Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Gagal Jantung Akut general_alomedika 2023-01-26T10:41:59+07:00 2023-01-26T10:41:59+07:00
Gagal Jantung Akut
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Gagal Jantung Akut

Oleh :
dr. Michael Sintong Halomoan
Share To Social Media:

Patofisiologi gagal jantung akut didasari oleh adanya kegagalan pompa jantung yang menyebabkan terjadinya akumulasi dan redistribusi cairan. Berbagai penyakit, baik akut maupun kronik, yang mempengaruhi kondisi struktur maupun fungsi jantung dapat berperan dalam terjadinya gagal jantung akut.[1,2,5]

Disfungsi Sistolik dan Diastolik Ventrikel Kiri

Pada kondisi normal, pengisian ventrikel kiri terdiri dari dua fase. Fase pertama bergantung pada relaksasi miokard yang terjadi secara cepat. Fase ini kemudian diikuti dengan fase kedua yang bergantung pada kontraksi atrium dan perbedaan tekanan antara atrium dan ventrikel. Perbedaan tekanan atrium dan ventrikel sangat dipengaruhi oleh kondisi ventrikel kiri, misalnya adanya kekakuan pada dinding ventrikel.

Pada penyakit jantung akut, seperti iskemia miokard akut, terjadi perubahan mendadak pada fungsi jantung, terutama penurunan fungsi diastolik ventrikel kiri. Penurunan fungsi diastolik ini menyebabkan peningkatan tekanan pengisian (filling pressure) ventrikel kiri dan kongesti paru yang akhirnya menyebabkan gagal jantung.

Selain kondisi penyakit jantung akut, kondisi kronik juga dapat mempengaruhi patofisiologi gagal jantung akut. Ventrikel kiri dapat mengalami gangguan struktur akibat adanya fibrosis maupun hipertrofi yang terjadi dalam jangka waktu panjang dan disebabkan oleh penyakit kronik, seperti diabetes mellitus, hipertensi, penyakit ginjal kronik, stenosis aorta kronik, hingga penuaan. Gangguan struktur ventrikel kiri akan menyebabkan kelainan pada tekanan pengisian ventrikel kiri. Selain itu, gangguan pengisian ini juga dapat disebabkan oleh gangguan irama, seperti atrial fibrilasi.[1,2,5]

Retensi Cairan

Pada kebanyakan pasien gagal jantung akut, tidak ditemukan adanya gangguan pada struktur dan fungsi jantung, namun terdapat adanya peningkatan cairan ekstraseluler atau retensi cairan yang menyebabkan kongesti sistemik. Pada kondisi normal, peningkatan kadar natrium tubuh tidak diikuti dengan pembentukan edema, di mana kadar natrium berlebih mengalami buffer oleh glikosaminoglikan tanpa retensi cairan kompensasi. Namun, bila terjadi gangguan pada fungsi glikosaminoglikan jaringan, edema dapat terjadi.

Adapun retensi natrium terkait dengan peningkatan aktivasi neurohumoral, yaitu sistem renin-angiotensin-aldosteron dan vasopresin, yang menyebabkan retensi air dan garam pada ginjal. Kondisi ini terjadi lama sebelum munculnya gejala gagal jantung akut. Peningkatan aktivasi neurohumoral dapat terjadi pada kondisi kronik sebelumnya, seperti gangguan fungsi ginjal.[1,2,5]

Redistribusi Cairan

Redistribusi cairan merupakan perpindahan mendadak cairan dari sistem pembuluh darah, terutama vena, ke sirkulasi paru tanpa disertai adanya retensi cairan eksogen. Dalam kondisi normal, vena besar menampung seperempat dari volume total darah dan menstabilkan volume preload jantung.

Pada kondisi vasokonstriksi, terjadi penurunan kapasitas vena yang menyebabkan peningkatan volume preload dan volume end-diastolic. Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan beban kerja jantung, sehingga kongesti pada paru dan sistemik dapat terjadi.

Selain vasokonstriksi, faktor mekanik akut lain dapat menyebabkan peningkatan volume preload, seperti regurgitasi katup mitral atau pembentukan defek septum ventrikel mendadak.[1,2,5]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Alexandra Francesca Chandra

Referensi

1. Arrigo M, Jessup M, Mullens W, Reza N, Shah AM, Sliwa K, Mebazaa A. Acute heart failure. Nature Reviews Disease Primers. 2020 Mar 5;6(1):1-5.
2. Dumitru I. Heart Failure. Medscape. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/163062-overview#a7
5. Dharmarajan K, Rich MW. Epidemiology, pathophysiology, and prognosis of heart failure in older adults. Heart failure clinics. 2017 Jul 1;13(3):417-26.

Pendahuluan Gagal Jantung Akut
Etiologi Gagal Jantung Akut

Artikel Terkait

  • Torakosentesis Tidak Bermanfaat pada Kasus Gagal Jantung – Telaah Jurnal Alomedika
    Torakosentesis Tidak Bermanfaat pada Kasus Gagal Jantung – Telaah Jurnal Alomedika
  • Manajemen Ketoasidosis Diabetik pada Pasien Gagal Jantung dan Gagal Ginjal
    Manajemen Ketoasidosis Diabetik pada Pasien Gagal Jantung dan Gagal Ginjal
  • Waspadai Obat yang Dapat Memperparah Kondisi Gagal Jantung Berikut Ini
    Waspadai Obat yang Dapat Memperparah Kondisi Gagal Jantung Berikut Ini
  • Penggunaan Digoxin Pada Gagal Jantung: Keamanan dan Manfaat
    Penggunaan Digoxin Pada Gagal Jantung: Keamanan dan Manfaat
  • BNP dan NT-proBNP sebagai Penanda Diagnosis Gagal Jantung
    BNP dan NT-proBNP sebagai Penanda Diagnosis Gagal Jantung

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 19 Desember 2024, 07:06
Myocarditis dengan ASTO negatif
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, saya mendapatkan pasien anak2 usia 12 tahun datang dengan keluhan muntah2 sering setiap makan dan minum, lemas, keringat dingin. Sampao di IGD...
Anonymous
Dibalas 22 Oktober 2024, 13:26
Tatalaksana hipertensi dengan edema kedua tungkai di puskesmas
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Izin tanya dok, px tidak ada keluhan. Namun pada pemeriksaan kaki edema +/+. Riwayat penyakit hipertensi tidak berobat rutin, TD 150/70. Baiknya penanganan...
Anonymous
Dibalas 30 September 2024, 11:40
Apakah chf dan stroke tidak ada hubungannya?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin diskusi dokter. Pasien 62 th setelah rawat inap dan d rawat oleh 2 sp. SpJp dgn dx chf dan spN dgn dx stroke.. kmdian pasien kontrol stlah rawatan,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.