Etiologi Gagal Jantung Akut
Etiologi gagal jantung akut terdiri dari berbagai kelainan pada struktur dan fungsi jantung. Penyebab gagal jantung dapat dibagi menjadi 3 kelompok besar, yakni kelainan miokardium yang umumnya disebabkan oleh iskemia, kelainan pengisian jantung, serta aritmia jantung.[2]
Kelainan Miokardium
Kelainan miokardium jantung dapat terjadi akibat beberapa hal, yakni :
- Penyakit jantung iskemik: skar miokardium, hibernasi miokardium, penyakit arteri koroner epikardium, kelainan mikrosirkulasi koroner, disfungsi endotel
-
Kerusakan karena toksin: substance abuse seperti alcohol use disorder atau cocaine use disorder, logam berat, obat-obatan (albuterol, ergotamin, serta agen kemoterapi seperti doxorubicin, paclitaxel), dan radiasi
-
Kerusakan yang dimediasi imun dan proses inflamasi: dapat disebabkan oleh infeksi (virus maupun protozoa seperti Trypanosoma cruzi) maupun penyebab noninfeksi (rheumatoid arthritis dan lupus eritematosus sistemik)
-
Adanya infiltrasi: dapat berhubungan dengan keganasan (misalnya limfoma, kanker payudara) atau tidak berhubungan dengan keganasan, seperti amiloidosis, sarkoidosis, dan hemokromatosis
-
Kelainan metabolik: dapat berupa kelainan hormonal seperti penyakit tiroid, diabetes, dan nutrisional seperti obesitas
- Kelainan genetik: restriktif kardiomiopati, distrofi muskular, laminopati[2,5,6]
Kelainan Pengisian Jantung
Kelainan pengisian jantung dapat terjadi akibat beberapa hal, yakni :
- Hipertensi
- Defek struktural pada katup dan miokardium: defek didapat seperti penyakit katup mitral, aorta, pulmonal, dan trikuspid maupun kongenital seperti defek septum atrium dan ventrikel
- Penyakit perikardium dan endomiokardium: penyakit perikardium berupa efusi perikarditis dan konstriktif perikarditis, penyakit pada endomiokardium berupa fibroelastosis endokardium, fibrosis endomiokardium, sindrom hipereosinofilia
-
Kondisi output tinggi: sepsis, anemia parah, tirotoksikosis, kehamilan
-
Kelebihan cairan: gagal ginjal akut, penyakit ginjal kronis, dan kondisi iatrogenik lain[2]
Aritmia Jantung
Penyebab aritmia jantung dapat dibagi menjadi dua, yakni :
-
Takiaritmia: aritmia atrium dan ventrikel, misalnya atrial fibrilasi dan ventricular tachycardia
- Bradiaritmia: kelainan nodus sinus, kelainan konduksi[2]
Faktor Risiko
Faktor risiko gagal jantung secara umum dapat dibagi menjadi faktor risiko kardiovaskular, nonkardiovaskular, dan faktor risiko lainnya.
Faktor Risiko Kardiovaskular
Faktor risiko kardiovaskular terdiri dari adanya riwayat :
- Sindrom koroner akut
- Takiaritmia
- Hipertensi dan hipertensi emergensi
- Infeksi pada jantung: miokarditis, endokarditis infektif
- Emboli paru akut
- Diseksi aorta
- Tamponade jantung
-
Takotsubo cardiomyopathy
- Penyebab mekanik: ruptur miokard akibat sindroma koroner akut, regurgitasi mitral akut, trauma kardiak, kelainan mekanik (katup prostetik), ataupun diseksi aorta [2,7]
Faktor Risiko Nonkardiovaskular
Faktor risiko nonkardiovaskular terdiri dari riwayat :
- Sepsis
-
Penyakit paru: penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), emboli paru, pneumonia
- Gangguan ginjal
- Anemia
-
Endokrin: hipertiroidisme atau hipotiroidisme, ketoasidosis diabetik
-
Alcohol use disorder[2,7]
Faktor Risiko Lainnya
Faktor risiko lain terdiri dari riwayat :
- Komplians yang buruk: tidak patuh minum obat, tidak patuh menjaga restriksi garam dan cairan
- Konsumsi garam dan cairan yang berlebih
- Konsumsi obat-obatan, seperti obat antiinflamasi non steroid (OAINS) dan tiazolidinedion
- Komplikasi perioperatif
- Aktivitas fisik berlebih
- Stres emosional
- Kehamilan [2,7]