Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Etiologi Ginekomastia general_alomedika 2022-01-17T17:14:22+07:00 2022-01-17T17:14:22+07:00
Ginekomastia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Ginekomastia

Oleh :
dr. Johannes Albert B. SpBP-RE
Share To Social Media:

Etiologi gynecomastia dapat dieksplorasi berdasarkan penyebab dan onset-nya, sehingga gynecomastia berdasarkan etiologinya dapat diklasifikasikan menjadi fisiologis dan patologis. Gynecomastia fisiologi terdiri dari newborn gynecomastia, adolescent gynecomastia, dan senescent gynecomastia. Sedangkan gynecomastia patologis adalah secondary gynecomastia, dan drug induced gynecomastia.

Newborn Gynecomastia

Newborn gynecomastia terjadi segera setelah lahir, yang disebabkan dari hormon ibu selama kehamilan yang masih ada dalam darah bayi. Selain itu, disebabkan juga karena peningkatan konversi prekursor hormon steroid menjadi steroid seks dan lonjakan gonadotropin pada bayi baru lahir. Gynecomastia pada bayi baru lahir ini biasanya bertahan selama beberapa minggu setelah kelahiran, bahkan dapat menyebabkan sekresi air susu yang disebut “witch's milk”. [9,10]

Adolescent Gynecomastia

Adolescent gynecomastia adalah gynecomastia yang terjadi pada masa pubertas. Kondisi ini disebabkan karena kelenjar pituitari yang melepaskan gonadotropin dan merangsang produksi testosteron testis belum sempurna. Selain itu, peningkatan  enzim aromatase yang ada di otot, kulit dan jaringan adiposa, menyebabkan konversi hormon androgen menjadi estrogen dan estrone meningkat. Salah satu faktor risiko terjadinya gynecomastia pada remaja pria ini adalah obesitas. Sekitar 60% anak laki-laki memiliki gynecomastia secara klinis pada usia 14 tahun, bisa bilateral maupun asimetris / unilateral. Ginekomastia pubertas biasanya menghilang dalam 1 - 3 tahun setelah onset. [4,9,10]

Pada adolescent gynecomastia massa fibroglandular terkonsentrasi pada area di bawah areola, serta pada tampilan lateral menunjukkan protrusi dari areola disertai pelebaran areola. Kondisi ini sebagian besar hanya bersifat sementara, namun pada beberapa kasus dapat menetap sehingga menyebabkan perubahan kontur payudara yang signifikan. [1,4]

Senescent Gynecomastia

Senescent gynecomastia terjadi pada pria usia lanjut, umumnya di atas usia 50 tahun. Penyebab ketidakseimbangan hormon pada pria usia lanjut lebih multifaktor, yaitu peningkatan extraglandular aromatization akibat peningkatan total lemak tubuh, konsentrasi LH yang relatif tinggi, juga penurunan produksi  testosteron seiring bertambahnya usia. Selain itu, sex-hormone binding globulin (SHBG) meningkat pada pria usia lanjut, dimana SHBG mengikat testosteron lebih kuat daripada estrogen, sehingga rasio estrogen yang beredar dalam darah meningkat. Serta perlu diperhitungkan pula bahwa pasien usia lanjut umumnya mengonsumsi banyak obat-obatan, yang beberapa diantaranya dapat mengakibatkan gynecomastia. [9,10]

Komponen gynecomastia pada kelompok ini sedikit berbeda, karena jaringan fibrofatty lebih dominan dibandingkan jaringan fibroglandular. Tampilan anterior dan lateral menunjukkan peningkatan jaringan fibrofatty yang merata pada seluruh area payudara.[1]

Pathologic / Secondary Gynecomastia

Pathologic / secondary gynecomastia merupakan gynecomastia karena penyakit yang menyebabkan peningkatan rasio sirkulasi estrogen terhadap androgen. Beberapa penyakit yang dapat menyebabkan gynecomastia adalah :

  • Penyakit yang meningkatkan extraglandular aromatization, seperti penyakit liver kronis, gangguan fungsi ginjal, malnutrisi, hipertiroid, tumor adrenal, dan genetika
  • Penyakit yang menurunkan produksi testosteron dan meningkatkan resistensi androgen, seperti tumor testis, orchitis berat, trauma atau radiasi pada skrotum, atrofi testis karena spinal cord disorder, penderita HIV

  • Hipogonadisme sentral, misalnya kelainan kromosom (Klinefelter syndrome), hiperprolaktinemia yang berefek pada hipotalamus
  • Penyakit yang menyebabkan peningkatan hCG (human chorionic gonadotropin), seperti pada kanker paru, kanker ginjal, kanker traktus gastrointestinal, dan tumor hipofise [2,9,10]

