Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Uveitis general_alomedika 2025-08-21T10:58:50+07:00 2025-08-21T10:58:50+07:00
Uveitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Uveitis

Oleh :
dr. Sherly Kurniawan
Share To Social Media:

Uveitis merupakan peradangan traktus uvea, yang terbagi menjadi komponen anterior dan posterior. Di komponen anterior, uvea terdiri dari iris dan badan siliar, sedangkan di komponen posterior, uvea terdiri dari koroid.

Pada uveitis anterior, peradangan pada iris disebut sebagai iritis. Bila badan siliar juga mengalami peradangan, maka kasus disebut sebagai iridosiklitis. Pada kasus uveitis posterior, peradangan yang terjadi dapat berupa koroiditis atau korioretinitis. Bila ada peradangan di antara komponen anterior dan posterior (pada vitreous), maka kasus disebut sebagai uveitis intermediate. Peradangan juga dapat terjadi di seluruh bagian uvea, yang disebut sebagai panuveitis.[1–3]

Uveitis new-min Openi, 2009.

Etiologi uveitis sangat bervariasi, yakni bisa berupa etiologi idiopatik, trauma, infeksi, penyakit radang sistemik yang dimediasi oleh sistem imun, dan sindrom uveitis yang terbatas pada mata. Uveitis dapat menimbulkan komplikasi berupa kebutaan. Penyakit ini dilaporkan sebagai penyebab kebutaan keempat paling sering pada populasi usia produktif di negara berkembang.[4]

Diagnosis uveitis dapat dimulai dengan anamnesis ada tidaknya rasa nyeri pada mata, fotofobia, dan gangguan penglihatan. Pemeriksaan fisik mungkin menunjukkan mata merah tergantung pada jenis uveitis yang dialami. Pada uveitis anterior, pemeriksaan slit-lamp bisa menunjukkan presipitat keratik di endotelium, flares, dan hipopion. Untuk uveitis posterior, funduskopi dengan dilatasi pupil perlu dilakukan.[3,5]

Penatalaksanaan uveitis yang dilakukan di fasilitas kesehatan primer umumnya hanya berupa pemberian analgesik dan rujukan ke oftalmologis dalam waktu 24 jam. Setelah itu, oftalmologis mungkin memberikan kortikosteroid dan agen sikloplegik.[3]

Referensi

1. Boyd K. What is Uveitis?. American Academy of Ophthalmology. 2021. https://www.aao.org/eye-health/diseases/what-is-uveitis
2. Duplechain A, Conrady CD, Patel BC, et al. Uveitis. StatPearls Publishing. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK540993/
3. Muchatuta MN. Iritis and Uveitis. Medscape. 2019. https://emedicine.medscape.com/article/798323-overview
4. Sitompul R. Diagnosis dan penatalaksanaan uveitis dalam upaya mencegah kebutaan. E-Jurnal Kedokteran Indonesia. 2016;4(1):60–70. http://journal.ui.ac.id/index.php/eJKI/article/viewFile/5913/3667
5. National Organization for Rare Disorders. Posterior uveitis. In: Rare disease database. 2019. https://rarediseases.org/rare-diseases/posterior-uveitis/

Patofisiologi Uveitis

Artikel Terkait

  • Membedakan Penyebab Emergensi dan Nonemergensi dari Flashes dan Floaters
    Membedakan Penyebab Emergensi dan Nonemergensi dari Flashes dan Floaters
  • Efikasi Implan Kortikosteroid untuk Uveitis Kronis Non-Infeksi
    Efikasi Implan Kortikosteroid untuk Uveitis Kronis Non-Infeksi
Diskusi Terbaru
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 2 jam yang lalu
Trending! TOP 5 Artikel di Bulan September 2025! 🥰
Oleh: dr. ALOMEDIKA
1 Balasan
ALO Dokter!Di bulan September 2025 yang ceria ini, yuk simak TOP 5 artikel ALOMEDIKA berikut:  1. Perlukah Probiotik untuk Konstipasi Fungsional Anak-Anak -...
Anonymous
Dibalas 9 menit yang lalu
Bagaimana membimbing balita untuk defekasi normal
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, TS sekalian....punten...Saya ketemu kasus, balita usia 2 tahun sulit utk dibimbing meneran saat defekasi....Biasanya per 2-3 hari....tapi kadang...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 23 jam yang lalu
IKUTI MOOC 1 - Nutrisi Ibu Hamil: Multiple Micronutrient Supplements (MMS) sebagai Solusi Global
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter! Semakin kenal maka semakin sayang! Segera daftar, ikuti, dan selesaikan posttest MOOC Nutrisi Ibu Hamil: Multiple Micronutrient Supplements (MMS)...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.