Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Methylprednisolone general_alomedika 2022-07-29T10:54:29+07:00 2022-07-29T10:54:29+07:00
Methylprednisolone
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Methylprednisolone

Oleh :
dr.Eveline Yuniarti
Share To Social Media:

Penggunaan methylprednisolone pada kehamilan berpotensi menyebabkan efek buruk pada fetus. Pada ibu menyusui, methylprednisolone dikeluarkan melalui ASI.

Penggunaan pada Kehamilan

Menurut FDA, methylprednisolone masuk dalam kategori C. Artinya, studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.

TGA juga memasukkan methylprednisolone dalam kategori C. Kategori ini diperuntukkan bagi obat-obatan yang karena efek farmakologisnya telah menyebabkan atau diduga menyebabkan efek berbahaya pada janin manusia atau neonatus tanpa menyebabkan malformasi. Efek ini mungkin reversibel.

Methylprednisolone dilaporkan memiliki kemampuan melewati plasenta hampir sama dengan prednisolone. Konsentrasi yang mencapai janin hanya 1/8 hingga 1/10 dari yang diserap ibu yang mengonsumsinya. Plasenta sendiri mengonversikan prednisolone menjadi metabolit inaktif, sehingga mengurangi asupan prednisolone janin.[33,34]

Sebuah studi membandingkan penggunaan kortikosteroid, antibodi monoklonal, dan placebo pada penderita ITP yang sedang hamil. Dari sini ditemukan bahwa respon terhadap obat uji menurun dibandingkan pada penderita ITP yang tidak sedang hamil. Tidak ditemukan perbedaan signifikan dalam kejadian perdarahan antepartum dan postpartum, abrupsio plasenta, perdarahan intrakranial pada neonatus, dan persalinan lebih awal baik pada kelompok perlakuan steroid maupun pada kelompok antibodi monoklonal.[35]

Penggunaan pada Ibu Menyusui

Methylprednisolone dikeluarkan ke ASI dalam jumlah yang rendah. Dilaporkan bahwa pada pemberian methylprednisolone intravena 1 gram, kandungan pada ASI sesaat setelah pemberian adalah 3 mg/L, dan pada 4 jam setelah pemberian adalah 1,2 mg/L. Tidak ada efek samping berbahaya terdeteksi pada infant

Pemberian kortikosteroid lewat injeksi intralesi menyebabkan produksi ASI menurun. Produksi ASI dilaporkan kembali meningkat setelah 36 jam, dan kembali normal dalam 24 jam.[39]

 

 

Penulisan pertama: dr. Tanessa Audrey Wihardji

Referensi

33. Kemp MW, Newnham JP, Challis JG, Jobe AH, Stock SJ. The clinical use of corticosteroids in pregnancy. Vol. 22, Human Reproduction Update. Oxford University Press; 2016. p. 240–59.
34. Flint J, Panchal S, Hurrell A, van de Venne M, Gayed M, Schreiber K, et al. BSR and BHPR guideline on prescribing drugs in pregnancy and breastfeeding-Part I: Standard and biologic disease modifying anti-rheumatic drugs and corticosteroids. Rheumatology (United Kingdom). 2016 Sep 1;55(9):1693–7.
35. Sun D, Shehata N, Ye XY, Gregorovich S, de France B, Arnold DM, et al. Corticosteroids compared with intravenous immunoglobulin for the treatment of immune thrombocytopenia in pregnancy. Blood. 2016 Sep 8;128(10):1329–35.
39. Drugs and Lactation Database. Methylprednisolone. National Library of Medicine. 2018. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK501028/

Efek Samping dan Interaksi Obat ...
Kontraindikasi dan Peringatan Me...

Artikel Terkait

  • Pedoman Klinis Tapering Off Penggunaan Kortikosteroid
    Pedoman Klinis Tapering Off Penggunaan Kortikosteroid
  • Glukokortikoid Pada Terapi Croup Mengurangi Risiko Rawat di Rumah Sakit dan Serangan Ulang
    Glukokortikoid Pada Terapi Croup Mengurangi Risiko Rawat di Rumah Sakit dan Serangan Ulang
Diskusi Terkait
dr.Ulfa Zora
20 April 2020
Penggunaan methylprednisolone pada pasien dengan keluhan sulit menelan di masa pandemi
Oleh: dr.Ulfa Zora
7 Balasan
Pagi dok, saya mau bertanya pada pasien dengan keluhan sulit menelan dalam kondisi pandemi seperti ini, apakah masi bisa kita gunakan methylprednisolon untuk...
dr. Ni Luh Putu Wulan Budyawati
17 Februari 2019
Pedoman Tappering off Metilprednisolon pada Pseudotumor Mata
Oleh: dr. Ni Luh Putu Wulan Budyawati
4 Balasan
AlodokterIzin konsul dok laki-laki 50 tahun mengalami edema di palpebra superior dan inferior kanan kiri, pemeriksaan lainnya normal kecuali ada baker cyst...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.