Drug Induced Gynecomastia

Sekitar 20% kasus gynecomastia disebabkan penggunaan obat-obatan atau zat kimia tertentu melalui beberapa mekanisme, yaitu (*bukti lemah) :

  • Estrogen-like atau berikatan dengan reseptor estrogen: krim vaginal estrogen, delousing powder, digoksin, clomiphene, marijuana*

  • Menstimulasi síntesis estrogen: gonadotropins, growth hormone
  • Mensuplai prekursor estrogen aromatizable: androgen eksogen, prekursor androgen (androstenedione, DHEA)
  • Langsung merusak testis: busulfan, nitrosourea, vincristine, ethanol
  • Memblok sintesis testosterone: ketoconazol, spironolactone, metronidazole, etomidate
  • Memblok aksi androgen: flutamide, bicalutamide, finasteride, cyproterone, zanoterone, cimetidine, ranitidin*, spironolactone
  • Menggantikan estrogen yang berasal dari SHBG : spironolactone, ethanol [4,9,10]

Beberapa obat yang dapat menyebabkan gynecomastia dengan mekanisme belum jelas adalah (*bukti lemah) :

  • Obat jantung dan antihipertensi: calcium channel blockers (verapamil, nifedipine, diltiazem), ACE Inhibitors*(captopril, enalapril), alpha-blockers*, amiodarone, methyldopa, reserpine, nitrates
  • Obat psikoaktif: neuroleptics, anxiolytic agents* (diazepam), phenytoin, tricyclic antidepressants, haloperidol, atypical antipsychotic agents
  • Obat penyakit infeksi: antiretroviral untuk HIV/AIDS (efavirenz), isoniazid, ethionamide, griseofulvin, minocycline
  • Penyalahgunaan obat: amphetamines, heroin, methadone

  • Obat lainnya: teofilin, omeprazole, auranofin, diethylpropion, domperidone, penicillamine, sulindac, heparin, methotrexate, statin* [10]

Faktor Risiko

Obesitas dianggap sebagai salah satu faktor risiko terjadinya gynecomastia. Dalam salah satu penelitian, indeks massa tubuh berkorelasi dengan diameter payudara dan terjadinya gynecomastia. Hal ini disebabkan extraglandular aromatization di jaringan lemak sehingga mengubah testosteron dan androstenedion menjadi estradiol. Peningkatan deposisi lemak pada area payudara akibat penambahan berat badan juga dapat memberikan gambaran pseudogynecomastia.[2]

Faktor risiko yang lain, sesuai dengan etiologi, misalnya riwayat mumps, trauma testis, penggunaan alkohol dan obat-obatan, gynecomastia di keluarga, serta riwayat disfungsi seksual, infertilitas ataupun hipogonadisme. [2,9]

Referensi

1. Hammond DC. Atlas of Aesthetic Breast Surgery. China: Elsevier Inc; 2009. 195–208 p.
2. Soliman AT, De Sanctis V, Yassin M. Management of Adolescent Gynecomastia: An Update. Acta Biomed. 2017;88(2):204–13.
4. Nuttall FQ, Warrior RS, Gannon MC. Gynecomastia and drugs: A critical evaluation of the literature. Eur J Clin Pharmacol. 2015;71(5):569–78.
9. Ansstas G. Gynecomastia. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/120858-overview#a1
10. Swerdloff RS, Ng CM. Gynecomastia : Etiology, Diagnosis, and Treatment. Endotext [Internet]. 2019. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK279105/

Patofisiologi Ginekomastia
Epidemiologi Ginekomastia

Artikel Terkait

  • Pemeriksaan Endokrinologi pada Adolescent Gynecomastia
    Pemeriksaan Endokrinologi pada Adolescent Gynecomastia
Diskusi Terbaru
dr.Tirta Adi Prabawa
Kemarin, 22:42
FG throces untuk radang tenggorokan
Oleh: dr.Tirta Adi Prabawa
8 Balasan
Alo dokter. Saya ingin bertanya apakah FG throces bisa dikombinasikan dengan antibiotik lainnya dalam kondisi tertentu? Kalau bisa evidence based nya sprti...
dr.Nina
Kemarin, 14:33
Pindah Keanggotaan IDI
Oleh: dr.Nina
5 Balasan
Alo dokter. Saya sudah mengajukan pindah keanggotaan IDI ditempat yang baru. Berkas-berkasnya juga sudah saya kirim ke admin ditempat yang baru. Saya lihat...
Anonymous
Kemarin, 14:07
Farmakoterapi untuk nyeri perut/ melilit pada kasus diare pada anak
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alodok, izin berdiskusi. Ada kasus anak perempuan berusia 4 tahun dengan BB 24kg mengalami BAB cair sebanyak >5x sejak 1 hari SMRS setelah mengonsumsi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.