Epidemiologi Ginekomastia
Epidemiologi gynecomastia meningkat pada tiga kelompok umur, yaitu pada bayi baru lahir, awal masa remaja, dan pria usia lanjut. Onset tertinggi pada usia 13 - 14 tahun, dan prevalensi semakin berkurang seiring bertambahnya usia.[1,2,9]
Global
Sekitar 60 - 90% bayi baru lahir mengalami gynecomastia transien karena tingginya hormon estrogen saat kehamilan. Sedangkan prevalensi gynecomastia pada remaja sangat bervariasi antar penelitian, yaitu antara 4 - 69%, dengan onset paling dini ditemukan pada usia 10 tahun dan sangat jarang menetap sampai usia di atas 17 tahun. Puncak ketiga adalah gynecomastia pada pria usia lanjut dengan prevalensi 24 - 65%. [1,2,9]
Indonesia
Hingga saat ini belum tersedia data yang dapat menggambarkan prevalensi diagnosis gynecomastia di masyarakat Indonesia.
Mortalitas
Kondisi gynecomastia tidak menyebabkan mortalitas, kecuali pada sebagian kecil kasus yang terkait dengan kanker. Penyakit ginjal dan penyakit hepar juga dapat memicu terjadinya gynecomastia. Kondisi gynecomastia pada remaja, 90% akan menghilang dalam periode beberapa bulan atau tahun. Gynecomastia patologis dan gynecomastia yang disebabkan obat-obatan akan menghilang setelah penyakit dan obat penyebab ditangani. Namun, pembesaran payudara sering tidak dapat menghilang secara komplit, sehingga membutuhkan tindakan operasi. [5,9]