Pendahuluan Ginekomastia
Gynecomastia merupakan suatu kondisi pembesaran abnormal payudara pada pria yang bersifat persisten. Patofisiologi gynecomastia karena peningkatan level hormon estrogen pada tubuh pria, atau karena peningkatan sensitivitas payudara pria terhadap level estrogen yang normal. Berdasarkan etiologinya diklasifikasikan menjadi fisiologis dan patofisiologis. Secara fisiologis pria dapat mengalami gynecomastia pada tiga fase, yaitu newborn gynecomastia, adolescent gynecomastia dan senescent gynecomastia. Sedangkan gynecomastia patologis bisa disebabkan sekunder dari penyakit sistemik atau karena obat-obatan. [1-3,9]
Diagnosis gynecomastia dapat ditegakkan berdasarkan keluhan pasien, yaitu pembesaran atau bentuk payudara yang tidak ideal, serta dari pemeriksaan fisik teraba kelenjar payudara atau deposit lemak yang berlebih pada payudara. Pembesaran payudara yang tidak ideal juga dapat terjadi pada wanita yang memiliki tumor jinak atau fibroadenoma mammae. Sekitar 65% remaja pria mengalami transient / adolescent gynecomastia, karena adanya perubahan hormonal, dan kondisi ini biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam waktu 1 - 2 tahun. Kondisi gynecomastia yang persisten atau menyebabkan gangguan psikososial pada pasien, dapat ditata laksana dengan terapi farmakologi dan bedah. Terapi yang sesuai dengan etiologi akan memberikan hasil yang baik dengan angka rekurensi yang rendah.[1,2]