Pendahuluan Transplantasi Hati
Transplantasi hati atau transplantasi hepar merupakan suatu prosedur life saving yang dapat dilakukan pada pasien end-stage liver disease (ESLD), namun masih sangat sedikit dilakukan di Indonesia.
Transplantasi hati sudah berkembang dari suatu prosedur bersifat eksperimental yang hanya dilakukan pada pasien yang sakit berat hingga ke suatu tindakan life saving yang dilakukan pada pasien dengan end-stage liver disease (ESLD).[1]

Sirosis hati merupakan penyebab kematian nomor 12 terbesar di Amerika Serikat, dengan death rate sebanyak 9,2 kasus per 100,000 orang. Walau demikian, permintaan untuk transplantasi hati sangat tinggi melebihi jumlah donor yang tersedia. Pada tahun 2013, sebanyak 15,806 pasien masih masuk dalam daftar antrian transplantasi hati.[2]
Di Indonesia, hingga saat ini belum ada kasus transplantasi hati dengan donor yang sudah meninggal. Sejak tahun 2010, hanya terdapat 9 kasus transplantasi dengan donor hidup, dengan 6 pasien anak dan 3 pasien dewasa. Hal ini dikarenakan sedikitnya donor serta masalah pada jadwal.[3]