow niche) yang menyebabkan gangguan produksi trombosit.[3,4]

Gambaran gejala yang terjadi pada pasien dengan ITP berupa munculnya petekie atau purpura secara mendadak, perdarahan mukosa, dengan pemeriksaan fisik yang biasanya normal selain gambaran lesi kulit.

Pemeriksaan penunjang yang didapatkan berupa trombositopenia berat yang biasanya tidak diikuti kelainan hemoglobin, leukosit dan hitung jenis, serta bleeding time memanjang. Pemeriksaan aspirasi sumsum tulang dapat dilakukan bila terapi gagal atau terdapat organomegali.[2,3]

Terapi pada ITP dapat berupa observasi, medikamentosa, dan transfusi. Observasi dan edukasi dilakukan pada pasien ITP dengan gejala ringan, mengingat ITP merupakan self-limiting disease.

Intravenous immunoglobulin (IVIg) atau kortikosteroid seperti methylprednisolone dapat diberikan pada pasien yang mengalami perdarahan mukokutaneus. Transfusi suspensi trombosit dapat diberikan pada trombositopenia berat dengan perdarahan mukosa. Pada beberapa kasus, tindakan bedah, seperti splenektomi, dilakukan pada pasien ITP dengan splenomegali.[1-3]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

1. Kasper DL, Hauser SL, Jameson JL, Fauci AS, Longo DL, Loscalzo J, editors. Harrison's principles of internal medicine. New York: McGraw-Hill; 2015.
2. Pudjiadi AH, Hegar B, Handryastuti S, et al. Pedoman Pelayanan Klinis Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2011
3. Kliegman RM, St Geme JW, Blum NJ, et al. Nelson Textbook of Pediatrics 21st edition. Philadelphia: Elsevier; 2016
4. Zufferey A, Kapur R, Semple JW. Pathogenesis and therapeutic mechanisms in immune thrombocytopenia (ITP). Journal of clinical medicine. 2017 Feb;6(2):16.

Patofisiologi Immune Thrombocyto...

Artikel Terkait

  • Evaluasi Purpura dan Petekie pada Anak
    Evaluasi Purpura dan Petekie pada Anak
  • Pedoman Tata Laksana Immune Thrombocytopenic Purpura oleh American Society of Hematology 2019
    Pedoman Tata Laksana Immune Thrombocytopenic Purpura oleh American Society of Hematology 2019
Diskusi Terkait
dr.Intan Meiripalta
14 Desember 2022
Lebam pada kulit dan bintik-bintik perdarahan di bawah kulit
Oleh: dr.Intan Meiripalta
2 Balasan
Alo dokter izin diskusi dok. Pasien perempuan 21 tahun mengeluhkan bintik-bintik merah pada kulit serta terdapat lebam hampir sebagian tubuh. Pasien...
Anonymous
09 Agustus 2022
Pasien anak perempuan usia 9 tahun dengan Purpura
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dok, saya ingin bertanya dok,pasien anak perempuan, usia 9 tahun, mengeluhkan ruam merah di tungkai kanan dan kiri sejak 3 hari yg lalu, awalnya seperti...
dr.Fanana Firdaus
13 Maret 2022
Pasien wanita usia 78 tahun dengan bercak merah dan gatal
Oleh: dr.Fanana Firdaus
4 Balasan
Pasien wanita usia 78 thn, dtg dg keluhan muncul bercak kemerahan + gatal di tungkai bawah bilateral sejak 5bln yg lalu. sudah berobat ke berbagai klinik...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.