Pendahuluan Obesitas
Obesitas merupakan suatu kondisi kronik di mana terdapat akumulasi abnormal lemak tubuh (umumnya 20% di atas normal berat badan ideal) yang memiliki berbagai efek terhadap kesehatan. [1]
Obesitas dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, diabetes mellitus tipe 2, stroke, kandung empedu, sindrom hipoventilasi, sleep apnea, berbagai jenis kanker, dan beberapa kondisi dan komorbiditas lainnya terkait fisik, psikososial, dan fungsional. [2]
Kondisi obesitas terjadi akibat ketidakseimbangan asupan energi harian dengan pengeluaran energi. Beberapa sindrom yang dapat menyebabkan obesitas, antara lain sindrom Prader Willi, fragile X, sindrom Wilson Turner, dan sindrom Alstrom. Selain itu, beberapa faktor seperti genetik, metabolik, gaya hidup, dan konsumsi obat-obatan tertentu juga dapat meningkatkan risiko obesitas. [2-5]
Obesitas dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Indeks massa tubuh (IMT) ≥ 25,0 kg/m2 pada dewasa dan >2 SD di atas rata-rata Standar Deviasi IMT pada anak merupakan kategori obesitas berdasarkan WHO.
Penatalaksanaan obesitas adalah berupa modifikasi gaya hidup mencakup konseling, perubahan diet, aktivitas fisik, terapi perilaku, terapi farmakologi, dan tindakan pembedahan. [6-9]