Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diseksi Aorta general_alomedika 2023-01-25T13:15:51+07:00 2023-01-25T13:15:51+07:00
Diseksi Aorta
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Diseksi Aorta

Oleh :
dr. Audrey Amily
Share To Social Media:

Diseksi aorta adalah robekan pada lapisan dalam dinding aorta, yaitu tunika intima. Kondisi ini dapat mengancam nyawa bila tidak ditangani dengan cepat. Robekan pada tunika intima membentuk false lumen atau saluran palsu antara tunika intima dan tunika media. Darah yang terakumulasi dalam false lumen kemudian menekan sirkulasi lumen aorta yang sesungguhnya. Akibatnya, terjadi penurunan aliran darah ke organ vital atau malperfusi organ.[1]

Diseksi aorta dapat diklasifikasikan berdasarkan 2 sistem yang berbeda, yaitu Stanford dan DeBakey. Kasus diseksi aorta dibedakan sebagai Stanford tipe A (DeBakey I dan II) atau Stanford tipe B (DeBakey III). Selain itu, sistem klasifikasi yang lebih baru juga dapat digunakan, misalnya sistem TEM (Type, Entry, Malperfusion) maupun SVS/STS (Society for Vascular Surgery/Society of Thoracic Surgeons).[1-3,10]

diseksiaortacomp

Gejala yang sering dikeluhkan pasien diseksi aorta adalah nyeri dada mendadak yang sulit dilokalisir. Diseksi aorta sendiri memiliki gejala yang mirip dengan infark miokard dan aneurisma aorta, sehingga dokter membutuhkan pemeriksaan penunjang untuk membedakan diagnosis. Pemeriksaan penunjang yang merupakan baku emas adalah  CT scan dengan kontras.[1]

Penatalaksanaan diseksi aorta dibedakan berdasarkan tipe yang dialami. Pada diseksi aorta tipe A, tindakan pembedahan menjadi pilihan utama. Sementara itu, pada diseksi aorta tipe B, penatalaksanaan farmakoterapi lebih diutamakan.[3]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

1. Juang D, Braverman A, Eagle K. Aortic Dissection. American Heart Association. 2008;118:507-510.
2. Criado FJ. Aortic Dissection. 8th Current Trends in Aortic and Cardiothoracic Surgery. 2011;38(6): 694-700.
3. Fukui T. Management of acute aortic dissection and thoracic aortic rupture. Journal of Intensive Care. 2018;6(15):1-8.
10. Juraszek A, Czerny M, Rylski B. Update in aortic dissection. Trends Cardiovasc Med. 2022 Oct;32(7):456-461. doi: 10.1016/j.tcm.2021.08.008

Patofisiologi Diseksi Aorta

Artikel Terkait

  • Pelebaran Mediastinum pada Rontgen Thorax Pasien Dewasa
    Pelebaran Mediastinum pada Rontgen Thorax Pasien Dewasa
Diskusi Terbaru
dr.Saiful Bahri
Kemarin, 21:21
Sirkumsisi
Oleh: dr.Saiful Bahri
2 Balasan
Alo dokter, ijin sharing terkait penatalaksanaan sirkumsisi. Untuk penggunaan pehacain dengan kandungan lidocaine 20 mg + epinephrine 0,0125 mg atau...
Anonymous
Kemarin, 08:46
Pendekatan pasien dengan ide bunuh diri di telemedicine
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo, DokterMohon pendapat dan Diskusinya apabila kita mendapatkan pasien dengan ide bunuh diri di telemedicine, apakah TS ada tips dalam melakukan anamnesis...
dr.Nur Rachmawati Hanafiah
Kemarin, 04:50
Perawatan luka dekubitus pada penderita diabetes
Oleh: dr.Nur Rachmawati Hanafiah
2 Balasan
Izin bertanya, untuk luka seperti ini, terapi terbaik apa yang bisa dilakukan agar bisa mempercepat proses penyembuhan? Dan bagaimana cara perawatan luka...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.