Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Cannabis Use Disorder general_alomedika 2022-11-07T14:10:16+07:00 2022-11-07T14:10:16+07:00
Cannabis Use Disorder
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Cannabis Use Disorder

Oleh :
dr. Diana Atmaja
Share To Social Media:

Cannabis use disorder atau penyalahgunaan ganja merupakan penggunaan ganja yang terus menerus atau persisten, sehingga menyebabkan gangguan fungsi psikologis, fisik, atau sosial pasien. Kanabis/ganja termasuk zat psikotropik yang memiliki tingkat penyalahgunaan tinggi, yang di Indonesia sering disebut gele, cimeng, marijuana, getok, atau lintingan daun ganja (linda).[1,2]

Kanabis atau ganja berasal tumbuhan Cannabis sativa atau Cannabis indica, yang dapat membuat pemakainya mengalami euforia. Kanabinoid adalah istilah untuk komponen aktif kanabis, di mana Delta -9- tetrahydrocannabinol (THC) diketahui sebagai komponen yang paling aktif di antara 400 kanabinoid.[1,3]

Cannabis Use Disorder-min

Cannabis use disorder ditegakkan dengan kriteria Kondisi ini ditegakkan menggunakan kriteria American Psychiatric Association's Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders edisi ke-5 (DSM-5). Penegakan diagnosis dimulai dari pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Pada pemeriksaan fisik dapat dijumpai perubahan psikologis seperti perubahan mood, agitasi, hingga perubahan fungsi kognitif.[3-6]

Pada pemeriksaan penunjang urine dan darah, dapat ditemukan kadar ganja yang dikonsumsi. Metabolit kanabinoid bersifat larut dalam lemak, menetap di cairan tubuh dalam periode cukup lama, dan diekskresikan secara perlahan. Hasil positif pada pemeriksaan urin dapat bertahan selama 7‒10 hari, atau hingga 2‒4 minggu pada pengguna berat. Sedangkan dalam darah, kanabinoid dapat bertahan hingga 6 jam, atau 24 jam pada pengguna berat.[7,8]

Saat ini, belum ada terapi farmakologis spesifik untuk penanganan cannabis use disorder. Terapi perilaku merupakan modalitas terapi yang utama. Terapi perilaku yang dapat diberikan mencakup cognitive behavioural therapy (CBT), motivational enhancement therapy (MET), dan contingency management (CM).[3-6]

Prognosis pada cannabis use disorder dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu usia pertama kali mengonsumsi ganja, status pernikahan, serta tingkat edukasi dan pendapatan keluarga.[3-6]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Patel J, Marwaha R. Cannabis Use Disorder. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538131/
2. Pusat Penelitian, Data, dan Informasi Badan Narkotika Nasional. Survei Prevalensi 2018. Copyright @2019. ISBN : 978-602-74498-6-2
3. Russo L. Cannabinoid poisoning. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/833828-overview
4. American Psychiatric Association. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition (DSM-5), American Psychiatric Association, Arlington, VA 2013
5. Meier MH, Caspi A, et al. persistent cannabis users show neuropsychological decline from childhood to midlife. Proc Natl Acad Sci USA. 2012; 109(40): E2657-64
6. Curran HV, Freeman TP, et al. Keep of the grass? Cannabis, cognition and addiction. Nature Reviews Neuroscience. 2016;17: 293-303
7. Infodatin. Pusat data dan informasi kementerian kesehatan RI. 2017
8. New South Wales Ministry of Health. Mental Health, alcohol and other drugs directorate. Australia. 2012 : 54

Patofisiologi Cannabis Use Disorder

Artikel Terkait

  • Deteksi dan Manajemen Dini Substance Use Disorder oleh Dokter Layanan Primer
    Deteksi dan Manajemen Dini Substance Use Disorder oleh Dokter Layanan Primer
  • Risiko Menggunakan Kannabinoid Sintetik
    Risiko Menggunakan Kannabinoid Sintetik
Diskusi Terbaru
dr.Deddy s Razak
Kemarin, 14:52
Apakah ini infeksi scabies?
Oleh: dr.Deddy s Razak
5 Balasan
Apakah ini infeksi scabies?
Anonymous
1 hari yang lalu
Benjolan kecil di kulit
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alodok, pasien anak perempuan berusia 3 th. Ibunya mengeluh anaknya memiliki bintik kecil yg menonjol di pipi sejak bayi. Sampai saat ini tidak menghilang...
dr. Gabriela Widjaja
2 hari yang lalu
Penggunaan Epinefrin dengan Anestesi Lokal di Jari Tangan dan Kaki Aman - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela Widjaja
1 Balasan
ALO Dokter!Penggunaan epinefrin sebagai tambahan anestesi lokal dulunya didogma berbahaya karena dianggap bisa menyebabkan nekrosis akibat vasokonstriksi....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.