Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Konjungtivitis general_alomedika 2022-11-30T10:49:28+07:00 2022-11-30T10:49:28+07:00
Konjungtivitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-Prescription

Pendahuluan Konjungtivitis

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Konjungtivitis merupakan suatu peradangan atau infeksi pada lapisan konjungtiva mata. Lapisan konjungtiva adalah membran mukosa transparan yang berfungsi untuk melubrikasi dan melapisi bagian luar dari mata. Konjungtivitis ditandai dengan adanya inflamasi, pembengkakan pada jaringan konjungtiva, dilatasi dari pembuluh-pembuluh darah di sekitarnya, ocular discharge, dan nyeri.[1]

Berdasarkan awitannya, konjungtivitis terbagi menjadi 2 yakni akut dan kronik. Konjungtivitis akut berlangsung selama 3–4 minggu, sedangkan konjungtivitis kronik berlangsung lebih dari 4 minggu.

Konjungtivitis-min

Sementara itu, berdasarkan etiologinya, konjungtivitis dapat disebabkan oleh infeksi maupun non-infeksi. Konjungtivitis infeksi dapat disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, jamur, hingga parasit. 80% kasus disebabkan oleh virus yakni Adenovirus. Konjungtivitis non-infeksi disebabkan oleh iritasi, alergen, mata kering, paparan zat kimia, ataupun toksin.[2]

Pada anamnesis, pasien akan mengeluhkan mata merah. Dokter perlu menanyakan mengenai keluhan yang dialami, awitan gejala, melibatkan satu atau kedua mata, riwayat pengobatan sebelumnya, gangguan penglihatan, fotofobia, hingga tipe discharge yang keluar dari mata. Pada pemeriksaan fisik, perlu dilakukan pemeriksaan tajam penglihatan. Pada inspeksi mata bisa didapatkan hiperemis, edema, dan injeksi konjungtiva. Perhatikan juga temuan spesifik berdasarkan etiologi konjungtivitis, misalnya cobblestone pada konjungtivitis alergi.

Pemeriksaan penunjang tidak rutin dilakukan pada kasus konjungtivitis. Namun, apabila kondisi konjungtivitis sudah dialami berulang-ulang kali, resisten terhadap pengobatan, ada kecurigaan infeksi akibat chlamydia maupun gonorrhea, konjungtivitis infeksi pada neonatus, dan discharge purulen yang berlebihan pada orang dewasa, maka perlu dilakukan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan dapat berupa pewarnaan Gram, kultur, dan PCR (polymerase chain reaction).[1,2]

Penatalaksanaan konjungtivitis meliputi tindakan suportif seperti kompres dingin, irigasi mata, dan tetes air mata buatan. Terapi medikamentosa dapat berupa pemberian vasokonstriktor dan antihistamin. Antibiotik tetes mata diberikan apabila memang terbukti adanya infeksi akibat bakteri.[1-3]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Saphira Evani

Referensi

1. Azari AA, Arabi A. Conjunctivitis: A Systematic Review. J Ophthalmic Vis Res. 2020; 15(3):372-395.
2. Ryder EC, Benson S. Conjunctivitis. StatPearls. NCBI. 2022
3. Chigbu D, Labib B. Pathogenesis and management of adenoviral keratoconjunctivitis. Infect Drug Resist. 2018; 11 : 981–993.

Patofisiologi Konjungtivitis

Artikel Terkait

  • Memilih Sediaan Topikal Mata yang Sesuai untuk Pasien
    Memilih Sediaan Topikal Mata yang Sesuai untuk Pasien
  • Edukasi Cara Penggunaan Obat Tetes Mata dengan Benar
    Edukasi Cara Penggunaan Obat Tetes Mata dengan Benar
  • Mengapa Antibiotik Masih Diberikan pada Konjungtivitis Virus?
    Mengapa Antibiotik Masih Diberikan pada Konjungtivitis Virus?
  • Resistensi Antibiotik Mata Topikal
    Resistensi Antibiotik Mata Topikal
  • Penggunaan Obat Mata Topikal pada Anak-Anak
    Penggunaan Obat Mata Topikal pada Anak-Anak

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
21 Februari 2023
Apakah tata laksana konjungtivitis viral membutuhkan tetes mata antibiotik?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alodokter, izin bertanya. Saya ada mendapatkan pasien anak berumur 5th dengan mata merah kanan dan kiri sudah 2 hari. Awalnya mata kanan terlebih dahulu lalu...
dr. Hudiyati Agustini
08 Februari 2023
Profilaksis Oftalmia Neonatorum: Apakah Masih Relevan? - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter, Apakah Dokter masih menerapkan pemberian tetes mata antibiotik profilaksis pada bayi baru lahir? Sebenarnya, tindakan ini bertujuan untuk...
Anonymous
19 Januari 2023
Penggunaan salep antibiotik pada mata bayi baru lahir
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Apakah pemberian salep antibiotik pada kelopak mata semua bayi baru lahir masih relefan untuk mencegah konjungtivitis ??Kalau iya, rekomendasi salep yang...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.